19 August 2023, 11:01 WIB

Menko PMK Laporkan Soal Kemiskinan Ekstrem pada Wapres


Kautsar Widya Prabowo | Humaniora

BPMI Setwapres
 BPMI Setwapres
Menko PMK Muhadjir Effendy bertemu dengan Wapres Ma'ruf Amin membahas soal kemiskinan ekstrem

MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia telah mencapai 1,12%. Angka ini mengalami penurunan 0,62% dibandingkan September 2022 di angka 1,72%.

"Alhamdulillah kemiskinan ekstrem yang itu memang sedang menjadi fokus perhatian kita, itu mengalami penurunan 0,62% dalam waktu 6 bulan," ujar Muhadjir usai bertemu Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, di Istana Wapres, Jumat (18/8).

Pemerintah, kata Muhadjir, terus melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Karena itu, ia optimistis pemerintah dapat mencapai target penurunan kemiskinan ekstrem nol persen pada 2024.

Baca juga: Pemerintah Optimistis Kemiskinan Ekstrem 0% di 2024

"Mudah-mudahan survei September nanti, angka kemiskinan ekstrem kita sudah di bawah 1%," terang Muhadjir.

Selain penanganan kemiskinan ekstrem, Muhadjir juga melaporkan ke Wapres ihwal perkembangan angka stunting. Ia pastikan penanganan stunting sudah berjalan dengan baik.

Ia menjelaskan angka stunting di beberapa daerah di Indonesia sudah ada di bawah 10%. Namun demikian, masih ada daerah yang angka stuntingnya di atas 30%.

Baca juga: Menko PMK Akui Target Kemiskinan Ekstrem 0% di 2024 Butuh Kerja Keras

"Secara agregat mungkin bisa 14%, tetapi secara parsial masih banyak yang memang masih diatas 14%," jelasnya.

Muhadjir memastikan pemerintah terus melakukan berbagai program intervensi dalam penurunan stunting. Sehingga, Pemerintah optimistis target penurunan stunting hingga 14 persen pada 2024 dapat tercapai. (Z-1)

BERITA TERKAIT