11 May 2023, 22:53 WIB

Tim Delegasi Kemanusiaan Indonesia untuk Vanuatu Kembali ke Tanah Air


Syarief Oebaidillah | Humaniora

DOK Kemenko PMK
 DOK Kemenko PMK
Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri)

TIM yang menyalurkan paket bantuan kemanusiaan Indonesia untuk korban bencana topan di Vanuatu, tiba kembali di Tanah Air Kamis (11/5). Rombongan yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy beserta Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Ketua Komisi 8 DPR RI Ashabul Kahfi telah berhasil membawa paket bantuan inkind senilai Rp7,12 miliar untuk mendukung Vanuatu dalam masa berat akibat bencana alam yang terjadi.

Paket bantuan inkind yang dikirimkan terdiri dari tenda pengungsi, tenda keluarga, generator, velbed, hygiene kits, sweater anak, jaket anak, jaket dewasa, perkakas tukang, rendang, paket sembako, lampu solar, dan gegaji mesin. Selain itu akan ada upaya bantuan untuk melakukan rehabilitasi gedung VIP Bandara Port Vila melalui Perusahaan BUMN PT. PP (Persero) sebagaimana komitmen dan persetujuan dari Presiden Jokowi.

"Alhamdulillah pagi ini sekitar pukul 01.30 WIB, tim dari pemerintah Republik Indonesia yang langsung saya pimpin serta seluruh rombongan kembali ke Indonesia dengan selamat dalam rangka mengantar dan menyerahkan bantuan kemanusiaan dari pemerintah Republik Indonesia untuk rakyat dan pemerintah Republik Vanuatu," ujar Muhadjir.

Muhadjir mengatakan kedatangan tim di Vanuatu disambut dengan sangat antusias dan senang oleh Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Republik Vanuatu. Muhadjir menjelaskan pihaknya langsung melakukan pertemuan bilateral untuk membicarakan tentang rencana penyaluran dan tindaklanjut dari bantuan-bantuan yang dibawa oleh pemerintah Indonesia. Termasuk di antaranya rencana pemerintah Indonesia yang akan ikut memperbaiki gedung VIP di Bandara Port Vila yang hancur akibat bencana Siklon.

"Semuanya berjalan dengan lancar. Mudah-mudahan ini adalah langkah yang bagus untuk pemerintah Indonesia, terutama dalam rangka mempererat hubungan kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Republik Vanuatu, dan juga dengan negara-negara Pasifik selatan,” ungkap Muhadjir.

Muhadjir juga berharap hubungan diplomatik yang baik akan dapat terus berlanjut. Muhadjir menerangkan bahwa pihak pemerintah Republik Vanuatu juga turut mengharapkan kerja sama yang lebih luas, termasuk di antaranya kerja sama dalam bidang ekonomi. "Pemerimtah Republik Vanuatu berharap kemajuan yang telah dicapai Indonesia juga bisa ikut dirasakan oleh rakyat dan Republik Vanuatu," ungkap Muhadjir.

Kepala BNPB Suharyanto menambahkan selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia telah dua kali memberikan bantuan ke Republik Vanuatu. Satu diantaranya dilakukan pada 2015 yang juga dilakukan pada saat bencana angin topan. Suharyanto menerangkan bantuan yang diberikan saat itu juga cukup besar, yakni senilai US$2,2 juta.

"(Bantuannya) hampir sama. Ini membuktikan bahwa Indonesia tidak memandang negara manapun dan tidak terkait dengan hubungan diplomatik atau mungkin suara-suara yang tidak begitu mendukung kebijakan politik luar negeri Indonesia. Indonesia tidak melihat itu, ketika negara itu mengalami kesulitan dan meminta bantuan, kita berangkat," tutur Suharyanto. (RO/R-2)

BERITA TERKAIT