14 June 2023, 13:35 WIB

15 Masalah Kurban Dijawab Imam Nawawi Mazhab Syafii


Wisnu Arto Subari | Humaniora

MI/Kristiadi.
 MI/Kristiadi.
Seorang pekerja sedang memberikan pakan sapi kurban berada di Kecamatan Kawalu, kota Tasikmalaya.

SEBENTAR lagi umat Islam akan melakukan qurban atau kurban bagi mereka yang mampu. Ada sejumlah masalah yang dibahas ulama tentang berkurban. Masalah-masalah itu dijawab ulama besar ahlussunnah waljamaah bermazhab Syafii, Imam Nawawi.

Sebenarnya Imam Nawawi banyak mengangkat masalah tentang kurban. Namun karena keterbatasan, pada tulisan ini kami menyampaikan 15 masalah kurban yang dibahas Imam Nawawi. Berikut 15 masalah kurban yang ditulis dalam kitab karya Imam Nawawi, Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzab, sebagaimana disampaikan ustaz Abdurrachman Asy Syafiiy. 

1. Batas cacat hewan kurban.

بسم الله الرحمن الرحيم

قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى

 (ﻓَﺮْﻉٌ)

ﻓِﻲْ ﻣَﺬَاﻫِﺐِ اﻟْﻌُﻠَﻤَﺎءِ ﻓِﻲْ ﻋُﻴُﻮْﺏِ الْأُﺿْﺤِﻴَّﺔِ

Ini satu cabang fikih tentang mazhab-mazhab para ulama di dalam kecacatan-kecacatan hewan kurban.

ﺃَﺟْﻤَﻌُﻮْا ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻥَّ اﻟْﻌَﻤْﻴَﺎءَ لَا ﺗُﺠْﺰِﺉُ ﻭَﻛَﺬَا اﻟْﻌَﻮْﺭَاءُ اﻟْﺒَﻴِّﻦُ ﻋَﻮْﺭَﻫَﺎ ﻭَاﻟْﻌَﺮْﺟَﺎءُ اﻟْﺒَﻴِّﻦُ ﻋَﺮْﺟَﻬَﺎ ﻭَاﻟْﻤَﺮِﻳْﺾُ اﻟْﺒَﻴِّﻦُ ﻣَﺮْﺿَﻬَﺎ ﻭَاﻟْﻌَﺠْﻔَﺎءُ 

Mereka telah berijmak di atas pendapat bahwa sesungguhnya hewan yang buta tidak mencukupi (tidak sah kurbannya) dan sama halnya buta sebelah matanya, lagi jelas kebutaan sebelah matanya, dan yang pincang lagi jelas pincangnya, dan yang sakit lagi jelas sakitnya, dan yang kurus.

Baca juga: 10 Persoalan dalam Fikih Kurban

ﻭَاﺧْﺘَﻠَﻔُﻮْا ﻓِﻲ ﺫَاﻫِﺒَﺔِ اﻟْﻘَﺮْﻥِ ﻭَﻣَﻜْﺴُﻮْﺭَﺗِﻪِ ﻓَﻤَﺬْﻫَﺒُﻨَﺎ ﺃَﻧَّﻬَﺎ ﺗُﺠْﺰِﺉُ 

Dan mereka berbeda pendapat di dalam hewan yang hilang tanduknya dan yang dipecahkan tanduknya. Mazhab kami berpendapat bahwa sesungguhnya yang demikian mencukupi (sah kurbannya).

2. Hewan kurban gemuk dan hukum menggemukkan.

بسم الله الرحمن الرحيم

قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى :

ﻭَﺃَﺟْﻤَﻊَ اﻟْﻌُﻠَﻤَﺎءُ ﻋَﻠَﻰ اﺳْﺘِﺤْﺒَﺎﺏِ اﻟﺴَّﻤِﻴْﻦِ ﻓِﻲ الْأُﺿْﺤِﻴَّﺔِ ﻭَاﺧْﺘَﻠَﻔُﻮْا ﻓِﻲ اﺳْﺘِﺤْﺒَﺎﺏِ ﺗَﺴْﻤِﻴْﻨِﻬَﺎ ﻓَﻤَﺬْﻫَﺒُﻨَﺎ ﻭَﻣَﺬْﻫَﺐُ اﻟْﺠُﻤْﻬُﻮْﺭُ اﺳْﺘِﺤْﺒَﺎﺑُﻪُ

Para ulama telah berijmak di atas pendapat sunah berkurban dengan hewan kurban yang gemuk dan mereka berbeda pendapat di dalam kesunahan menggemukkan hewan kurban. Mazhab kami dan mazhab jumhur ulama berpendapat disunahkannya.

Baca juga: Belum Akikah tapi Mau Kurban, Bolehkah?

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺑَﻌْﺾُ اﻟْﻤَﺎﻟِﻜِﻴَّﺔِ ﻳُﻜْﺮَﻩُ لِئَلَّا ﻳَﺘَﺸَﺒُّﻪُ ﺑِﺎﻟْﻴَﻬُﻮْﺩِ ﻭَﻫَﺬَا ﻗَﻮْﻝٌ ﺑَﺎﻃِﻞٌ

Dan sebagian ulama Malikiyyah berkata memakruhkannya, agar tidak menyerupai orang Yahudi dan ini perkataan batil.

ﻭَﻗَﺪْ ﺛَﺒَﺖَ ﻓِﻲ ﺻَﺤِﻴْﺢِ اﻟْﺒُﺨَﺎﺭِﻱِّ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲْ ﺃُﻣَﺎﻣَﺔِ اﻟﺼَّﺤَﺎﺑِﻲِّ ﺭَﺿِﻲَ اﻟﻠﻪّ ﻋَﻨّﻪُ ﻗَﺎﻝَ (ﻛُﻨَّﺎ ﻧُﺴَﻤِّﻦُ الْأُﺿْﺤِﻴَّﺔَ ﻭَﻛَﺎﻥَ اﻟْﻤُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ ﻳُﺴَﻤِّﻨُﻮْﻥَ

Telah kukuh hadis dalam sahih Bukhari dari Abu Umamah ash-shahabiy radhiallahu 'anhu, beliau berkata, "Dahulu kami pernah menggemukkan hewan kurban dan kaum muslimin (ikut) menggemukkan hewan kurban."

3. Makan semua daging kurban.

بسم الله الرحمن الرحيم

قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى

ﻓِﻴْﻪِ ﻭَﺟْﻬَﺎﻥِ ﻣَﺸْﻬُﻮْﺭَاﻥِ ﺫَﻛَﺮَﻫُﻤَﺎ اﻟْﻤُﺼَﻨِّﻒُ ﺑِﺪَﻟِﻴْﻠِﻬِﻤَﺎ 

Di dalamnya ada dua pendapat yang masyhur. Mushannif telah menuturkan keduanya dengan dalilnya.

Baca juga: Perbedaan Pendapat Ulama tentang Hukum Berkurban

ﺃَﺣَﺪُﻫُﻤَﺎ ﻳَﺠُﻮْﺯُ ﺃَﻛْﻞُ اﻟْﺠَﻤِﻴْﻊِ 

Yang pertama, boleh memakan semuanya.

ﻗَﺎﻟَﻪُ اﺑْﻦُ ﺳُﺮَﻳْﺞٍ ﻭَاﺑْﻦُ اﻟْﻘَﺎﺹِ ﻭَالْإِﺻْﻄَﺨَﺮِﻱُّ ﻭَاﺑْﻦُ اﻟْﻮَﻛِﻴْﻞِ ﻭَﺣَﻜَﺎﻩُ اﺑْﻦُ اﻟْﻘَﺎﺹِ ﻋَﻦْ ﻧَﺺِّ اﻟﺸَّﺎﻓِﻌِﻲِّ 

Baca juga: Lebih Utama Kurban Kambing atau Patungan Sapi?

Telah mengatakan pendapat demikian Imam Ibnu Suraij, Imam Ibnu Al Qash, Imam Al Isthakhariy, Imam Ibnu Wakil, dan Imam Ibnu Al Qash telah menghikayatkan pendapat demikian dari nash Imam Syafi'i.

ﻗَﺎﻟُﻮْا ﻭَﺇِﺫَا ﺃَﻛَﻞَ اﻟْﺠَﻤِﻴْﻊَ ﻓَﻔَﺎﺋِﺪَﺓُ الْأُﺿْﺤِﻴَّﺔِ ﺣُﺼُﻮْﻝُ اﻟﺜَّﻮَاﺏِ ﺑِﺎِﺭَاﻗَﺔِ ﻟِﺪَﻡٍّ ﺑِﻨِﻴَّﺔِ اﻟْﻘُﺮْﺑَﺔِ 

Mereka berkata, "Bila memakan semuanya, faidah berkurban ialah tercapainya pahala dengan mengalirkan darah hewan kurban dengan niat al-qurbah (beribadah mendekatkan diri kepada Allah)."

ﻭَاﻟْﻘَﻮْﻝُ اﻟﺜَّﺎﻧِﻲُّ ﻭَﻫُﻮَ ﻗَﻮْﻝُ ﺟُﻤْﻬُﻮْﺭِ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻨَﺎ اﻟْﻤُﺘَﻘَﺪِّﻣِﻴْﻦَ ﻭَﻫُﻮَ الْأَﺻَﺢُّ ﻋِﻨْﺪَ ﺟَﻤَﺎﻫِﻴْﺮِ اﻟْﻤُﺼَﻨِّﻔِﻴْﻦَ ﻣِﻨْﻬُﻢُ اﻟْﻤُﺼَﻨِّﻒُ ﻓِﻲ اﻟﺘَّﻨْﺒِﻴْﻪِ ﻳَﺠِﺐُ اﻟﺘَّﺼَﺪُّﻕُ ﺑِﺸَﺊٍ ﻳُﻄْﻠَﻖُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ الْاِﺳْﻢُ لِأَﻥَّ اﻟْﻤَﻘْﺼُﻮْﺩَ ﺇِﺭﻓَﺎﻕُ اﻟْﻤَﺴَﺎﻛِﻴْﻦَ

Baca juga: 10 Sunah dalam Puasa Menurut Imam Nawawi

Dan pendapat kedua--perkataan jumhur ulama mutakadimin sahabat kami dan pendapat yang paling sahih di sisi jumhur para pengarang kitab fikih, sebagian dari mereka ialah al-mushannif (Imam Syairoziy) di dalam kitab At-Tanbih-menyatakan, "Wajib menyedekahkan dengan sesuatu yang dimutlakkan di atasnya nama bagian dari hewan kurban, karena tujuan berkurban yaitu memberi manfaat bagi orang-orang miskin."

4. Sembelihan anak kecil dan perempuan.

بسم الله الرحمن الرحيم

قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى :

ﺫَﻛَﺮْﻧَﺎ ﺃَﻥَّ اﻟﺼَّﺤِﻴْﺢَ ﻓِﻲْ ﻣَﺬْﻫَﺒِﻨَﺎ ﺣِﻞُّ ﺫَﺑِﻴْﺤَﺔِ اﻟﺼَّﺒِﻲِّ ﻭَاﻟْﻤَﺠْﻨُﻮْﻥِ ﻭَاﻟﺴَّﻜْﺮَاﻥِ ﻭَﺑِﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺑُﻮْ ﺣَﻨِﻴْﻔَﺔَ

Kami sudah menuturkan bahwa yang sahih dalam mazhab kami ialah halal sembelihan anak kecil sudah tamyiz, orang gila, dan yang mabuk. Abu Hanifah telah berkata dengan pendapat demikian.

 ﻭَﻗَﺎﻝَ ﻣَﺎﻟِﻚٌ ﻭَﺃَﺣْﻤَﺪُ ﻭَاﺑْﻦُ اﻟْﻤُﻨْﺬِﺭِ ﻭَﺩَاﻭُﺩُ لَا ﺗَﺤِﻞُّ ﺫَﻛَﺎﺓُ اﻟْﻤَﺠْﻨُﻮْﻥِ ﻭَاﻟﺴَّﻜْﺮَاﻥِ ﻭَاﻟﺼَّﺒِﻲِّ اﻟَّﺬِﻱْ لَا ﻳُﻤَﻴِّﺰُ 

Malik, Ahmad, Ibnul Mundzir, dan Daud telah berkata, "Tidak halal sembelihan orang gila, yang mabuk, dan anak kecil yang belum tamyiz." 

ﻭَﻧَﻘَﻞَ اﺑْﻦُ اﻟْﻤُﻨْﺬِﺭِ الْإِﺟْﻤَﺎﻉَ ﻋَﻠَﻰ ﺣِﻞِّ ﺫَﻛَﺎﺓِ اﻟْﻤَﺮْﺃَﺓِ ﻭَاﻟﺼَّﺒِﻲِّ اﻟْﻤُﻤَﻴِّﺰِ

Dan Ibnul Mundzir telah menukil ijmak di atas kehalalan sembelihan perempuan dan anak kecil yang sudah tamyiz.

5. Memotong rambut dan kuku.

بسم الله الرحمن الرحيم

قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى :

ﻣَﺬْﻫَﺒُﻨَﺎ ﺃَﻥَّ ﺇِﺯَاﻟَﺔَ اﻟﺸَّﻌْﺮِ ﻭَاﻟﻈَّﻔْﺮِ ﻓِﻲ اﻟْﻌَﺸْﺮِ ﻟِﻤَﻦْ ﺃَﺭَاﺩَ اﻟﺘَّﻀْﺤِﻴَّﺔَ ﻣَﻜْﺮُﻭْﻩٌ ﻛَﺮَاﻫَﺔَ ﺗَﻨْﺰِﻳْﻪٍ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻀَﺤِّﻲَ 

Mazhab kami berpendapat bahwa sesungguhnya memotong rambut dan kuku pada 10 hari Zulhijah bagi orang yang hendak berkurban ialah makruh tanzih, sampai ia berkurban.

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﻣَﺎﻟِﻚٌ ﻭَﺃَﺑﻮْ ﺣَﻨِﻴْﻔَﺔَ لَا ﻳُﻜْﺮَﻩُ 

Imam Malik dan Abu Hanifah berkata, "Tidak dimakruhkan."

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺳَﻌِﻴْﺪُ ﺑْﻦُ اﻟْﻤُﺴِﻴْﺐِ ﻭَﺭَﺑِﻴْﻌَﺔُ ﻭَﺃَﺣْﻤَﺪُ ﻭَﺇِﺳْﺤَﺎﻕٌ ﻭَﺩَاﻭُﺩٌ ﻳَﺤْﺮُﻡُ 

Sa'id bin Al Musib, Robi'ah, Imam Ahmad, Ishaq, dan Daud berkata, "Haram."

ﻭَﻋَﻦْ ﻣَﺎﻟِﻚٌ ﺃَﻧَّﻪُ ﻳﻜْﺮَﻩُ ﻭَﺣَﻜَﻰْ ﻋَﻨْﻪُ اﻟﺪَّاﺭِﻣِﻲُّ ﻳَﺤْﺮُﻡُ ﻓِﻲ اﻟﺘَّﻄَﻮُّﻉِ ﻭَلَا ﻳَﺤْﺮُﻡُ ﻓِﻲ اﻟْﻮَاﺟِﺐِ

Dan satu riwayat dari Imam Malik bahwa sesungguhnya yang demikian dimakruhkan. Dan Imam Ad-Darimiy telah menghikayatkan dari Imam Malik, "Haram di dalam kurban sunah dan tidak haram di dalam kurban wajib."

6. Hewan kurban kudisan.

بسم الله الرحمن الرحيم

قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى :

اﻟْﺠَﺮَﺏُ ﻳَﻤْﻨَﻊُ الْإِﺟْﺰَاءَ ﻛَﺜِﻴْﺮَﻩُ ﻭَﻗَﻠِﻴْﻠَﻪُ ﻛَﺬَا ﻗَﺎﻟَﻪُ اﻟْﺠُﻤْﻬُﻮْﺭُ ﻭَﻧَﺺَّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻓِﻲ اﻟْﺠَﺪِﻳْﺪِ لِأَﻧَّﻪُ ﻳُﻔْﺴِﺪُ اﻟﻠَّﺤْﻢَ ﻭَاﻟْﻮَﺩَﻙَ

Kudis menghalangi kecukupan (tidak sah  kurban). Sama saja kudis yang banyak dan yang sedikit. Sebagaimana jumhur ulama telah mengatakan demikian. Imam Syafi'i menashkan pendapat demikian di dalam qaul jadid, karena kudis merusak daging dan lemak.

ﻭَﻓِﻴْﻪِ ﻭَﺟْﻪٌ ﺷَﺎﺫٌ ﺃَﻧَّﻪُ لَا ﻳَﻤْﻨَﻊُ ﺇِلَّا ﺇِﺫَا ﻛَﺜُﺮَ ﻛَﺎﻟْﻤَﺮْﺽِ ﻭَاﺧْﺘَﺎﺭَﻩُ ﺇِﻣَﺎﻡُ اﻟْﺤَﺮَﻣَﻴْﻦِ ﻭَاﻟْﻐَﺰَاﻟِﻲُّ ﻭَاﻟْﻤَﺬْﻫَﺐُ الأَﻭَّﻝُ
ﻭَﺳَﻮَاءٌ ﻓِﻲ اﻟْﻤَﺮْﺽِ ﻭَاﻟْﺠَﺮَﺏِ ﻣَﺎ ﻳُﺮْﺟَﻰ ﺯَﻭَاﻟُﻪُ ﻭَﻣَﺎ لَا ﻳُﺮْﺟَﻰ

Dan di dalamnya ada satu pendapat syadz bahwa sesungguhnya kudis tidak menghalangi sahnya kurban kecuali apabila banyak, seperti sakit. Imam Al Haramain dan Imam Al Ghazali telah memilih pendapat demikian. Sedangkan pendapat mazhab adalah yang awal. Sama saja di dalam sakit dan kudis, yang diharapkan hilangnya (ada harapan sembuh) dan yang tidak diharapkan (tidak ada harapan sembuh).

7. Hewan kurban telinga dipotong.

بسم الله الرحمن الرحيم

قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى

(ﻭَﺃَﻣَّﺎ) ﻣَﻘْﻄُﻮْﻋَﺔُ الْأُﺫُﻥِ ﻓَﻤَﺬْﻫَﺒُﻨَﺎ ﺃَﻧَّﻬَﺎ لَا ﺗُﺠْﺰِﺉُ ﺳَﻮَاءٌ ﻗَﻄْﻊُ ﻛُﻠِّﻬَﺎ ﺃَﻭْ ﺑَﻌْﻀِﻬَﺎ 

Dan adapun telinga yang dipotong, mazhab kami berpendapat tidak mencukupi (tidak sah). Sama saja dipotong seluruhnya atau sebagiannya.

ﻭَﺑِﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﻣَﺎﻟِﻚٌ ﻭَﺩَاﻭُﺩٌ ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺃَﺣْﻤَﺪُ ﺇِﻥْ ﻗُﻄِﻊَ ﺃَﻛْﺜَﺮُ ﻣِﻦَ اﻟﻨِّﺼْﻒِ ﻟَﻢْ ﺗُﺠْﺰِﻩِ ﻭَﺇِلَا ﻓَﺘُﺠْﺰِﺋُﻪُ.

Dan dengan pendapat demikian telah berkata Imam Malik dan Imam Daud. Sedangkan Imam Ahmad berkata, "Jika dipotong lebih dari setengah bagian, tidak mencukupinya. Jika tidak demikian, mencukupinya."

8. Menjual kulit hewan kurban.

بسم الله الرحمن الرحيم

قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى :

ﺫَﻛَﺮْﻧَﺎ ﺃَﻥَّ ﻣَﺬْﻫَﺒَﻨَﺎ ﺃَﻧَّﻪُ لَا ﻳَﺠُﻮْﺯُ ﺑَﻴْﻊُ ﺟِﻠْﺪِ الْأُﺿْﺤِﻴَّﺔِ ﻭَلَاﻏَﻴْﺮِﻩِ ﻣِﻦْ ﺃَﺟْﺰَاﺋِﻬَﺎ 

Kami sudah menuturkan bahwa sesungguhnya mazhab kami berpendapat tidak boleh menjual kulit hewan kurban dan tidak boleh juga selainnya dari bagian-bagiannya.

لَا ﺑِﻤَﺎ ﻳَﻨْﺘَﻔِﻊُ ﺑِﻪِ ﻓِﻲ اﻟْﺒَﻴْﺖِ ﻭَلَا ﺑِﻐَﻴْﺮِﻩِ 

Tidak boleh menjual (menukar) dengan yang bermanfaat dengannya di rumah atau dengan selainnya.

ﻭَﺑِﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﻋَﻄَﺎءُ ﻭَاﻟﻨَّﺨْﻌِﻲُّ ﻭَﻣَﺎﻟِﻚٌ ﻭَﺃَﺣْﻤَﺪُ ﻭَﺇِﺳّﺤَﺎﻕٌ ﻫَﻜَﺬَا ﺣَﻜَﺎﻩُ ﻋَﻨْﻬُﻢُ اﺑْﻦُ اﻟْﻤُﻨْﺬِﺭِ ﺛُﻢَّ ﺣَﻜَﻰ ﻋَﻦِ اﺑْﻦِ ﻋُﻤَﺮٍ ﻭَﺃَﺣْﻤَﺪَ ﻭَإِسْحَاقٍ ﺃَﻧَّﻪُ لَا ﺑَﺄْﺱَ ﺃَﻥْ ﻳَﺒِﻴْﻊَ ﺟِﻠْﺪَ ﻫَﺪْﻳِﻪِ ﻭﻳَﺘَﺼَﺪَّﻕَ ﺑِﺜَﻤْﻨِﻪِ

Dengan pendapat demikian telah berkata Imam 'Atho, An Nakh'iy, Imam Malik, Imam Ahmad, dan Imam Ishaq. Sama halnya, Ibnul Mundzir menghikayatkan pendapat demikian dari mereka, kemudian beliau menghikayatkan dari Ibnu Umar, Ahmad, dan Ishaq bahwa sesungguhnya tidak apa-apa menjual kulit kurban hajinya (al-hadyu) dan mensedekahkan dengan uangnya.

Ustaz Abdurrachman Asy Syafi'iy menjelaskan bahwa yang dimaksud tidak boleh menjual ialah orang yang berkurban atau orang yang menjadi wakil penyembelihan kurban. Adapun kulit atau daging kurban yang sudah disedekahkan pemilik hewan kurban atau wakilnya kepada seseorang, orang itu boleh menjualnya.

9. Menyedekahkan kulit hewan kurban.

بسم الله الرحمن الرحيم

قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى 

ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑُﻨَﺎ لَا ﻳَﻜْﻔِﻲ اﻟﺘَّﺼَﺪُّﻕُ ﺑِﺎﻟْﺠِﻠْﺪِ 

Para sahabat kami berkata, "Tidak mencukupi sedekah dengan kulit (saja)."

ﺇِﺫَا ﻗُﻠْﻨَﺎ ﺑِﺎﻟْﻤَﺬْﻫَﺐِ ﺇِﻧَّﻪُ ﻳَﺠِﺐُ اﻟﺘَّﺼَﺪُّﻕُ بِشَيْءٍ ﻣِﻦَ اﻟﻠَّﺤْﻢِ 

Apabila kami berkata dengan pendapat madzhab, "Sesungguhnya yang demikian wajib bersedekah dengan sesuatu dari daging kurban."

لِأَنَّ اﻟْﻤَﻘْﺼُﻮْﺩَ ﻫُﻮَ اﻟﻠَّﺤْﻢُ 

Karena maksud berkurban ialah berbagi daging.

قَالُوْا ﻭَاﻟْﻘَﺮْﻥُ ﻛَﺎﻟْﺠِﻠْﺪِ

mereka berkata, "Dan tanduk seperti kulit (hukumnya)."

10. Hewan kurban betina.

بسم الله الرحمن الرحيم

قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى :

ﻳَﺼِﺢُّ اﻟﺘَّﻀْﺤِﻴَّﺔُ ﺑِﺎﻟﺬَّﻛَﺮِ ﻭَﺑِﺎلْأُﻧْﺜَﻰ ﺑِﺎلْإِﺟْﻤَﺎﻉِ ﻭَﻓِﻲ الْأَﻓْﻀَﻞِ ﻣِﻨْﻬُﻤَﺎ خِلَاﻑٌ اﻟﺼَّﺤِﻴْﺢُ اﻟَّﺬِﻱْ ﻧَﺺَّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ اﻟﺸَّﺎﻓِﻌﻲُّ ﻓِﻲ اﻟْﺒُﻮَﻳْﻄِﻲِّ ﻭَﺑِﻪِ ﻗَﻄَﻊَ ﻛَﺜِﻴْﺮُﻭْﻥَ ﺃَﻥَّ اﻟﺬَّﻛَﺮَ ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﻣِﻦَ الْأُﻧْﺜَﻰ

Sah berkurban dengan hewan kurban jantan dan betina dengan ijmak. Dalam keutamaan dari keduanya ada perbedaan pendapat. Pendapat yang sahih yaitu Imam Syafi'i menashkan pendapat demikian di kitab Al Buwaithiy dan mayoritas para ulama telah memutuskan dengan pendapat itu, yaitu sesungguhnya hewan jantan lebih utama dari betina.

11. Menyembelih sendiri hewan kurban.

بسم الله الرحمن الرحيم

قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى :

ﻓَﻘَﺎﻝَ اﻟﺸَّﺎﻓِﻌِﻲُّ ﻭَالْأَﺻْﺤَﺎﺏُ ﻳُﺴْﺘَﺤَﺐُّ ﺃَﻥْ ﻳَﺬْﺑَﺢَ ﻫَﺪْﻳَﻪُ ﻭَﺃُﺿْﺤِﻴَّﺘَﻪُ ﺑِﻨَﻔْﺴِﻪِ 

Imam Syafi'i dan para ashab berkata, "Disunahkan menyembelih ternaknya dan kurbannya oleh dirinya sendiri."

ﻗَﺎﻝَ اﻟْﻤَﺎﻭَﺭْﺩِﻱُّ ﺇِلًا اﻟْﻤَﺮْﺃَﺓُ ﻓَﻴُﺴْﺘَﺤَﺐُّ ﻟَﻬَﺎ ﺃَﻥْ ﺗُﻮَﻛِّﻞَ ﻓِﻲْ ﺫَﺑْﺢِ ﻫَﺪْﻳِﻬَﺎ ﻭَﺃُﺿْﺤِﻴَّﺘَﻬَﺎ ﺭَجُلًا 

Imam Al Mawardi berkata, "Kecuali perempuan. Disunahkan bagi perempuan mewakilkan menyembelih ternaknya dan kurbannya kepada seorang lelaki."

ﻗَﺎﻝَ اﻟﺸَّﺎﻓِﻌِﻲُّ ﻭَالْأَﺻْﺤَﺎﺏُ ﻭَﻳَﺠُﻮْﺯُ ﻟِﻠﺮَّﺟُﻞِ ﻭَاﻟْﻤَﺮْﺃَﺓِ ﺃَﻥ ﻳُﻮَكِّلَا ﻓِﻲ ﺫَﺑْﺤِﻬِﻤَﺎ ﻣَﻦْ ﺗَﺤِﻞُّ ﺫَﻛَﺎﺗُﻪُ 

Imam Syafi'i dan para ashab berkata, "Boleh bagi lelaki dan perempuan mewakilkan di dalam menyembelih kepada orang yang halal sembelihannya."

ﻭَالْأَﻓْﻀَﻞُ ﺃَﻥْ ﻳُﻮَﻛِّﻞَ ﻣُﺴْﻠِﻤًﺎ ﻓَﻘِﻴْﻬًﺎ ﺑِﺒَﺎﺏِ اﻟﺼَّﻴْﺪِ ﻭَاﻟﺬَّﺑَﺎﺋِﺢِ ﻭَاﻟﻀَّﺤَﺎﻳَﺎ ﻭَﻣَﺎ ﻳَﺘَﻌَﻠَّﻖُ ﺑِﺬَﻟِﻚَ لِأَﻧَّﻪُ ﺃَﻋْﺮَﻑُ ﺑِﺸُﺮُﻭْﻃِﻪِ ﻭَﺳُﻨَﻨِﻪِ 

Dan yang paling utama yaitu mewakilkan kepada seorang muslim yang fakih di dalam bab beburu, bab sembelihan-sembelihan, dan bab kurban, dan yang berkaitan, karena ia paling mengetahui syarat-syarat sahnya dan sunah-sunahnya.

ﻭَلَا ﻳَﺠُﻮْﺯُ ﺃَﻥْ ﻳُﻮَﻛِّﻞَ ﻭَﺛَﻨِﻴًّﺎ ﻭَلَا ﻣَﺠُﻮْﺳِﻴًّﺎ ﻭَلَا ﻣُﺮْﺗَﺪًّا ﻭَﻳَﺠُﻮْﺯُ ﺃَﻥْ ﻳُﻮَﻛِّﻞَ ﻛِﺘَﺎﺑِﻴًﺎ ﻭَاﻣْﺮَﺃَﺓً ﻭَﺻَﺒِﻴًّﺎ

Dan tidak boleh mewakilkan kepada penyembah berhala dan penyembah api dan tidak boleh pula mewakilkan kepada orang murtad, tetapi boleh mewakilkan kepada ahli kitab, perempuan, dan anak-anak.

ﻟَﻜِﻦَّ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑُﻨَﺎ ﻳُﻜْﺮَﻩُ ﺗَﻮْﻛِﻴْﻞُ اﻟﺼَّﺒِﻲِّ 

Namun para sahabat kami berkata, "Dimakruhkan mewakilkan kepada anak kecil."

ﻭَﻓِﻲ ﻛَﺮَاﻫَﺔِ ﺗَﻮْﻛِﻴْﻞِ اﻟْﻤَﺮْﺃَﺓِ اﻟْﺤَﺎﺋِﺾِ ﻭَﺟْﻬَﺎﻥِ (ﺃَﺻَﺤُّﻬُﻤَﺎ) لَا ﻳُﻜْﺮَﻩُ لِأَﻧَّﻪُ ﻟَﻢْ ﻳَﺼِﺢَّ ﻓِﻴْﻪِ ﻧَﻬْﻲٌ 

dan di dalam kemakruhan mewakilkan kepada perempuan yang haid, ada dua pendapat. Yang paling sahih yaitu tidak makruh, karena tidak sahih di dalamnya larangan (menyembelih hewan kurban bagi perempuan haid).

ﻭَاﻟْﺤَﺎﺋِﺾِ ﺃَﻭْﻟَﻰ ﻣِﻦَ اﻟﺼَّﺒِﻲِّ

Dan perempuan yang haid lebih utama dari anak kecil.

ﻭَاﻟﺼَّﺒِﻲُّ ﺃَﻭْﻟَﻰ ﻣِﻦَ اﻟْﻜَﺎﻓِﺮِ اﻟْﻜِﺘَﺎﺑِﻲِّ

Anak kecil lebih utama dari orang kafir ahli kitab.

12. Hewan kurban ompong.

بسم الله الرحمن الرحيم

قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى :

ﺗُﺠْﺰِﺉُ ﺫَاﻫِﺒَﺔُ ﺑَﻌْﺾِ الْأَﺳْﻨَﺎﻥِ 

mencukupi (sah berkurban) dengan hewan kurban yang hilang sebagian gigi-giginya.

ﻓَﺈِﻥِ اﻧْﻜَﺴَﺮَﺕْ ﺟَﻤِﻴْﻊُ ﺃَﺳْﻨَﺎﻧِﻬَﺎ ﺃَﻭْ ﺗَﻨَﺎﺛَﺮَﺕْ ﻓَﻘَﺪْ ﺃَﻃْﻠَﻖَ اﻟْﺒَﻐَﻮِﻱُّ ﻭَﺁﺧَﺮُﻭْﻥَ ﺃَﻧَّﻬَﺎ لَا ﺗُﺠْﺰِﺉُ 

Jika pecah semua giginya atau copot semua, Imam Baghowiy dan para ulama selainnya memutlakkan bahwa sesungguhnya yang demikian tidak mencukupi (tidak sah).

ﻭَﻗَﺎﻝَ إِﻣَﺎﻡُ اﻟْﺤَﺮَﻣَﻴْﻦِ ﻗَﺎﻝَ اﻟْﻤُﺤَﻘِّﻘُﻮْﻥَ ﺗُﺠْﺰِﺉُ ِﻭَﻗِﻴْﻞَ لَا ﺗُﺠْﺰِﺉُ ﻭَﻗَﺎﻝَ بَعْضُهُمْ ﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﺫَﻟِﻚَ ﻟِﻤَﺮْﺽٍ ﺃَﻭْ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺆْﺛِﺮُ ﻓِﻲ الْاِعْتِلَاﻑِ ﻭَﻳُﻨْﻘِﺺُ اﻟﻠَّﺤْﻢَ ﻣَﻨِﻊَ ﻭَﺇِلَّا فَلَا
 
Dan Imam Al Haramain telah berkata, "Para ahli tahkik telah berkata yang demikian mencukupi dan dikatakan sebagian ulama tidak mencukupi. Sebagian dari mereka berkata jika yang demikian karena sakit atau memberi pengaruh pada makan hewan dan daging berkurang, ini dilarang. Jika tidak, ini tidak dilarang."

ﻗَﺎﻝَ اﻟﺮَّاﻓِﻌِﻲُّ ﻭَﻫَﺬَا ﺣُﺴْﻦٌ ﻭَﻟَﻜِﻨَّﻪُ ﻳُﺆْﺛِﺮُ بِلَا ﺷَﻚٍّ ﻓَﺮَﺟَﻊَ الْكَلَاﻡُ إِلَى اﻟْﻤَﻨْﻊِ اﻟْﻤُﻄْﻠَﻖِ ﻫَﺬَا كَلَاﻡُ اﻟﺮَّاﻓِﻌِﻲِّ ﻭَاﻟﺼَّﺤِﻴْﺢُ اﻟْﻤَﻨْﻊُ ﻣُﻄْﻠَﻘًﺎ

Imam Rafi'i berkata, "Dan pendapat ini bagus, akan tetapi gigi yang tanggal semua memengaruhi makan hewan dengan tidak ada keraguan." Lalu Imam Rafi'i rujuk kembali kepada pendapat yang melarang secara mutlak. Ini perkataan Imam Rafi'i. Dan pendapat yang sahih ialah melarang secara mutlak (tidak sah).

13. Menyembelih kurban di malam hari.

بسم الله الرحمن الرحيم

قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى 

ﻣَﺬْﻫَﺒُﻨَﺎ ﺟَﻮَاﺯُ اﻟﺬَّﺑْﺢِ لَيْلًا ﻭَﻧَﻬَﺎﺭًا ﻓِﻲ ﻫَﺬِﻩِ الْأَﻳَّﺎﻡِ  ﻟَﻜِﻦَّ جَائِزٌ ﻳُﻜْﺮَﻩُ لَيْلًا

Mazhab kami berpendapat kebolehan menyembelih kurban pada malam hari dan siang hari di dalam hari-hari ini (tiga hari tasyrik) ialah diperbolehkan, akan tetapi dimakruhkan menyembelih pada malam hari.

ﻭَﺑِﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺑُﻮْ ﺣَﻨِﻴْﻔَﺔَ ﻭَﺇِﺳْﺤَﺎﻕٌ ﻭَﺃَﺑُﻮْ ﺛُﻮْﺭٍ ﻭَاﻟْﺠُﻤْﻬُﻮْﺭُ 

Dan dengan pendapat demikian telah berkata Abu Hanifah, Ishaq, Abu Tsur, dan jumhur ulama.

ﻭَﻫُﻮَ الْأَﺻَﺢُّ ﻋَﻦْ ﺃَﺣْﻤَﺪَ 

Dan yang demikian ialah pendapat yang paling sahih dari Imam Ahmad.

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﻣَﺎﻟِﻚٌ لَا ﻳُﺠْﺰِﺋُﻪُ اﻟﺬَّﺑْﺢُ لَيْلًا ﺑَﻞْ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﺷَﺎﺓَ ﻟَﺤْﻢٍ ﻭَﻫِﻲَ ﺭِﻭَاﻳَﺔٌ ﻋَﻦ ﺃَﺣْﻤَﺪَ ﻭَاﻟﻠﻪُ ﺃَﻋْﻠَﻢُ

Sedangkan Imam Malik berkata, "Menyembelih di malam hari tidak mencukupinya (tidak sah), bahkan hanya menjadi kambing pedaging." Yang demikian ialah satu riwayat dari Imam Ahmad. Allahu a'lam.

14. Memberi daging kurban kepada orang kafir.

بسم الله الرحمن الرحيم

قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى : 

ﻗَﺎﻝَ اﺑْﻦُ اﻟْﻤُﻨْﺬِﺭِ ﺃَﺟْﻤَﻌَﺖِ الْأُﻣَّﺔُ ﻋَﻠﻰَ ﺟَﻮَاﺯِ ﺇِﻃْﻌَﺎﻡِ ﻓُﻘَﺮَاءِ اﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻣِﻦَ الْأُﺿْﺤِﻴَّﺔِ ﻭَاﺧْﺘَﻠَﻔُﻮْا ﻓِﻲ ﺇِﻃْﻌَﺎﻡِ ﻓُﻘَﺮَاءِ ﺃَﻫْﻞِ اﻟﺬِّﻣَّﺔِ 

Al-Imam Ibnul Mundzir berkata, "Umat muslimin telah berijmak di atas pendapat kebolehan memberi makan orang-orang fakir muslimin dari daging kurban. Dan mereka berbeda pendapat di dalam kebolehan memberi makan orang-orang fakir kafir dzimmi."

ﻓَﺮَﺧَّﺺَ ﻓِﻴْﻪِ اﻟْﺤَﺴَﻦُ اﻟْﺒَﺼْﺮِﻱُّ ﻭَﺃَﺑُﻮْ ﺣَﻨِﻴْﻔَﺔَ ﻭَﺃَﺑُﻮْ ﺛُﻮْﺭٍ

Imam Al Hasan Al Bashriy, dan Imam Abu Hanifah, dan Imam Abu Tsur telah membolehkannya.

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﻣَﺎﻟِﻚٌ ﻏَﻴْﺮُﻫُﻢْ ﺃَﺣَﺐُّ ﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ 

Sedangkan Imam Malik berkata, "Selain dari mereka (kafir dzimmi) lebih kami sukai."

ﻭَﻛَﺮِﻩَ ﻣَﺎﻟِﻚٌ ﺃَﻳْﻀًﺎ ﺇِﻋْﻄَﺎءَ اﻟﻨَّﺼْﺮَاﻧِﻲِّ ﺟِﻠْﺪَ الْأُُﺿْﺤِﻴَّﺔِ ﺃَﻭْ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻣِﻦْ ﻟَﺤْﻤِﻬَﺎ 

Imam Malik memakruhkan juga memberi orang nasrani berupa kulit hewan kurban atau sesuatu dari dagingnya.

ﻭَﻛَﺮِﻫَﻪُ اﻟﻠَّﻴْﺚُ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺈِﻥْ ﻃُﺒِﺦَ ﻟَﺤْﻤُﻬَﺎ فَلَا ﺑَﺄْﺱَ ﺑِﺄَﻛْﻞِ اﻟﺬِّﻣِّﻲِّّ ﻣَﻊَ اﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻣِﻨْﻪُ 

Dan Imam Al Laits memakruhkannya. Beliau berkata, "Jika sudah dimasak dagingnya, tidak apa-apa orang kafir dzimmi memakannya bersama sama kaum muslimin darinya."

ﻫَﺬَا كَلَامُ اﺑْﻦُ اﻟْﻤُﻨْﺬِﺭِ ﻭَﻟَﻢْ ﺃَﺭَ لِأَﺻْﺤَﺎﺑِﻨَﺎ كَلَامًا ﻓِﻴْﻪِ ﻭَﻣُﻘْﺘَﻀَﻰ اﻟْﻤَﺬْﻫَﺐِ َﺃَﻧَّﻪُ ﻳَﺠُﻮْﺯُ ﺇِﻃْﻌَﺎﻣُﻬُﻢْ ﻣِﻦْ ﺿَﺤِﻴَّﺔِ اﻟﺘَّﻄَﻮُّﻉِ ﺩُﻭْﻥَ اﻟْﻮَاﺟِﺒَﺔِ ﻭَاﻟﻠﻪ ﺃَﻋْﻠَﻢُ

Ini perkataan Imam Ibnul Mundzir dan aku tidak melihat para ulama sahabat kami berkata di dalamnya. Dan hukum yang ditetapkan mazhab (Syafi'i) yakni boleh memberi makan orang-orang kafir dzimmi dari daging kurban sunah, bukan daging kurban wajib. Wallahu a'lam.

15. Menyembelih kurban di rumah.

بسم الله الرحمن الرحيم 

قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى :

الْأَﻓْﻀَﻞُ ﺃَﻥْ ﻳُﻀَﺤِّﻲَ ﻓِﻲ ﺩَاﺭِﻩِ ﺑِﻤُﺸْﻬَﺪِ ﺃَﻫْﻠِﻪِ ﻫَﻜَﺬَا ﻗَﺎﻟَﻪُ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑُﻨَﺎ

Yang paling utama yaitu berkurban di rumahnya disaksikan keluarganya. Demikian yang dikatakan para sahabat kami.

Demikian 15 masalah seputar kurban menurut ulama Syafii, Imam Nawawi. Semoga bermanfaat. (Z-2)

BERITA TERKAIT