03 October 2023, 23:43 WIB

GE HealthCare dan RS Kanker Dharmais Perkuat Layanan Pasien Kanker


Deri Dahuri | Humaniora

Ist
 Ist
Dirut RS Kanker Dharmais, dr. R. Soeko Werdi Nindito D., MARS dan President & CEO GE HealthCare Interkontinental Elie Chaillot.  

GE HealthCare, penyedia teknologi kesehatan di dunia,diagnostik farmasi dan penyedia solusi digital bersama dengan rumah sakit vertikal pengampu pemerintah, RS Kanker Dharmais hari ini mengumumkan kerja sama kemitraan untuk memperkuat Tata Laksana dan Solusi Pelayanan Kanker (Cancer Care Solutions) di Indonesia.

Dalam kolaborasi ini, GE HealthCare akan memberikan dukungan kepada RS Kanker Dharmais dalam hal pelatihan teknis dan terus memperkuat perawatan.

GE HealthCare memberikan akses dan manajemen produksi distribusi isotop terhadap pengobatan nuklir yang penting bagi kebutuhan layanan kanker.

Baca juga: Tingkatkan Klinis dengan Patient Monitor, GE HealthCare & Perdatin Kerja Sama

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah mencanangkan enam pilar transformasi kesehatan yang penting untuk menjadikan Indonesia lebih sehat melalui reformasi kesehatan nasional.

Dua dari pilar tersebut adalah mengenai transformasi rujukan (pilar 2) dan transformasi SDM kesehatan (pilar 5).Dalam implementasinya, kerja sama dengan banyak pihak menjadi salah satu hal yang penting.

Penandatangan perjanjian kemitraan strategis ini dilakukan oleh Direktur Utama RS Kanker Dharmais, dr. R. Soeko Werdi Nindito D., MARS dan President& CEO GE HealthCare wilayah Interkontinental (Jepang, Latin Amerika, ASEAN, Korea, Australia & New Zealand), Elie Chaillot.

Baca juga: GE HealthCare dan Elekta Tingkatkan Perawatan Kanker melalui Radioterapi

Penandatanganan juga disaksikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes dr. Azhar Jaya, SH, SKM, MARS, dan Presiden Direktur PT GE Operations Indonesia, Putty Kartika.

Kanker, Penyakit yang Butuh Biaya Besar

Kanker merupakan salah satu penyakit yang membutuhkan pembiayaan terbesar di Indonesia. Pada 2020, BPJS Kesehatan telah membayarkan 19,9 juta kasus katastropik dengan biaya sebesar Rp 20 triliun atau 25% dari total biaya klaim anggaran layanan kesehatan JKN-KIS di tahun tersebut.

Tiga penyakit yang menghabiskan proporsi pembiayaan katastropik terbesar adalah penyakit jantung (49 persen), kanker (18 persen) dan stroke (13 persen).

Baca juga: RS Kanker Dharmais Gelar Ground Breaking Woman and Child Cancer Care Building

Selain akan menjalankan program jejaring rujukan, Kementerian Kesehatan juga akan melakukan standarisasi alat di rumah sakit dan akan menyediakan alat kesehatan lengkap untuk empat penyakit yaitu jantung, kanker, stroke dan ginjal.

Untuk kanker membutuhkan peralatan Mammography, PET CT dan SPECT CT, termasuk Cyclotron, MRI, USG, LINAC dan CT Simulator. Pemenuhan alat kesehatan ini merupakan langkah konkret transformasi kesehatan nasional terkait layanan rujukan. 

President & CEO GE HealthCare Interkontinental (Jepang, Latin Amerika, ASEAN, Korea, Australia & New Zealand), Elie Chaillot yang turut hadir menyaksikan penandatangan kemitraan strategis tersebut menyampaikan apresiasi terhadap RS Kanker Dharmais dan GE Healthcare Indonesia,

“Sebagai pemimpin teknologi medis dan solusi digital terkemuka, GE Healthcare mendukung pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualiatas bagi masyarakat Indonesia," kata Chaillot.

"Sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia dalam melakukan transformasi sistem kesehatan, GEHC telah memulai melakukan produksi dalam negeri di Batam," jelasnya.

Baca juga: Teknologi Industri 4.0 Bawa Kemajuan Baru Inovasi Medis

"Produksi awal GEHC ini meliputi mesin ultrasound (USG) dan monitor pasien yang mejadi produk alat kesehatan GEHC pertama yang diproduksi di Indonesia dan di wilayah ASEAN," terang Chaillot.

Direktur Utama RS Kanker Dharmais, dr. R. Soeko Werdi Nindito D., MARS mengatakan,“Sebagai rumah sakit vertikal pengampu pemerintah, RS Kanker Dharmais senantiasa berupaya menjadi yang terdepan dalam hal Cancer Care Solutions."

"Dalam kolaborasi dengan GE HealthCare, kami fokus pada 2 hal yaitu pertama, technical know-how untuk memperkuat dan mendukung akses dan tata laksana produksi dan distribusi isotop bagi kedokteran nuklir untuk kebutuhan layanan kanker." jelasnya,

Kedua, continuing medical education dalam hal peningkatan SDM kesehatan terhadap pemerataan pelayanan onkologi melalui optimalisasi rujukan jaringan rumah sakit nasional dan membawa fasilitas kesehatan Indonesia dalam memberikan pelayanan kelas dunia.

Presiden Direktur PT GE Operations Indonesia, Putty Kartika mengatakan, “Pelatihan maupun program pengembangan yang dimiliki oleh GE HealthCare telah didisain untuk memperkuat kemampuan dan layanan dari para tenaga kesehatan sehingga mereka dapat memberikan layanan kesehatan yang berkualitas." (S-4)

 

BERITA TERKAIT