29 August 2023, 17:20 WIB

Presiden: Islam Moderat Memperkokoh Keberagaman


Indriyani Astuti | Humaniora

Youtube Sekretariat Presiden
 Youtube Sekretariat Presiden
Keterangan Presiden Joko Widodo seusai Pembukaan Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (29/8).

PRESIDEN Joko Widodo atau Jokowi menuturkan Islam yang moderat semakin memperkokoh keberagaman di Indonesia. Ia juga berterima kasih pada para ulama dan tokoh agama yang telah mengajarkan keharmonisan dan toleransi di tengah keberagaman.

Hal itu disampaikan presiden dalam Pembukaan Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (29/8).

"Terima kasih karena telah mengajarkan kerukunan kedamaian keharmonisan toleransi ditengah keberagaman kita dan persatuan di tengah perbedaan-perbedaan yang kita miliki," ucap Jokowi.

Baca juga : Budaya Keberagaman Harus Dijaga di Era Demokrasi

Di hadapan para peserta muktamar, presiden mengajak agar sesama bangsa Indonesia terus mengingatkan bahwa keberagaman harus dilanjutkan dengan toleransi.

"Sikap moderat dan saling berinteraksi akan memungkinkan kita untuk bersatu dalam keberagaman unity in diversity (bersatu dalam perbedaan)," ucap Jokowi.

Baca juga : Kedatangan Habib Umar bin Hafidz Bawa Kesejukan

Indonesia, sebagai negara berpenduduk majemuk dengan 270 juta penduduk dari beragam etnis dan agama, sambung Jokowi, bisa terus kokoh dan bersatu berkat moderasi beragama. Meskipun diakuinya ada beberapa kasus intoleransi yang perlu menjadi perhatian.

"Alhamdulillah kita terus kokoh bersatu, Alhamdulillah kita bisa jaga stabilitas politik kita ini, berkat karakter moderat bangsa Indonesia yang menjaga toleransi dan persatuan," ucapnya.

Dalam tasawuf, menurut Jokowi ada nilai-nilai humanisme yang universal. Hal itu senantiasa diamalkan dengan prinsip Islam yang moderat.

"Saya percaya amalan tasawuf punya peran penting yang selalu hadir dengan nilai humanisme yang universal dengan prinsip islam wasathiyah. Islam yang moderat yang semakin memperkokoh toleransi persatuan dan kesatuan," tuturnya.

Pelaksanaan Muktamar Sufi Internasional menurut presiden sangat penting bagi Indonesia. Dengan denikan, Indonesia akan semakin dikenal dengan karakter Islam moderat yang diyakni mampu meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia.

"Pelaksanaan muktamar ini juga punya arti yang sangat penting, membuktikan bahwa Islam Indonesia tidak lagi berada di pinggiran, tetapi punya peran yang sangat strategi, berkontribusi untuk membangun peradaban dunia yang damai dan harmonis," papar Jokowi.

Ia meyakini nilai-nilai luhur budaya nusantara, seperti saling menghargai, ramah tamah, sopan santun, guyub, dan kearifan-kearifan bangsa lainnya akan sepenuhnya mewarnai muktamar tersebut. Presiden mengajak para peserta yang hadir untuk merawat kerukunan, merawat toleransi, menolak ujaran kebencian, menolak fitnah dan hoaks, terus berdzikir dan mendoakan persatuan dan keselamatan bangsa.

"Terakhir saya mengharapkan muktamar ini akan menjadi inspirasi dan teladan bagi dunia islam, menuntun umat islam ke arah perbaikan dan kebaikan, memberi solusi di tengah krisis kemanusiaan yang saat ini tengah melanda dunia," tukasnya. (Z-4)

BERITA TERKAIT