02 May 2023, 16:42 WIB

Suhu Ekstrem Bumi Tingkatkan Risiko Kematian Mendadak pada Bayi


Atalya Puspa | Humaniora

Antara Foto/Wibowo
 Antara Foto/Wibowo
Petugas kesehatan memeriksa kondisi kesehatan bayi.

KONDISI suhu ekstrem bumi yang disebabkan oleh perubahan iklim meningkatkan potensi kematian bayi yang baru lahir. Hal itu diungkapkan dalam studi yang dilakukan di Kanada dan Afrika.

Ketua Satgas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia Kurniawan Taufiq Kadafi mengatakan penelitian yang dilakukan di Montereal Kanada sejak 1981–2010 menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara peningkatan suhu bumi yang ekstrem dengan kematian bayi.

"Dalam penelitian itu disebutkan ada hubungan yang kuat antara peningkatan suhu bumi yang ekstrem satu haari sebelum dan pada hari terjadinya kematian dnega angka meatian bayi usia 3 sampai 12 bulan secara mendadak," kata Kadafi, Selasa (2/5).

Baca juga: Pemanasan Global Berdampak pada Punahnya Spesies Hingga Bencana

Selain itu, penelitian yang dilakukan di Afrika Barat menemukan ada korelasi antara suhu dingin yang menyebabkan hipotermia dengan peningkatan angka kematian bayi usia 0 sampai 185 hari.

Ia membeberkan, misalnya, pada bayi 8 sampai 56 hari yang memiliki bobot kurang dari 2,5 kilogram, risiko kematian akibat hipotermia bisa mencapai 3 kali lebih tinggi.

Hal itu disebabkan karena pengatur suhu pada otak bayi masih belum sempurna. Sehingga, saat ada kondisi suhu yang ekstrem, bayi tidak dapat menyesuaikan diri dengan cepat.

Baca juga: Tengah Melanda Asia, Ini Penjelasan BMKG tentang Penyebab dan Dampak Heatwave atau Gelombang Panas

"Memang perubahan suhu di Indonesia tidak begitu tampak karena hawa panas di Indonesia tidak seekstrem di Asia Selatan seperti India dan Bangladesh. Namun, ini penting diketahui agar jika suhu panas sampai di negara kita, ada hubungannya dengan kematian bayi yang sifatnya mendadak," kata dia.

Untuk mencegah terjadinya kematian mendadak akibat suhu ekstrem, Kadafi mengatakan ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan.

"Di Indonesia belum ada, tapi di Amerika Serikat dan Kanada itu pemerintahnya menyuapkan shelter cuaca panas agar saat ada kondisi cuaca panas ektrem, semua orang masuk shelter dengan pengendali suhu," ucap dia.

Selain itu, untuk bayi yang mengalami hipotermia, perlu dilakukan kontak kulit dengan orang dewasa agar menstabilkan suhu bayi tersebut.

"Ini bisa meningkatkan suhu tubuh dan menurunkan risiko hipotermia sehingga terhindar dari kematian," tutup Kadafi.

(Z-9)

BERITA TERKAIT