04 June 2023, 10:45 WIB

Ini Penjelasan Lengkap Soal Proses Penularan Rabies dari Hewan ke Manusia, Pencinta Hewan Wajib Tahu!


Siti Fauziah Alpitasari | Humaniora

ANTARA/Makna Zaezar
 ANTARA/Makna Zaezar
Vaksinator hewan menyuntikkan vaksin antirabies pada seekor anjing di Jalan Pisces, Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

BELAKANGAN ini kasus rabies tengah menjadi sorotan publik. Pasalnya, di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), lebih dari 70 orang menjadi korban gigitan anjing rabies, salah satu di antara mereka dinyatakan meninggal dunia.

Menurut Dokter Hewan Nurul Anjar Prastiwi, rabies merupakan penyakit menular akut di susunan syaraf pusat.

Dalam proses transmisi virus rabies, rabies dapat berpindah ke manusia melalui gigitan hewan yang sudah terpapar Virus Lyssa.

Baca juga: Kasus Rabies di NTT Meluas, Kementan Kirim 2.500 Dosis Vaksin

"Cara penularan dari hewan ke manusia bisa melalui gigitan hewan yang air liurnya mengandung virus rabies atau melalui jilatan hewan yang mengandung virus rabies pada luka, selaput mukosa atau selaput lendir pada manusia," kata Nurul saat dihubungi, Minggu (4/5).

Lanjut Nurul, pada kasus yang jarang terjadi, penyakit ini dapat menyebar saat air liur yang terinfeksi masuk ke dalam luka terbuka atau membran mukosa, seperti mulut atau telinga.

"Ini dapat terjadi apabila hewan yang terinfeksi menjilat luka terbuka," ujarnya.

Baca juga: Bocah Meninggal Digigit Anjing, Keluarga Minta Pemerintah Setempat Evaluasi Vaksinasi Rabies

Rabies tidak hanya ditularkan melalui anjing, kata Nurul, tetapi juga bisa melalui kucing, kera, dan kelelawar.

Pada anjing, virus rabies yang masuk ke dalam tubuhnya berasal dari genus lissavirus.

"Virusnya adalah virus RNA untai tunggal yang memiliki amplop, berbentuk seperti peluru, dan memiliki panjang 180 nm dan diameter 75 nm yang ada pada air liur hewan yang telah terinfeksi," jelasnya. (Z-1)

BERITA TERKAIT