28 July 2023, 17:58 WIB

Sukses Atasi Degradasi Lingkungan, Indonesia Dapat Apresiasi Internasional


Deri Dahuri | Humaniora

Ist
 Ist
Menteri LHK RI Siti Nurbaya menggelar pertemuan dengan Menteri Lingkungan dan Perubahan Iklim Kanada, Steven Guilbeault, di Chennei, India.

DI sela pertemuan G-20 di Chennei, India ,pada 27 dan 28  Juli 2023, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Siti Nurbaya memenuhi sejumlah undangan pertemuan bilateral negara sahabat dan multialteral.

Saat pertemuan dengan Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan dan Perubahan Iklim Kanada, Steven Guilbeault memberikan ucapan selamat kepada Indonesia yang sudah mulai menerapkan nilai ekonomi karbon. 

Menteri Lingkungan Kanada menawarkan kerja sama pertukaran informasi dan pengetahuan dalam penerapan perdagangan emisi karbon dan nilai ekonomi karbon yang surah diterapkan cukup luas di Kanada dan harga karbon yang cukup baik, pada kisaran 30 USD hingga 65 USD per ton.

Baca juga: Menteri LHK: Kolaborasi Jadi Kunci Hadapi Tantangan Multidimensi Lingkungan dan Perubahan Iklim

Pemerintah Federal Kanada menyalurkan hasil perdagangan tersebut kepada individu, keluarga, dan bisnis sehingga mereka dapat melakukan investasi untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon.

Indonesia dan Kanada Sepakat Terapkan Paris Agreement

Kedua menteri lingkungan Indonesia dan Kanada juga bersepakat untuk bekerja sama dalam penerapan Artikel 5 dan Artikel 6  Paris Agreement. 

Sata bertemu Menteri Siti, Direktur Eksekutif United Nations Environment Programme (UNEP) Inger Andersen juga secara khusus mengapresiasi kepemimpinan Indonesia dalam menangani isu lingkungan terutama terkait deforestasi, pengelolaan danau, pengurangan merkuri melalui Konvensi Minamata dan penanganan sampah plastik .

Inger Andersen menyampaikan secara khusus ucapan selamat atas keberhasilan Indonesia untuk menurunkan tingkat deforestasi secara signifikan dan Inge menyebutkan tentang hal tersebut sebagai “legend” leadership Indonesia.  

Baca juga: KLHK Terjunkan Tim untuk Cek Kematian Anak Harimau Benggala Alshad Ahmad

Pada kesempatan tersebut, Inge menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti usulan Menteri Siti untuk mengembangkan kompatibilitas metode dalam melakukan (forest) land inventory and deforestation assessment, khususnya untuk negara-negara dengan hutan tropis agar terdapat data deforestasi  yang adil bagi seluruh negara. 

Dalam pertemuan bilateral antara Menteri Siti dan Jennifer Morgan, Menteri Negara dan Utusan Khusus Perubahan Iklim Pemerintah Jerman, kedua belah pihak membahas updating agenda pemerintah Indonesia dan Jerman dalam agenda iklim dan khususnya terkait  energi baru dan terbarukan yang akan dibawa oleh Indonesia pada COP UNFCC Dubai  2023 mendatang. 

Baca juga: Gakkum KLHK Cari Aktor Intelektual Kasus Kepemilikan Kayu Ilegal di Kalimantan Barat

Selain itu juga dibahas komitmen terbaru untuk pencapaian target penurunan emisi. Utusan khusus Jerman juga memberikan apresisasi kepada program perhutanan sosial yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia dan kerjasama pemulihan ekosistem mangrove dan gambut yang dilakukan oleh kedua negara.

Dalam pertemuan bilateral,  Menteri LHK RI Siti  Nurbaya juga didampingi oleh Dirjen PHL Agus Justianto, Dirjen KSDAE  Satyawan Pudyatmoko, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Pemulihan Lingkungan Sigit Reliantoro  dan Duta Besar RI untuk India Ina Khrisnamurti. (RO/S-4)

BERITA TERKAIT