20 March 2023, 13:55 WIB

KLHK Susun Rencana Kerja Sub Nasional Indonesia's Folu Net Sink NTT


Palce Amalo | Humaniora

MI/Palce Amalo
 MI/Palce Amalo
KLHK menggelar Workshop 2 Hutan dan Pengunaan Lahan Lainnya (Indonesia's Forestry and Other Land Use/Folu) Net Sink 2030 di Kupang, NTT, Sen

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Workshop 2 Hutan dan Pengunaan Lahan Lainnya (Indonesia's Forestry and Other Land Use/Folu) Net Sink 2030 di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (20/3).

Kegiatan ini sebagai tindak lanjut Penyusunan Rencana Kerja Sub Nasional Indonesia Folu Net Sink 2030 NTT yang dihadiri 38 wakil dari KLHK, Pemprov NTT, tenaga ahli dan akademisi yang digelar secara offline dan daring.

Sedangkan, Kick Off kegiatan tersebut sudah digelar di Labuan Bajo pada 1-2 Februari 2023 yang dihadiri oleh perwakilan dari 22 provinsi.

Direktur Pengukuhan dan Penatagunaa Kawasan Hutan Direktorar PKTL, KLHK Herban Heryandana mengatakan, workhsop tersebut untuk mendetailkan target Rencana Operasional Indonesia's Folu Net Sink 2030 dalam rencana aksi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) nasional sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya pada tingkat sub nasional.

Selain itu, para peserta menetapkan rencana operasional aksi penuruan emisi GRK, menetapkan penanggungjawab, serta merumuskan pengendalian dalam monitoring dan evaluasi.

"Tercapainya Folu Net Sink pada 2030 dan Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat untuk memenuhi Enhanced NDC dan LTS-LCCR 2050 yang menjadi kewajiban sub nasional Provinsi NTT dalam berkontribusi pada agenda perubahan iklim Global," ujar Herban Heryandana menjelaskan sasaran pencapaian rencana kerja tersebut.

Adapun tujuan penyusunan rencana kerja ini untuk menetapkan peta spasial,  menetapkan rencana kerja program penurunan emisi karbon, penguatan kebijakan untuk pengendalian emisi, serta Identifikasi peran para pihak, mitra-mitra dan peluang strategi pendanaan dalam rencana,
kebijakan, program dan kegiatan terkait pengendalian emisi.

Dalam workshop ini, para peserta menyampaikan progres penyusunan draft rencana kerja sub nasional NTT yang kemudian mendapat masukan dari penanggap. Selanjutnya mendapatkan klarifikasi dari semua stakeholder dan diakhiri dengan menyusun tindak lanjut untuk persiapan workshop 3.

Sementara itu, komitmen Indonesia menahan peningkatan suhu global dan perubahan iklim, dituangkan dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) atau Kontribusi yang ditetapkan secara nasional, sebagai tindaklanjut dari Perjanjian Paris (Paris Agreement).

NDC Indonesia menetapkan target pengurangan emisi GRK nasional, yakni sebesar 29% atau setara 834 juta ton CO2 dengan usaha sendiri, atau sampai dengan 41% atau setara dengan 1.185 juta ton CO2 dengan dukungan internasional yang memadai pada 2030.

Target NDC Indonesia sebesar 29% secara nasional dapat tercapai melalui penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 17,2% pada sektor kehutanan, 11% pada sektor energi, 0,32% pada sektor pertanian, 0.10% pada sektor industri, dan 0.38% pada sektor limbah. (N-3)

Baca Juga: Ketua Dewan Pengarah BPIP Beri Arahan kepada Kepala Desa Seluruh Indonesia

 

BERITA TERKAIT