15 June 2023, 20:01 WIB

Pameran Tunggal Penjara Hati Nuraeni HG Berlangsung di Jakarta


mediaindonesia.com | Humaniora

Dok. Istimewa
 Dok. Istimewa
Ruang dan dinding-dinding penjara memisahkan Nuraeni dari pemandangan tentang keluarga, teman-teman yang pernah dikenalnya.

SEBANYAK 11 karya lukisan Nuraeni HG disajikan dalam acara pameran tunggal Penjara Hati Nuraeni HG di Energy Building, Jakarta, 14-16 Juni 2023. Karya-karya tersebut dibuat pada periode 1970, 1978,1982, 1983 dan 2003.

Kurator pameran lukisan, Rizki A Zaelani menegaskan, bagi seorang Nuraeni HG, bisa jadi lukisannya ialah sebuah bidang kiasan tentang penjara hati. Nuraeni berbeda dalam menghayati jendela lukisan sebagaimana pelukis pemandangan alam.

Penjara di mata Nuraeni HG ialah perluasan dari manifestasi rumah kedirian atau dunia dalam yang memiliki jendela untuk melihat keluar, membayangkan bagaimana kebahagiaan hidup orang-orang biasa di luar sana. 

Baca juga: Pameran Lukisan Anak Surakarta

"Nuraeni tidak menghayati jendela lukisan sebagaimana para pelukis pemandangan alam membayangkan hamparan keindahan alam yang terletak di balik bingkai kanvas lukisan," kata Rizki seperti yang terlansir dalam keterangan pers, Kamis (15/6/2023).

Nuraeni HG ialah istri ke dua mendiang maestro seni lukis Indonesia Hendra Gunawan. Almarhum Hendra bertemu dengan Nuraeni di Rutan Kebon Waru Bandung. Ketika itu, Nuraeni merupakan tahanan politik akibat peristiwa tragedi kemanusiaan 1965 yang sama sekali tidak dia mengerti.

Baca juga: Pameran Lukisan Korea Digelar di Museum Nasional Indonesia

Semasa di Rutan Kebon Waru, Nuraeni bersama beberapa kawannya belajar melukis dari Hendra Gunawan. Selama proses belajar melukis, dia dipercaya ikut terlibat kolaborasi bersama Hendra dan pelukis lainnya dalam sebuah proyek seni sebuah pesanan lukisan. 

Nuraeni pada 1972 akhirnya dinyatakan bebas, enam tahun berselang, giliran Hendra yang dinyatakan bebas. Keduanya saling memengaruhi pemikiran dan pengalaman pribadi sebagai seniman, termasuk gagasan, teknik maupun pemilihan warna.

Menurut Rizki, berbagai karya Nuraeni merupakan imajinasi tentang sebuah bidang lukisan sebagai jendela. Itu dipahami secara jelas dan langsung sebagai ruang dan dinding penjara yang memisahkan dirinya dengan realitas hidup yang dipahami oleh masyarakat secara umum.

"Ruang dan dinding-dinding penjara memisahkan Nuraeni dari pemandangan tentang keluarga, teman-teman yang pernah dikenalnya, alam tatar Parahyangan yang indah, atau realitas hidup keseharian masyarakat," lanjutnya.

Menurut Rizki, ada dua hal penting yang bisa dikenali dalam ekspresi berbagai lukisan yang dikerjakan Nuraeni sampai saat ini. Pertama. bentuk, warna-warna, dan komposisi bentuk yang dikerjakannya tidak terpisahkan dari kekuatan unsur rasa.

Kedua, seluruh ekspresi yang dinyatakan Nuraeni dilahirkan oleh semacam logika penciptaan khas yang muncul dari dimensi kenangan-kenangan tentang hidup. (RO/A-3)

BERITA TERKAIT