KEMENTERIAN Kesehatan mendeteksi varian Covid-19 Arcturus di Indonesia pada akhir Maret 2023. Berikut ini 5 fakta Arcturus, asal nama, gejala, bahaya dan pencegahannya.
1. Diambil dari nama bintang
Dilansir dari laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Arcturus merupakan bintang paling terang keempat setelah Alfa Centauri dan terletak di konstelasi Bootes. Nama Arcturus berasal dari bahasa Yunani Kuno, 'Arktouros' yang berarti 'Penjaga Beruang'.
Baca juga : Waspadalah, Mata Merah dan Belekan Jadi Gejala Baru Covid-19 Arcturus
Kecemerlangan visualnya membuat bintang Arcturus masuk dalam jajaran bintang raksasa (kelas III) dengan tipe K0. Arcturus berjarak 37 tahun cahaya dengan ukuran 25 kali lebih besar dari matahari.
2. Berasal dari subvarian Omicron
Dilansir The Strait Times, Arcturus adalah nama yang diberikan untuk sub-varian baru Covid-19, yang dikenal sebagai XBB.1.16. Arcturus adalah salah satu dari 600 sub-varian Omicron.
Baca juga : Status Kedaruratan Covid-19 Selama Mudik Masih Berlanjut
Arcturus pertama kali terdeteksi pada akhir Januari 2023 dan merupakan varian rekombinan dari BA.2.10.1 dan BA.2.75, dua turunan dari varian Omicron BA.2 lainnya.
3. Mutasi dan keganasan
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sub-varian ini memiliki satu mutasi tambahan pada protein lonjakan, yang menunjukkan peningkatan penularan, serta potensi peningkatan patogenisitas.
Dalam risetnya, para ilmuwan di Universitas Tokyo membandingkan subvarian Kraken dan Arcturus. Hasilnya adalah varian Covid-19 terbaru Arcturus bisa menyebar sekitar 1,17 hingga 1,27 kali lebih cepat dari pada kerabatnya.
Arcturus lebih sangat kebal terhadap antibodi yang tertinggal di tubuh dari infeksi Covid-19 sebelumnya.
Belum ada data kuat yang membuktikan apakah varian Covid-19 Arcturus menyebabkan serangkaian gejala baru pada anak dan pasien secara umum.
4. Terdeteksi di 22 Negara
Sejauh ini, Arcturus telah terdeteksi di 22 negara, termasuk India, Inggris, AS, dan Indonesia. Varian covid-19 teranyar ini dituding menjadi biang kerok lonjakan kasus di negara terinfeksi.
India misalnya. Dari tadinya nol kasus baru di 13 Januari 2023 meroket menjadi 11.109 kasus baru covid-19 per hari pada 13 April 2023 dengan 29 kematian.
India berada di peringkat dua kasus covid-19 tertinggi di dunia, setelah Korea Selatan yang mencatat kasus baru sebanyak 11.596 orang pada 13 Januari.
Kenaikan kasus covid-19 juga dilaporkan oleh Prancis, Jepang, Rusia, Amerika Serikat, Australia, Jerman, Austria, Polandia, Cile, dan Indonesia.
5. Masuk ke Indonesia pada Maret 2023
Pada April 2023, Kementerian Kesehatan melaporkan dua kasus Arcturus terdeteksi masuk ke Indonesia, salah satunya berasal dari seorang pria pelaku perjalanan luar negeri dari India.
pada 14 April 2023, covid-19 di Indonesia menembus angka seribu kasus baru dalam sehari, setelah tiga hari berturut-turut berada di angka 900 -an kasus per hari.
Selain kasus baru yang melonjak, perlu diwaspadai juga peningkatan kasus kematian akibat covid-19 dari 4 kasus di 8 April 2023 menjadi 14 kasus.
6. Gejala baru
Para ahli menyampaikan, gejala varian baru Covid-19 Arcturus bisa meliputi :
- Demam tinggi
- Batuk kencang
- Sakit tenggorokan
- Pilek
- Sakit kepala
- Nyeri badan
- Gejala gastrointestinal atau gangguan pencernaan
- Mata merah, lengket dan gatal (konjungtivitis)
- Mata belekan atau meningkatnya kotoran mata
7. Cegah dengan prokes
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan kemunculan varian baru covid-19 Arcturus mengingatkan masih perlunya penerapan protokol kesehatan (prokes).
Adapun, penerapan disiplin protokol kesehatan meliputi penggunaan masker dengan benar dan sesuai standar kesehatan, serta mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, atau menggunakan cairan pembersih tangan. Khususnya, setelah bersentuhan dengan benda yang disentuh banyak orang.
Demikian pemaparan 7 fakta Arcturus. Semoga bermanfaat dan tetaplah waspada. Covid-19 masih ada. (Z-4)