Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), di usianya yang menginjak 75 tahun, telah banyak berkontribusi besar untuk kemajuan kesehatan di Indonesia.
Ia mengatakan Indonesia bergabung dengan WHO pada 1950 ketika kondisi harapan hidup masyarakat Tanah Air rata-rata hanya 40 tahun. Sedangkan, saat ini rata-rata angka harapan hidup naik menjadi 72 tahun.
“Ini menunjukkan perkembangan yang luar biasa dari kondisi kesehatan masyarakat Indonesia. Ini juga menunjukkan kontribusi yang luar biasa dari WHO kepada masyarakat Indonesia,” ujar Budi di Jakarta, Kamis (23/3).
Baca juga: Menkes Sebut Harga Mahalnya Harga Obat di Indonesia Berkaitan Biaya Pendidikan Kedokteran
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu menyebut WHO selalu mendampingi pemerintah dan masyarakat Indonesia dengan memberikan ide-ide baru dan masukan untuk program-program kesehatan. Pada masa puncak penyebaran pandemi covid-19, Lembaga yang berulang tahun pada 7 April itu juga membantu Indonesia melakukan transformasi sistem kesehatan.
“Pemerintah Indonesia menyiapkan enam transformasi kesehatan, yakni transformasi kesehatan di bidang pelayanan primer, bidang pelayanan sekunder, sistem tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan. Kami mendapat dukungan yang kuat dari WHO untuk melakukan itu semua,” paparnya.
Baca juga: 8 Kasus Baru Virus Marburg Terkonfirmasi di Guinea Ekuatorial
"Saya ucapkan selamat buat WHO yang sudah berusia 75 tahun sejak berdirinya pada tahun 1948. WHO sudah banyak kontribusi untuk kesehatan Indonesia.” (Ant/Z-11)