08 August 2023, 08:00 WIB

Asteroid Adalah: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Fungsi 


Dwi Imas Syafitri | Humaniora

AFP/Handout
 AFP/Handout
Gambar yang diambil oleh Teleskop Hubble pada 19 Desember 2022 itu memperlihatkan asteroid Dimorphos.

ASTEROID, benda langit yang menarik perhatian para ilmuwan dan peneliti ruang angkasa, menjadi fokus utama dalam pemahaman tentang alam semesta yang luas. 

Asteroid merupakan objek langit yang lebih kecil daripada planet namun lebih besar daripada meteoroid, umumnya hadir dalam berbagai lokasi dalam tata surya. 

Tidak seperti komet, asteroid tidak memiliki ekor dan terdiri dari unsur-unsur berbatu dan logam. Ada jutaan asteroid yang tersebar dalam sistem tata surya, diduga merupakan sisa-sisa planet yang hancur. Sebagian besar asteroid yang telah diidentifikasi mengorbit di sabuk asteroid yang terletak di antara Planet Mars dan Jupiter.

Baca juga: Lab NASA Berharap Temukan Blok Pembangun Kehidupan dalam Sampel Asteroid

Fungsi pokok yang dimainkan sabuk asteroid adalah sebagai batas pemisah antara kelompok planet kecil atau yang dikenal sebagai planet dalam dengan kelompok planet berukuran besar.

Salah satu perbedaan mencolok dari asteroid dibandingkan dengan objek langit lainnya adalah struktur tidak teratur yang dimilikinya. Selain itu, terdapat beberapa perbedaan lain yang memisahkan asteroid dari objek-objek langit lainnya. 

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Air di Bumi Berasal dari Proses Hantaman Asteroid 

Berikut ini adalah karakteristik-karakteristik asteroid:

1. Bentuk tidak beraturan 

Tidak seperti planet yang memiliki bentuk bulat mirip bola, asteroid memiliki bentuk lebih mirip dengan batuan-batuan kecil berwarna yang sering ditemukan di akuarium, dengan bentuk kadang lonjong dan kadang bulat namun memiliki tepian tajam, karena memang merupakan batuan-batuan yang ada di luar angkasa. 

Permukaan asteroid juga ditandai dengan tidak rata dan sering kali terdapat cekungan maupun kawah.

2. Mengorbit di sekitar Matahari 

Asteroid-asteroid juga mengorbit mengelilingi Matahari dalam jalur berbentuk elips. Berbeda dengan planet yang memiliki gerakan yang konsisten dan beraturan, gerakan asteroid pada jalurnya cenderung tidak beraturan.

Karenanya, tidaklah mengherankan jika ada kemungkinan asteroid jatuh ke Bumi. Jika suatu asteroid keluar dari jalur orbitnya dan terjatuh, terdapat potensi asteroid menabrak planet, termasuk Bumi. 

Jika ini terjadi, diperkirakan akan mengakibatkan kerusakan besar dan berpotensi menghilangkan kehidupan di planet ini.

3. Terdiri dari debu dan es 

Asteroid merupakan benda langit yang tersusun dari campuran debu dan es. 

Partikel-partikel debu ini membeku karena adanya kandungan es dan jarak asteroid yang jauh dari Matahari. Hal ini menyebabkan asteroid menjadi benda langit yang keras dan padat.

4. Ukurannya lebih kecil dibanding planet kerdil 

Ukuran asteroid relatif lebih kecil daripada planet kerdil yang sebelumnya dikenal sebagai Pluto. Diameter asteroid bervariasi mulai dari 1 hingga 60 mil.

5. Sebagian besar berada di Sabuk Asteroid 

Asteroid tersebar di berbagai wilayah langit, tetapi sebagian besar dari mereka terdapat di sabuk asteroid, yakni kawasan di antara orbit Mars dan Jupiter. 

Diperkirakan bahwa sekitar 750.000 asteroid terdapat di dalam sabuk asteroid ini.

6. Tidak aktif seperti benda langit lainnya 

Walaupun asteroid merupakan objek langit yang bergerak bebas di angkasa, mereka cenderung tidak aktif seperti meteor.

7. Suhunya sangat dingin 

Karena jaraknya yang jauh dari Matahari, asteroid memiliki suhu yang amat rendah, bahkan bisa mencapai -73 derajat Celsius.

8. Permukaan tidak rata dan berbatu 

Tidak hanya bentuknya saja yang tak beraturan, permukaannya juga tidak rata dan penuh dengan batu-batu. Asteroid juga dikenal memiliki permukaan yang berliku dan berbatu, serta banyak kawah yang terdapat di sana.

Jenis Asteroid 

NASA berdasarkan komposisi material yang membentuknya, asteroid dapat diidentifikasi dalam empat varian berikut:

1. Tipe C (karbon yang berbutir).

Tipe C mencakup asteroid yang terdiri dari campuran tanah liat dan batuan silikat, sebagian besar ditemukan di luar sabuk utama.

2.Tipe S (silika asteroid).

Asteroid Tipe S terdiri dari unsur besi dan nikel. Dominan di dalam sabuk dalam, asteroid ini menonjol sebagai jenis yang paling banyak.

3. Tipe M (logam asteroid). 

Asteroid Tipe M terdiri dari besi dan nikel yang memberikan warna kemerahan. Mayoritas asteroid ini terletak di bagian tengah sabuk utama.

4.Tipe V Asteroid 

Tipe V terdiri dari material batuan basaltik dan kerak vulkanik. (Z-1)

BERITA TERKAIT