25 March 2023, 09:13 WIB

Rangkul IFI, Festival Film Bulanan Dorong Film Pendek Lokal Mendunia 


mediaindonesia.com | Humaniora

Ist
 Ist
Program Festival Film Bulanan berkolaborasi dengan Institut Francais Indonesia (IFI) menggelar acara Screening and Networking di Jakarta.

SETELAH berkolaborasi dengan Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (FFTV IKJ) beberapa waktu lalu, kini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui program Festival Film Bulanan berkolaborasi dengan Institut Francais Indonesia (IFI) menggelar acara Screening and Networking pada Selasa (21/3).

Screening and Networking ini merupakan bagian dari rangkaian program Film Festival Bulanan 2023.

Acara tersebut dibuka dengan pemutaran lima film pemenang Festival Film Bulanan 2022, yaitu Gemintang, Memorabilia, Cerita di Waktu yang Salah, Maramba, dan Semayam.

Baca juga: Sandiaga Uno: Festival Film Bulanan Harus Berdampak Ekonomi, Sosial, dan Budaya

Kemudian dilanjutkan dengan pemutaran 2 film pendek Prancis yang berjudul Our Own Land dan The Right Time.

Bahas Perkembangan Industri Film Pendek Dunia

Selain itu, acara “Screening and Networking” ini mengusung sebuah forum diskusi untuk membahas perkembangan industri film pendek dunia dengan tema “Film Pendek Lokal Go International”.

Kegiatan ini menghadirkan berbagai narasumber yang terlibat dalam industri film baik secara nasional dan internasional, seperti Koordinator Direktorat Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf, Imam Wuryanto, Direktur Denpasar Documentary Film Festival, Maria Ekaristi, dan salah satu Founder Festival Film Bulanan, Vera Damayanti.

Baca juga: Festival Film Bulanan Ajak Sineas “Menuju Industri” Perfilman

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno dan Direktur Musik, Film, dan Animasi, Kemenparekraf, Mohammad Amin yang turut hadir secara virtual.

Sementara itu, Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Prancis dan Direktur Perwakilan IFI Jakarta, Charlotte Esnou, memberikan apresiasi dan ucapan selamat, karena acara Screening and Networking Festival Film Bulanan 2023 berjalan dengan baik.

Industri Film Berkontribusi pada Sektor Pariwisata dan Ekraf

Pada kesempatan ini, Sandiaga mengatakan, industri perfilman memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan dan peningkatan pariwisata dan ekonomi kreatif  (ekraf) di Indonesia.

"Oleh karena itu, pengembangan ekonomi kreatif subsektor film ini membutuhkan kolaborasi dan integrasi multipihak," kata Sandiaga.

Sandiaga berharap dengan terselenggaranya Screening and Networking Festival Film Bulanan 2023 yang bekerja sama dengan IFI diharapkan bisa menjadi wadah apresiasi bagi sineas Indonesia untuk berkarya nyata, bisa menyerap puluhan ribu tenaga kreatif, dan menghidupkan kembali industri ekonomi kreatif Indonesia.

Baca juga: HFN 2023 Diharapkan Hasilkan Cetak Biru Industri Perfilman Nasional

“Saya berharap acara ini juga bisa menjadi jalan bagi para sineas muda Indonesia untuk dikenal dan menorehkan prestasi luar biasa di industri film internasional,” ujar Sandiaga. 

Ia pun menambahkan, acara ini juga merupakan kesempatan untuk berjejaring dan membangun koneksi dengan orang-orang yang berpikiran dan memiliki minat yang sama terhadap film.

Harapan senada juga disampaikan oleh salah satu narasumber dan Founder Festival Film Bulanan, Vera Damayanti. 

“Saya harap, Festival Film Bulanan ini bisa menjadi wadah berhimpun untuk ruang berekspresi kawan-kawan filmmaker di Indonesia. Menjadi trigger semangat bagi para sineas untuk berkarya," ujarnya.

"Apalagi dengan program kolaborasi bersama teman-teman IFI semakin membuka akses untuk bekerja sama dan meningkatkan knowledge,” kata Vera.

Tips agar Film Lokal Mendunia

Direktur Denpasar Documentary Film Festival, Maria Ekaristi, memberikan tips kepada para peserta yang hadir di acara ini agar film yang dibuat bisa ikut serta ke ajang festival luar negeri.

Ia menyampaikan, setiap kompetisi tentu ada beberapa persyaratan yang harus diikuti agar bisa lolos seleksi. Kemudian tentu saja memiliki jalan cerita yang menarik.

“Kategori atau karakteristik festival itu menentukan film kita bisa masuk ke festival yang mana dan bagaimana kita memilih tema yang sesuai dengan festival tersebut,” ungkap Maria.

Acara Screening and Networking ini dihadiri oleh berbagai kalangan. Mulai dari para civitas akademika, pejabat pemerintah, media over the top (OTT), komunitas film dan masyarakat umum.

Baca juga: Sandiaga Uno: Film Terpilih Festival Film Bulanan Lokus 1 Siap Bersaing 

Semakin spesial karena acara ini juga dihadiri oleh para pemenang Festival Film Bulanan 2022 yang berasal dari berbagai kota seperti Bandung, Gresik, Yogyakarta, dan Masohi, Maluku Tengah.

Kehadiran para pemenang Festival Film Bulanan 2022, membuat penonton termotivasi ingin membuat karya yang berkualitas. Hal tersebut diutarakan oleh Agus Firmansyah, dari Komunitas Tanpa Nama.

Ia mengutarakan, “Dengan adanya acara Screening and Networking ini, aku pikir jadi lebih asyik, sehingga penonton tahu siapa saja pemenang-pemenang tahun kemarin dan bisa memotivasi untuk ikutan berkarya. Acara ini keren dan menarik.”

Peserta asal Bekasi, Via, mengemukakan kalau acara Screening and Networking ini bagus. “Event-event begini itu diperlukan, karena next time harapannya kita bisa bikin film sendiri. Dengan adanya workshop begini bisa menjadi bahan inspirasi kita untuk lebih terbuka lagi,” terang Via.

Acara pun ditutup dengan pernyataan Menparekraf. “Saya senang melihat begitu banyak penggemar film di antara penonton hari ini, berkumpul bersama untuk berbagi semangat terhadap industri film. Mari berjuang demi memajukan film Indonesia,” pungkas Sandiaga Uno. (RO/S-4)

BERITA TERKAIT