PENYAKIT yang tidak terlihat secara fisik rupanya bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Dalam Islam, penyakit ini disebut sebagai penyakit ain.
Penyakit ain adalah kondisi yang timbul akibat pandangan mata lalu turun ke perasaan hati, dan berubah menjadi perasaan iri dan dengki. Tidak hanya memberikan masalah bagi orang lain, penyakit ain juga dapat merugikan diri sendiri.
Oleh karena itu, para ulama menyimpulkan bahwa ain merupakan jenis penyakit non medis yang muncul akibat pandangan kagum atau takjub yang disertai dengan perasaan iri dan dengki dari seseorang.
Baca juga: 46% Penderita Hipertensi Tidak Sadar Mengidap Penyakit Tersebut
Ini dapat menimbulkan bahaya pada orang yang menjadi objek pandangan tersebut.
Ain juga dapat diartikan sebagai pandangan terhadap sesuatu dengan perasaan kagum tanpa mengingat Allah atau dengan perasaan dengki tanpa berdzikir kepada-Nya.
Baca juga: Ternyata, Puasa Bisa Cegah Penyakit Degeneratif
Dalam pandangan Islam, penyakit ain dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Pandangan dari seseorang yang sebenarnya memiliki sifat buruk dalam hatinya, yang merasakan hasud, dengki, dan memiliki niat jahat terhadap orang yang dilihatnya.
2. Pandangan yang timbul dari perasaan kagum atau takjub terhadap seseorang, sehingga menimbulkan rasa dengki, tetapi perasaan kagum tersebut tidak disertai dengan mengingat Allah SWT.
Selain itu, penyakit ain juga dijelaskan dalam Al–Qur’an surat Al-Qalam ayat 51,
وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْلِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهٗ لَمَجْنُوْنٌ ۘ
Artinya: “Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengarkan Al–Qur’an dan mereka berkata: ‘Sesungguhnya ia (Muhammad) benar–benar orang yang gila.”
Dampak dari penyakit ain ini dapat bervariasi, ada yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kesialan, penyakit, bahkan kematian. Oleh karena itu, penyakit ini dikategorikan sebagai penyakit yang tidak dapat terdeteksi secara medis dan memiliki potensi bahaya, karena pada dasarnya setiap orang memiliki kekuatan tertentu dalam pandangannya.
Penyakit ain tidak hanya mempengaruhi orang dewasa, tetapi juga dapat menyerang anak-anak. Hal ini sering kali terlihat ketika orang tua telah membawa anak-anak mereka untuk berobat ke berbagai tempat, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan, karena penyakit ini tidak berasal dari segi medis.
Penyebab Penyakit Ain
Menurut M. Saifudin Hakim dan Siti Aisyah Ismail dalam buku Thibbun Nabawi, penyebab penyakit ain adalah pandangan mata yang penuh iri/dengki atau kagum/takjub terhadap anak-anak.
Ibnu Qayyim al-Jauziyah, dalam penjelasannya, menyatakan bahwa penyakit ain bisa terjadi tanpa melibatkan pandangan mata secara langsung. Dia mengungkapkan, "Seseorang yang menjadi penyebab penyakit ain bisa saja menyebabkan penyakit ain tanpa perlu melihat secara langsung. Bahkan, terkadang ada orang yang buta dan diberi deskripsi tentang sesuatu, dan jiwanya bisa menyebabkan penyakit ain meskipun dia tidak melihat secara langsung."
Dalam hal ini, Allah juga telah memerintahkan seluruh umatnya untuk menghindari bahaya dan dampak buruk dari sifat hasad. Hal ini seperti yang tercantum dalam Al-Quran Surat Al Falaq ayat 5:
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
Artinya: “Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia hasad atau dengki.”
Cara Terhindar dari Penyakit Ain
1. Mengandalkan Perlindungan Allah SWT
Manusia dapat melindungi diri dari dampak penyakit ain dengan mempercayai dan mencari perlindungan dari Allah. Pengobatan penyakit ini dilakukan dengan bergantung sepenuhnya pada Allah. Penyakit ini dapat diatasi dengan cara yang diberikan kepada orang yang terpukau oleh sesuatu untuk mengucapkan doa keberkahan atas sesuatu yang baru.
2. Mengungkapkan Pujian kepada Allah yang Dikombinasikan dengan Membaca Surat Pendek
Penyakit ain dapat dicegah dengan selalu menyertai pujian dengan ungkapan seperti "Tabarakallah" atau "MasyaAllah". Selanjutnya, dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas yang dibaca tiga kali setelah subuh dan maghrib.
3. Ruqyah
Selain itu, penyakit ain juga dapat disembuhkan melalui ruqyah sesuai dengan ajaran Islam. Membaca dalam bahasa Arab atau bahasa Indonesia yang dapat dipahami oleh orang-orang, tanpa menggunakan jimat atau sihir, juga dapat membantu mengatasi penyakit ain.
Aisyah radhiallahu'anha pernah berkata:
"Dahulu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam meminta agar aku di-ruqiyah untuk menyembuhkan ain." (HR. Muslim no 2195)
Karena hasad atau iri merupakan penyebab utama penyakit ain, maka penting bagi seseorang untuk menjauhi sifat tersebut dengan membaca doa-doa.
Ciri-ciri Penyakit Ain
1. Mengalami masalah dengan kesehatan tetapi tidak dapat terdeteksi secara medis.
2. Wajahnya terlihat lesu, pucat, dan juga sering berkeringat.
3. Berpaling saat ia mendengar suara murotal atau suara adzan/
4. Seringkali melihat hal-hal yang menyeramkan.
5. Sangat suka menyendiri dan suka melakukan hal-hal yang aneh
6. Sering merasa tidak puas atas segala pencapaian serta keberkahan yang diberikan oleh Allah SWT.
7. Tidak memiliki nafsu makan
8. Seringkali mengalami keringat dingin dan buang air kecil
9. Mempunyai emosi yang berlebihan
10. Memiliki ketakutan berlebih dan tidak wajar
11. Dada terasa sangat sesak dan diiringi juga dengan rasa cemas
12. Sering menguap dan juga terengah-engah
13. Sering merasa sakit kepala yang berpindah-pindah
14. Detak jantung sangat cepat dan tidak beraturan
15. Mengalami rasa nyeri yang berpindah-pindah dari bagian bawah punggung sampai ke bahu
16. Suka merasa mati rasa
17. Sering bersendawa
Penyakit Ain yang Disebabkan oleh Iri dan Dengki
Dalam buku Thibbun Nabawi juga dijelaskan bahwa penyebab terjadinya penyakit ain adalah pandangan mata orang yang iri (hasad) dan kagum (takjub) terhadap anak-anak. Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah menyatakan bahwa penyakit ain dapat terjadi tanpa melihat secara langsung. Ia menjelaskan bahwa jiwa orang-orang yang menjadi penyebab penyakit ini dapat menimbulkan penyakit ain tanpa perlu melihatnya secara langsung.
Bahkan, terkadang, orang yang buta pun dapat mendeskripsikan sesuatu kepada orang yang buta tersebut, dan jiwa orang tersebut dapat menimbulkan penyakit ain meskipun dia tidak melihatnya. Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk berlindung dari iri. Seperti yang dinyatakan dalam surat Al-Falaq ayat 5, yang artinya:
"Dan (berlindunglah) dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki." (QS. Al-Falaq: 5)
Namun, perbuatan iri merupakan perbuatan yang tercela dan termasuk dalam akhlak yang tercela. Orang yang merasa iri dan dengki akan menginginkan kenikmatan orang lain dihilangkan atau berharap agar kenikmatan tersebut tidak dimiliki oleh orang yang bersangkutan.
Penyakit Ain yang Bisa Terjadi pada Benda Mati
Para ulama juga menyatakan bahwa benda mati dapat terkena penyakit ain. Ketika sebuah benda mati terkena penyakit ini, dapat menyebabkan kerusakan atau hancur secara tiba-tiba. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW berdoa dengan memohon ampunan dan keselamatan untuk agamanya, dunianya, keluarganya, dan hartanya.
Para ulama menggunakan ayat berikut sebagai dalil bahwa harta juga dapat terkena penyakit ain dan boleh diobati dengan ruqyah ketika terkena penyakit ain. Ibnu Katsir menyatakan bahwa sebagian salaf mengatakan: orang yang terpukau oleh keadaannya, harta, atau anaknya, sebaiknya mengucapkan:
Maasya Allah, laa quwwata illaa billaah
(MasyaAllah, tidak ada kekuatan kecuali dengan izin Allah). Hal ini diambil dari ayat yang mulia ini dalam tafsir Ibnu Katsir. (Z-10)