30 September 2023, 22:37 WIB

Menteri LHK Kaji Cara Cegah Kebakaran di TPA


Atalya Puspa | Humaniora

Antara
 Antara
Menteri LHK Siti Nurbaya

MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengunjungi beberapa tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur melalui jalur darat, sejak 30 September hingga 1 Oktober 2023. Kunjungan ini untuk menyelidiki penyebab kebakaran beberapa TPA dan mengkaji cara terbaik untuk pencegahannya.

"Saya bersama tim KLHK menempuh jalan darat mulai dari Jabar, Jateng dan ke Jatim untuk incognito lapangan sehubungan dengan persoalan TPA yang terbakar. Sampai dengan sore ini terdapat variasi penanganan yang dilakukan oleh pemda dan tim lapangannya," ungkap Siti, Sabtu (30/9).

Lebih lanjut, Siti mengungkapkan bahwa kejadian TPA terbakar tercatat di 16 kabupaten pada tahun ini. Dirinya menegaskan bahwa jalan keluar harus dicarikan, dan dari data di lapangan akan ditempuh langkah-langkah antar kebijakan untuk penyelesaiannya.

Baca juga: 8 Kawasan Hutan Adat Mukim Aceh Resmi Diakui Negara

"Sedang terus diidentifikasi dan besok akan lanjutkan perjalanan ke Jatim. Sekarang break dulu di Jateng. Semoga lancar dan ada jalan keluar yang baik dan cepat bisa diselesaikan," ujar dia.

Sebagaimana diketahui pada musim kemarau tahun ini, akibat cuaca panas dan angin kencang kebakaran hutan dan lahan kerap terjadi di beberapa lokasi, salah satunya di TPA. Kebakaran yang terjadi di TPA Kopi Luhur, Cirebon Jawa Barat sendiri telah padam tanggal 29 September 2023. Siti menyimpulkan jika kebakaran di TPA Kopi Luhur ini cepat padam karena cepat tertangani, sehingga api tidak membesar dan meluas.

Baca juga: Menteri LHK: September Bulan yang Berat untuk Hadapi Karhutla

Setelah dari TPA Kopi Luhur, di Cirebon, Jawa Barat, Menteri LHK melanjutkan kunjungannya ke TPA Pesalakan di Pemalang, Jawa Tengah. Rencananya, pada esok hari, Menteri Siti akan meninjau ke TPA Randegan di Mojokerto dan berlanjut ke TPA Tlekung di Kota Batu Malang.

"Kami akan cek spot satu persatu polanya apa dan bagaimana cara menanganinya." tutur Siti.

Siti menerangkan bahwa suhu udara yang terjadi pada waktu belakangan ini memang terpantau meningkat dibandingkan normalnya. Data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur selama periode 22-29 September 2023 di beberapa wilayah Indonesia terjadi cukup tinggi, levelnya berada di kisaran suhu antara 35 - 38.0 °C pada siang hari.

Suhu maksimum tertinggi selama periode tersebut ada yang mencapai hingga 38.0 °C yang terukur di Kantor Stasiun Klimatologi Semarang - Jawa Tengah pada 25 dan 29 September 2023, serta di Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka-Jawa Barat pada 28 September 2023.

Berkaitan dengan beberapa kebakaran di TPA maupun di kebakaran hutan dan lahan di beberapa lokasi, Siti berujar terus memantau perkembangan.

"Untuk kasus-kasus kebakaran hutan dan lahan termasuk TPA ini pada dasarnya yang paling penting itu dimonitor, ditangani, dan jangan dibiarkan meluas," ujar Siti.

Siti juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para pihak di daerah yang telah bekerja dengan baik, bekerja sama dengan Pemda, Manggala Agni, TNI dan Polri, Brigdalkarhut, MPA dan stakeholder lainnya dalam memadamkan api. (Ata/Z-7)

BERITA TERKAIT