TANGGAL 31 Maret 2023 menjadi hari bersejarah bagi seluruh relawan dan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. RS berkapasitas 22 ribu tempat tidur itu resmi ditutup setelah sempat diperpanjang selama tiga bulan.
Setelah berjibaku tiga tahun lamanya, tenaga kesehatan dan relawan yang bertugas akhirnya purna tugas. Haru biru tangisan relawan mengiringi penutupan RSDC Wisma Atlet Kemayoran, yang menjadi saksi bisu perjuangan anak bangsa.
"Terima kasih sudah menjadikan kami bagian dari pejuang kemanusiaan," cuit akun @dithwona dalam video perpisahan relawan yang dibagikan di akun Instagram Tim Cobra Relawan RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jumat (31/3).
Baca juga : Daya Tahan Masyarakat Jakarta Sudah Kuat
Hal yang sama juga diungkapkan oleh akun @rozyanadia. "Menjadi bagian dari wisma tuh salah satu pengalaman yg tak terlupakan," tulisnya.
Pasien pertama
Selama pandemi, RS itu telah berjibaku melawan varian covid-19 Alpha, Delta, hingga Omikron. Haru biru juga dirasakan oleh banyak sekali pasien covid-19 yang pernah dirawat di sana. Dari pasien, mereka berubah menjadi keluarga.
"Sejuta cinta, sejuta cerita, alhamdullilah sampai detik ini masih berkomunikasi dengan para alumni pasien disini dan KAMI MENJADI KELUARGA BARU.." tulis akun @rizkyfm86.
Rumah sakit tersebut menjadi asa bagi para pasien covid-19 untuk mencari kesembuhan di tangan yang tepat, ketika covid-19 merajalela tanpa henti.
Hal itu seperti yang diungkapkan salah satu alumni pasien covid-19 dengan akun @putzkharisma. "Beruntung yang di wisma atlet. Temen2 yang isoman di rs malah stress...sept 20 ditower6 plus bayi umur6 hari udah mau dipisah krna gak ada perawatan neonatal..tp dokter igd ngusahain ttp bisa sama saya deg2an di jam 2 pagi...akhirnya diperbolehkan..jam 5.30 di visit in dokter anak khusus...terbaik memang pelayanannya," ucapnya.
Kenangan di RSDC Wisma Atlet juga tidak terlupakan bagi pemilik akun @nurhetty.s. Apalagi, dia pasien yang pertama menghuni di sana.
"Ya Allah kenangan tak terlupakan, karena saya pasien ke-1 tgl 23 Maret 2020 masuk ke RSDWA," ucapnya.
Pandemi covid-19 mengajarkan kita banyak hikmah kehidupan terlebih ketika ajal sudah didepan mata. Kita jadi menyadari kembali pentingnya rasa kemanusiaan kepada sesama, tanpa sekat dan status. (MGN/Z-4)
