INDONESIA merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh wilayah lautan yang luas. Namun sayang, luasnya lautan Indonesia tidak diimbangi dengan kepedulian masyarakat mengenai keberadaan sampah. Karena permasalahan itulah, seorang perempuan bernama Swietenia Puspa Lestari membentuk gerakan Divers Clean Action yang berfokus membersihkan pantai dan pulau-pulau tujuan wisata di Indonesia dari sampah-sampah yang mencemari lautan.
Divers Clean Action mulai didirikan pada November 2016. Awal berdirinya Divers Clean Action dimulai dari kebiasaan perempuan berusia 29 tahun ini menyelam. Selain itu sejak kecil, kegemarannya terhadap laut dimulai ketika ayahnya ditugaskan di Kepulauan Seribu. Pada 2003 hingga 2007, setiap Sabtu dan Minggu, Tenia menemani ayahnya bekerja di salah satu pulau di Kepulauan Seribu, yaitu Pulau Pramuka. Pada saat-saat itulah sang ayah membujuk Tenia agar berani belajar berenang, snorkeling, sampai akhirnya menyelam.
Dari hobi menyelam itulah, nominator Kick Andy Heroes 2023 tersebut melihat kondsi bawah laut penuh dengan sampah. Ini membuatnya rutin mengambil sampah di lautan, khususnya sampah-sampah plastik. Sejak saat itu pula sarjana Teknik Lingkungan ITB itu aktif memerangi sampah plastik di lautan. Swietenia Puspa Lestari merasa perlu menolong lautan terbebas dari sampah. Biasanya, Tenia dan kawan-kawan Divers Clean Action membersihkan sampah di laut dari kedalaman 5 hingga 16 meter. Saat ini sukarelawan Divers Clean Action mencapai 1.024 orang lebih. Para sukarelawan ini terdiri dari para penyelam yang berasal dari berbagai penjuru di Indonesia.
Baca juga: Dirikan Isbanban, Panji Aziz Pratama Bantu Cerdaskan Anak-Anak Banten
Divers Clean Action bermitra dengan beberapa universitas, badan pemerintah, maupun pelaku industri guna melakukan penelitian. Tak hanya menyelam dan memungut sampah di lautan, Tenia mengedukasi masyarakat pesisir untuk memilah sampah. Sampah-sampah yang berhasil dikumpulkan warga membuahkan hasil yang mengejutkan. Ini karena sampah yang terpilah itu dibeli oleh salah satu perusahaan multinasional ritel pakaian ternama, yaitu H&M (Hennes & Mauritz AB) dan dijadikan sarung tangan dan kaus kaki.
Selain itu, para sukarelawan sering mengadakan pelatihan tentang cara tepat memerangi sampah laut dengan tujuan membangun kepedulian terhadap laut. "Oh iya, pada 2017 kami Divers Clean Action mengadakan Indonesian Youth Marine Debris Summit (IYMDS) dan pada 2018 Divers Clean Action menjadi tuan rumah workshop YSALI bertema Sampah Laut," jelas Tenia. Bahkan dari model gerakannya tersebut, banyak negara tetanggga yang mengadopsi gerakan, mulai dari negara yang berada di ASEAN hingga Asia seperti Hong Kong dan negara lain.
Tenia juga menjadi pemprakarsa program #NoStrawMovement atau yang dikenal sebagai Gerakan Tanpa Sedotan Plastik. Gerakan ini bekerja sama dengan salah satu restoran cepat saji terbesar di Indonesia, Kentucky Fried Chiken (KFC), pada 2017. Menurut Tenia, sejak mengawali #NoStrawMovement, KFC telah berhasil menguragi penggunaan sedotan yang cukup signifikan. Data Divers Clean Action menunjukkan pada akhir 2017 terjadi pengurangan dalam penggunaan sedotan sebanyak 46% di setiap gerai KFC. Angka tersebut bertambah sejak program #NoStrawMovement diperluas dalam skala nasional pada Mei 2018. Sampai akhir 2018, pengurangan sedotan di gerai KFC telah mencapai 91%. (RO/Z-2)