12 April 2023, 07:30 WIB

Orangtua Bayi Prematur dan BBLR Diingatkan Periksa Ginjal Anak Setahun Sekali


Basuki Eka Purnama | Humaniora

Freepik
 Freepik
Ilustrasi

ORANGTUA yang memiliki bayi prematur dan bayi berat badan lahir rendah (BBLR) diingatkan untuk memeriksakan kondisi ginjal anak mereka setahun sekali untuk mencegah penyakit ginjal di kemudian hari. Hal itu dikatakan dokter spesialis anak Henny Adriani Puspitasari.

Bayi prematur, terutama yang lahir di bawah 32 minggu, dan BBLR, terutama yang lahir dengan berat kurang dari 2,5 kilogram, berisiko mengalami gangguan ginjal. 

Menurut Henny, bayi-bayi tersebut memiliki jumlah sel ginjal lebih sedikit ketimbang bayi normal.

Baca juga: Asupan Protein yang Berlebih Bisa Pengaruhi Fungsi Ginjal

"Jadi kalau punya anak, anaknya (sendiri), atau saudaranya, tetangganya, kalau dia masuk di golongan ini (prematur dan BBLR), tolong diingatkan untuk check up ginjal," kata dokter dari divisi nefrologi RSCM itu, dikutip Rabu (12/4).

Selain bayi prematur dan BBLR, anak dengan kelainan ginjal bawaan juga harus terus melakukan kontrol. Karena, jika tidak bisa mengalami perburukan dan akhirnya mengalami gagal ginjal di kemudian hari.

Henny mengungkapkan penyebab terbanyak gangguan ginjal pada anak adalah karena adanya gangguan struktural. Artinya, bentuk ginjal dan saluran kemih yang tidak normal yang biasanya merupakan bawaan dari lahir.

Baca juga: Hipertensi yang tidak Terkontrol Bisa Sebabkan Gangguan Ginjal

"Kelainan-kelainan struktural atau congenital anomalies of kidney and urinary tract (Cakut) itu bisa terdeteksi secara antenatal. Artinya, waktu ibu-ibu hamil kemudian dilakukan USG oleh dokter kandungan, jangan cuma nanya ini anaknya laki atau perempuan, nanya juga ginjalnya ada masalah atau tidak. Lalu air ketubannya cukup atau tidak, karena air ketuban itu adalah cerminan dari kemampuan janin untuk memproduksi air kencing," terang Henny.

Selain gangguan struktural, penyebab paling sering gangguan ginjal pada anak yaitu sindrom nefrotik atau kebocoran protein dari ginjal dalam jumlah banyak dan glomerulonefritis atau peradangan di dalam ginjalnya. Penyebab ini biasanya terjadi pada anak yang lebih besar, di atas 6 tahun. (Ant/Z-1)

BERITA TERKAIT