10 June 2023, 19:45 WIB

Kebijakan Relaksasi Pandemi Harus Dibarengi Edukasi Membangun Kesadaran Masyarakat


M Iqbal Al Machmudi | Humaniora

MI/Adam Dwi
 MI/Adam Dwi
Warga tetap memakai masker, meski sudah ada kelonggaran kebijakan

PEMERINTAH diminta membangun kesadaran masyarakat terkait kesehatan usai mengeluarkan sejumlah relaksasi aturan terkait pandemi Covid-19. Salah satunya ialah pemakaian masker saat merasa sakit.

"Yang masih menjadi titik lemah di Indonesia dan dunia adalah strategi komunikasi risiko. Bagaimana pentingnya membangun kesadaran bahwa masing-masing individu ini harus harus memiliki kemampuan dalam menilai ketika sakit wajib memakai masker dan istirahat," kata Ahli Epidemiologi Griffith University Australia, Dicky Budiman saat dihubungi, Sabtu (10/6).

Diketahui Satgas Penanganan Covid-19 merelaksasi kebijakan dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Protokol kesehatan Pada Masa Transisi Endemi Untuk Mencegah Penularan Covid-19. 

Baca juga : Lion Air dan Garuda Siap Ikuti Ketentuan Cabut Masker di Pesawat

Dalam kebijakan baru tersebut salah satu poin yang menjadi sorotan adalah diperbolehkan tidak menggunakan masker bagi masyarakat dalam keadaan sehat dan tidak berisiko penularan covid-19.

Ia menilai pemerintah mengambil langkah baik untuk merelaksasi kebijakan tersebut karena kondisi saat ini jauh lebih baik dan bisa menjadi dasar relaksasi aturan atau pencabutan masa kedaruratan pandemi/PHEIC.

Baca juga : Penumpang Kereta Api akan Diperbolehkan Lepas Maske

Ia mencontohkan satu kasus pelaku perjalanan dari Australia ke Indonesia yang sudah terbangun kesadaran masalah risiko, ia menggunakan masker di bandara dan transportasi umum lainnya. Sehingga kesadaran itu yang harus ditanamkan keaadan setiap individu karena mereka yang bertanggung jawab kepada diri mereka sendiri.

"Ini juga perlu upaya membangun literasi yang saat ini masih lemah. Saya kira pentingnya karena bicara masalah ancaman pandemi ini kan bukan hanya masalah potensi penyaringan ditularkan melalui udara apalagi bicara masalah kualitas juga," pungkasnya. (Z-5)

BERITA TERKAIT