MENAJDI haji mabrur adalah orientasi utama dari seluruh proses haji seorang muslim. Terdapat tiga tanda kemabruran seorang yang telah menunaikan ibadah haji. Apa saja itu?
"Pertama, menghiasi diri dengan amal kebaikan," ujar juru bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin, Jumat (14/7).
Hal itu katanya, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 177. Disebutkan ada enam jenis amal kebaikan. Barangsiapa yang menyempurnakan enam amal ini, maka dia telah menyempurnakan kebaikan.
Baca juga : 149 Kloter Haji Telah Tiba di Tanah Air hingga 12 Juli 2023
Keenam amal kebaikan itu terdiri dari iman kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab, dan nabi, menginfakkan harta yang ia cintai kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, ibn sabil, dan peminta-minta, menegakkan salat, mengeluarkan zakat, memenuhi janji, dan sabar atas ujian kemiskinan dan kesulitan
Sebagai tanda kemabruran yang kedua, jelas Akhmad, orang tersebut berkontribusi dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
Baca juga : 23 Ribu Jemaah Haji Berada di Madinah, Petugas Antisipasi Jemaah Tersasar
"Kemabruran haji seorang Muslim terwujud dalam kepeduliannya dan ringan membantu sesama, menebar salam dan menjadi jalan terwujudnya kedamaian, serta bertutur kata dan berucap yang baik,” kata Fauzin.
Adapun tanda kemabruran ketiga, lanjut Fauzin, orang tersebut menjadi teladan dalam kehidupan masyarakat.
Menurutnya, mabrur hajinya seorang Muslim terwujud dengan memiliki komitmen menjaga keharmonisan hidup di tengah masyarakat, mengaktualisasikan kepatuhan, seperti kepatuhan menjaga larangan ihram.
“Dan menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga dan masyarakatnya, dan mempertahankan integritas moral yang telah diperoleh selama haji dan diamalkan sepanjang hayat,” ujarnya. (Z-4)