12 April 2023, 16:24 WIB

Covid-19 Nyaris Sentuh Angka 1.000 Kasus Baru


M. Iqbal Al Machmudi | Humaniora

Antara
 Antara
Foto aerial suasana Wisma Atlet (kiri) di Kemayoran, Jakarta,

BERDASARKAN data harian covid-19 per 11 April 2023 laporan kasus baru menunjukkan ada 944 kasus baru dengan 14 kematian. Selama ini kasus harian terhitung di bawah 200 dan mulai bergerak naik ke angka 300 hingga nyaris 1.000 kasus.

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama menilai ada tiga hal yang dapat disampaikan dengan perkembangan angka ini. Naiknya kasus covid baru tidak perliu ditanggapi secara panik karena memang pada dasarnya covid-19 masih ada, dan bahkan pandemi belum dicabut.

"Kalau pun toh nantinya pandemi akan dicabut maka virus penyebab penyakit masih akan ada, covid-19 masih akan ada, pasien juga masih akan ada dan bahkan yang meninggal karena covid-19 juga masih akan ada, sama seperti kematian akibat penyakit menular lainnya," kata Prof Tjandra, Rabu (12/4).

Baca juga : Presiden Pamer Penanganan Pandemi Indonesia Dipuji Dunia

Hanya saja, dirinya melanjutkan ketika bukan berstatus pandemi angka kasus dan kematian akibat covid-19 bisa dikendalikan dan ditekan lebih baik. 

Baca juga : Presiden: Kekuatan Hadapi Pandemi Harus Digunakan untuk Agenda Besar Lain

Kendati demikian, walaupun tidak perlu panik maka kenaikan menjelang 1.000 kasus dan kematian dua digit ini tentu tidak dapat dianggap tidak masalah sama sekali. 

Pemerintah tentu perlu dan mungkin juga sudah melakukan tiga upaya utama menganalisa kenapa kasus meningkat, mencegah agar jangan jadi kenaikan tidak terkendali dan mulai antisipasi kemungkinan kesiapan sarana kesehatan.

Beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain adalah peningkatan pemeriksaan whole genone sequencing sehingga kita tahu persis pola varian yang ada di negara. Juga perlu dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE) mendalam pada kasus-kasus yang ada.

Selain itu tentu cakupan vaksinasi booster tetap harus terus ditingkatkan, baik bagi kelompok rentan dan juga masyarakat luas.

"Ketiga, kita tahu bahwa di beberapa negara memang kini terjadi kenaikan kasus covid-19 yang diduga antara lain akibat varian baru XBB.1.16 atau Arcturus," ujarnya. (Z-8)

BERITA TERKAIT