KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) berkomitmen akan mempermudah proses kembalinya dokter WNI yang bekerja atau pendidikan di luar negeri. Hal itu dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dokter spesialis di Indonesia.
"Pada intinya kami ingin mempermudah proses kembalinya dokter WNI ke Indonesia. Dokter berstatus WNA (warga negara asing) bukan prioritas untuk menambah dokter di dalam negeri," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Kamis (16/3).
Saat ini, Indonesia membutuhkan dokter penyakit dalam sebanyak 2.581 orang, dokter spesialis kesehatan anak sebanyak 3.662 orang, dan 3.941 dokter obstetri ginekologi.
Baca juga: Lombok Tengah Krisis Dokter
"Pada prinsipnya karena SDM kita kurang dan tidak merata, sehingga kita mau transformasi layanan rujukan memperluas layanan katastropik utama. Setelah dihitung bukan persoalan sarpras saja, tapi butuh pemenuhan seperti layanan jantung butuh 10-15 dokter spesialis. Kalau dihitung butuh waktu 3-5 tahun oleh karena itu yang dilakukan kemudahan proses adaptasi dokter spesialis WNI lulusan luar negeri," ujarnya.
Sementara itu, dr Sherryn yang merupakan lulusan Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health Amerika Serikat mengaku proses adaptasi dokter umum bagi lulusan luar negeri untuk praktik di Indonesia masih berbelit.
Baca juga: Akhirnya Dokter Subuh Terima Pesangon usai Menang di Tingkat Kasasi
"Prosesnya mulai dari adaptasi masih harus di BP IDI dan bisa sangat panjang sampai satu tahun. Kemudian kemampuan praktiknya pun diujinya masih kurang jelas, untuk sekarang ini dokter di Indonesia ujiannya ada 2 yakni UKMPPD (Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter) dan UKDI (Uji Kompetensi Dokter Indonesia)," ungkapnya.
Kemudian, menurutnya, UKDI dari PB IDI terdapat diskriminasi harga, dokter lulusan luar negeridipungut biaya yang lebih besar dibandingkan dengan dokter lulusan dalam negeri.
"lalu terkait internship ketika sudah melakukan internship di negara tempat lain sebaiknya tidak perlu lagi internship di Indonesia tapi nyatanya kita masih mengikuti dengan internship lagi," pungkasnya. (Iam/Z-7)