30 March 2023, 13:34 WIB

RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Berhasil Lakukan Operasi Implan Cochlear Pertama


Ghani Nurcahyadi | Humaniora

Dok. Kasoem Hearing Center
 Dok. Kasoem Hearing Center
RS Mitra Keluarga Kelapa Gading memberikan keterangan mengenai implan cochlear

UNTUK pertama kalinya Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading menjalankan operasi cochlear implan terhadap anak dengan gangguan pendengaran.

Penanaman elektroda implan Cochlear yang dipimpin oleh DR.dr.Harim Priyono,Sp.THT-BKL,Subsp.Oto(K) dihadiri oleh Direktur RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Ronald Reagan, Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem, dan Country Manager Indonesia & BD Alliance Director Cochlear Kumala dewi.

Deputy CEO Kasoem Group Trista Mutia Kasoem mengaku berbahagia atas keberhasilan operasi cochlear implant di Rumah Sakit Mitra Keluarga. Karena artinya, pasien memiliki lebih banyak referensi jika ingin melakukan operasi di rumah sakit area Jakarta.

Baca juga : Ingin Pasang Implan Koklea? Ini Waktu Terbaik Menurut Dokter THT

"Ini merupakan hari kebahagiaan untuk kami. Karena, hari ini merupakan operasi cochlear implant pertama di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading. Selain itu menjadi suatu kehormatan bagi kami bisa bekerjasama dengan salah satu rumah sakit besar di Jakarta, yang memiliki 20 cabang yang tersebar di Jabodetabek dan area Jawa Timur," ucap Trista.

Ia berharap misi Rumah Sakit Mitra Keluarga dapat menjadi center of exellence gangguan pendengaran dapat terwujud. Sebab, sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia dengan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center memiliki tujuan serupa, khususnya membantu pasien mendapat kualitas hidup yang lebih baik.

Baca juga : Ini Faktor Risiko Gangguan Pendengaran pada Anak

"Kenapa kualitas hidup yang lebih baik? Karena, dengan memberikan solusi untuk gangguan pendengaran, seperti cochlear implant, tentunya kita berharap pasien-pasien ini bisa beraktivitas, seperti layaknya anak-anak normal lainnya, masuk ke sekolah umum. Sedangkan orang dewasa, mereka bisa berkomunikasi, bersosialisasi lagi," ujarnya.

Direktur Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Ronald Reagan mengatakan operasi cochlear implant tak akan terwujud tanpa pengembangan berbagai aspek. Untuk mencapai titik ini, pihaknya sengaja melengkapi perlengkapan tercanggih untuk tindakan operasi, seperti mikroskop medis yang terbaik di kelasnya, menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih dan profesional serta memilih teknologi teranyar dari Cochlear.

"Dengan fasilitas dan berbagai alat penunjang medis serta peralatan operasi yang sudah kita investasikan, juga dari sisi SDM, kita punya dr Harim, dr. Semiramis, dr. Ratna Dwi Restuti, tim keperawatan dan tim penunjang yang handal, kita yakin mampu menangani secara komprehensif berbagai kasus gangguan telinga dan pendengaran dari tingkat basic sampai advanced," ujar Reagan.

Pemenuhan fasilitas itu, menurut dia untuk mencapai cita-cita Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading membangun sebuah center of exellence, Jakarta Ear and Hearing Center yang akan mampu melakukan screening / deteksi dini, terapi konservatif sampai operatif, bahkan sampai perawatan pasca-operasi seperti habilitasi atau rehabilitasi, Auditory Verbal Therapy (AVT), serta perawatan komprehensif lainnya.

"Kita punya SDM, ahli di bidangnya. Dengan begitu, akan meyakinkan orang tua bahwa mereka memang di tangan yang tepat. Selain itu, punya alat yang terbaik untuk dipasang dan tentunya dengan fasilitas yang terbaik," ujar Reagan.

Country Manager Indonesia & BD Alliance Director Cochlear Kumaladewi mendukung kerja sama antara Kasoem Hearing Center dengan Rumah Sakit Mitra Keluarga. Dengan terlaksananya operasi implant pertama di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading secara lancar, menjadi babak baru bagi Indonesia terkait kemajuan operasi cochlear implant. 

"Karena fasilitas sudah setara, expertise atau ahli medis sudah setara di luar negeri, dan produknya yang terbaik sudah berada di Indonesia. Saya rasa masyarakat Indonesia bisa berbangga hati, untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan masyarakat di negara lain  dalam hal operasi pemasangan implant cochlea,” ucap Kumala.

Tugas ke depan adalah saling bahu-membahu mengedepankan profesionalisme untuk memberi yang terbaik bagi masyarakat Indonesia. Semua pihak, menurut dia perlu komitmen untuk masalah pendengaran dari screening, surgery, habilitasi dan monitoring. 

Lebih jauh, ia mengapresiasi orang tua yang memilih Cochlear untuk teknologi pendengaran putrinya. Sebab, Cochlear merupakan salah satu jenama yang tak diragukan lagi kualitasnya.

"Betapa bapak sebagai orang tua sudah melakukan hal luar biasa, dan saya ingin menegaskan kembali bapak beruntung. Pertama, memilih produk yang terbaik yang ada saat ini, dilakukan oleh dokter yang ahli di bidangnya, dilakukan di rumah sakit dengan peralatan paling advance," tutur dia.

Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher (THT-BKL) Sub Spesialis Otologi Konsultan (Subsp.Oto.K) Harim Priyono mengatakan cochlear implant merupakan solusi terakhir bagi gangguan pendengaran yang tak tertolong alat bantu dengar biasa. Sebab, fungsi mengembalikan fungsi pendengaran dilakukan dengan stimulasi listrik.

Meski terlihat "menyeramkan" karena prosesnya perlu melalui pembedahan, sebenarnya, kata dia operasi cochlear implant ringan. Secara keseluruhan sama dengan operasi telinga yang lain dan orang tua tak perlu khawatir.

"Sering untuk menenangkan pasien, saya selalu menyampaikan to the point, operasi implant itu sebetulnya jauh lebih aman dari pada operasi amandel yang sering disebut orang tua 'ah anak saya kemarin operasi amandel, seperti cabut gigi' tapi buat kami operasi amandel agak deg-degan karena ada akibat fatal. Tetapi, tidak pada operasi cochlear implant," kata Harim.

Sekilas seperti prosedur eksklusif, karena pemasangan alat hingga ratusan juta. Tapi sebenarnya, operasi cochlear implant tergolong sederhana. 

Dalam rangka World Hearing Day, Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading bersama Kasoem Hearing Center serta Cochlear menyaring 10 anak penderita gangguan pendengaran dari seluruh Indonesia untuk menjalani operasi Cochlear Implant secara gratis. 

Operasi Cochlear Implant yang mulai dilakukan di akhir Maret 2023 ini merupakan suatu program Corporate Social Responsibility (CSR) yang menggambarkan bentuk kolaborasi dan kepedulian dari Mitra Keluarga, Kasoem dan Cochlear terhadap para penderita gangguan pendengaran. (RO/Z-5)

BERITA TERKAIT