07 July 2020, 15:13 WIB

AS Setuju Jual Senjata dan 8 MV-22 Seharga Rp28 Triliun ke RI


Henri Siagian | Internasional

AFP
 AFP
MV-22B Ospreys

DEPARTEMEN Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah memutuskan untuk menyetujui penjualan delapan MV-22 Block C Osprey dan peralatan terkait kepada pemerintah Indonesia. Total pengadaan alat utama sistem persenjataan itu diperkirakan menelan US$2 miliar.

Hal itu terungkap dalam rilis pers yang diterbitkan Defense Security Cooperation Agency (DSCA) di Washington, Senin (6/7), seperti termuat dalam laman dsca.mil.

Baca juga: Bakamla Minta Diizinkan Gunakan Senjata di Kapal

DSCA juga telah memberikan sertifikasi yang diperlukan untuk memberi tahu pihak Kongres.

Dalam keterangan itu, pemerintah Indonesia mengajukan pembelian 8 pesawat MV-22 Block C Osprey. 24 AE 1107C Rolls Royce Engine, 20 AN / AAQ-27 Forward Looking InfraRed Radars, 20 Sistem Peringatan Rudal AN/AAR-47, 20 penerima peringatan radar AN/APR-39, 20 AN/ALE-47 Countermeasure Dispenser Systems, 20 AN/APX-117 Identification Friend or Foe Systems (IFF), 20 AN/APN-194 Radar Altimeters, 20 AN/ARN-147 VHF Omni­Directional Range (VOR) Instrument Landing System (ILS) Beacon Navigation Systems, 40 ARC-210 629F-23 Multi-Band Radios (Non-COMSEC), 20 AN/ASN-163 Miniature Airborne Global Positioning System (GPS) Receivers (MAGR), 20 AN/ARN-153 Tactical Airborne Navigation Systems, 20 Traffic Collision Avoidance Systems (TCAS II), 20 M-240-D 7.64mm Machine Guns, 20 GAU-21 Machine Guns, Joint Mission Planning Systems (JMPS) dengan komponen yang unik, publikasi dan dokumentasi teknis, suku cadang pesawat terbang dan suku cadang perbaikan, perbaikan dan pengembalian, layanan kapal feri, dukungan tangker, peralatan pendukung dan uji, pelatihan personel dan peralatan pelatihan, perangkat lunak, pemerintah AS dan rekayasa kontraktor, logistik, dan layanan dukungan teknis, dan elemen pendukung teknis dan program lainnya. Perkiraan total biaya adalah US$2 miliar.

Dengan asumsi nilai tukar US$1=Rp14,440,39, total pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) ini akan menghabiskan lebih dari Rp28,8 triliun.

Baca juga: AS Blokade Usulan Gencatan Senjata Suriah di DK PBB

Dalam keterangan itu disebut, penjualan itu akan mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan keamanan nasional AS dengan meningkatkan keamanan mitra regional penting yang merupakan kekuatan bagi stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik. Sebab, sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Indonesia dalam mengembangkan dan mempertahankan kemampuan bela diri yang kuat dan efektif.

 

Baca juga: Heli Apache TNI AD Bawa Tiga Jenis Senjata

Usulan penjualan pesawat dan dukungan akan meningkatkan kapabilitas kemanusiaan dan bantuan bencana Indonesia dan mendukung operasi amfibi. Penjualan ini akan mempromosikan pembagian beban dan interoperabilitas dengan pasukan AS dan Indonesia tidak diharapkan mengalami kesulitan menyerap pesawat tersebut ke dalam angkatan bersenjata.

Usulan penjualan peralatan dan dukungan itu diyakini tidak akan mengubah keseimbangan militer dasar di wilayah tersebut.

Implementasi penjualan yang diusulkan ini akan memerlukan perjalanan personel pemerintah AS dan perwakilan kontraktor ke Indonesia secara sementara untuk memberikan dukungan teknis program dan pengawasan manajemen program.

Tidak akan ada dampak buruk pada kesiapan pertahanan AS sebagai hasil dari penjualan yang diusulkan ini.

Baca juga: Covid-19 Sebabkan Penjualan Senjata Api di AS Meroket

Keterangan itu ditutup dengan penjelasan, pemberitahuan tentang potensi penjualan ini diwajibkan oleh hukum dan tidak berarti penjualan tersebut telah selesai. (X-15)

BERITA TERKAIT