30 March 2023, 04:30 WIB

Mulai Tahun Ini, Harvard Hadirkan Mata Kuliah Bahasa Indonesia


Meilani Teniwut | Humaniora

AFP/Maddie Meyer / GETTY IMAGES NORTH AMERICA
 AFP/Maddie Meyer / GETTY IMAGES NORTH AMERICA
Kampus Universitas Harvard di Massachusetts, Amerika Serikat.

UNIVERSITAS Harvard di Massachusetts, Amerika Serikat (AS) akan menawarkan mata kuliah bahasa Indonesia, mulai tahun akademik 2023-2024. Ini merupakan kali pertama mata kuliah bahasa Indonesia diajarkan dalam 400 tahun sejarah berdirinya institusi tersebut. 

Dikutip dari sebuah koran kampus Harvard Crimson, mata kuliah bahasa Indonesia digelar untuk mengembangkan studi Asia Tenggara di Harvard.

“Kami sangat bersemangat dan berharap hal ini akan menjadi pengubah permainan dalam hal misi jangka panjang Pusat Asia dalam mengembangkan studi Asia Tenggara di Harvard, serta keterlibatan universitas dengan kawasan itu,” kata Direktur Eksekutif untuk Harvard Asia Center Elizabeth K Liao dalam sebuah pernyataan kepada Harvard Crimson.

Baca juga: Pakar Linguistik: Orang Tua Punya Peran Penting Dalam Penggunaan Bahasa Bagi Anak

Sementara itu, seorang profesor Bahasa dan Peradaban Asia Timur sekaligus direktur Pusat Asia Harvard James Robson mengatakan program itu merupakan upaya menciptakan kesadaran baru yang lebih luas tentang Asia Tenggara. Ia berharap mata kuliah bahasa itu juga mampu menciptakan minat yang lebih dalam pada mata pelajaran terkait.

"Apa yang saya harapkan adalah jika kita dapat menunjukkan bahwa ada permintaan untuk bahasa-bahasa ini dan para siswa muncul dan bersemangat tentangnya, maka mudah-mudahan kita juga dapat menggunakan ini untuk meyakinkan pemerintah untuk lebih mendukung studi Asia Tenggara secara umum dan pengajaran bahasa di tertentu,” katanya.

Harvard University memberikan upaya untuk menciptakan kesadaran yang lebih luas tentang Asia Tenggara dengan menciptakan minat yang lebih dalam pada mata pelajaran terkait.

Baca juga: Kemendikbudristek Gelar Diseminasi Nasional Kemahiran Berbahasa Indonesia

"Harapan saya adalah, kita dapat menunjukkan ada permintaan untuk bahasa-bahasa ini dan para siswa bersemangat tentangnya, maka mudah-mudahan kita juga dapat menggunakan ini untuk meyakinkan pemerintah untuk lebih mendukung studi Asia Tenggara secara umum dan pengajaran bahasa di tertentu,” katanya, seperti yang dilansir dari Sea Mashable. (Z-1)

BERITA TERKAIT