HUJAN abu tebal melanda sebagian wilayah yang ada di Kabupaten dan Kota Magelang, Jawa Tengah sejak Sabtu (11/3) siang. Hujan abu tersebut berasal dari Gunung Merapi yang kembali mengeluarkan awan panas guguran (APG) ke arah Kali Bebeng atau Kali Krasak.
Hujan abu vulkanik menyelimuti wilayah Kecamatan Sawangan, Dukun, Candimulyo, Muntilan, Tegalrejo, Pakis, Ngablak, Mertoyudan, Kaliangkrik, Borobudur, sampai dengan wilayah Kota Magelang.
Hujan abu vulkanik sendiri berasal dari partikel yang berbentuk tidak teratur, tajam, serta bergerigi. Bahaya dari hujan abu letusan gunung berapi bisa mengalami keluhan pada bagian mata, hidung, kulit, hingga sakit di bagian tenggorokan.
Baca juga: Gunung Merapi Kembali Gugurkan Awan Panas Lima Kali
Abu vulkanik ini mempunyai partikel yang kasar bisa mengakibatkan goresan pada bagian mata dan juga hidung. Apabila manusia menghirup abu vulkanik, bisa menimbulkan permasalahan pada bagian pernapasan, dan kerusakan di bagian paru-paru.
Lalu, bagaimana cara menghindari abu vulkanik Gunung Merapi tersebut? Mengutip laman Internasional Volcanic Health Hazard Network (IVHHN), berikut langkah-langkah mencegah bahaya abu vulkanik untuk kesehatan:
Baca juga: Erupsi Gunung Merapi, Dua Maskapai Pastikan Penerbangan Aman
* Tutup pintu dan jendela, jika memungkinkan;
* Jika memungkinkan, tutup celah penghubung lingkungan luar. Misalnya, Anda dapat menggunakan selotip dan terpal plastik, atau handuk yang digulung;
* Cobalah untuk mengatur satu titik masuk/keluar dalam satu gedung. Tinggalkan pakaian/sepatu yang terkena abu vulkanik di luar;
* Jangan gunakan peralatan apa pun (misalnya AC) yang menyedot udara dari luar;
* Jika lingkungan dalam ruangan berdebu, coba bersihkan abu dengan hati-hati (misalnya, menggunakan kain lembap);
* Mengungsi;
* Jangan gunakan kompor untuk memasak dan memanaskan, atau peralatan lain, yang menghasilkan asap;
* Jangan merokok rokok atau produk lainnya;
* Mengggunakan masker.
Anda perlu memperhatikan tanda-tanda gangguan pernapasan setelah paparan abu vulkanik.
Jika mengalami batuk terus-menerus atau sesak napas atau nyeri dada, maka perlu adanga pemeriksaan ke dokter, seperti yang dikutip dari Ameriacan Lung Association.
Gejala gangguan pernapasan karena abu vulkanik dapat muncul selambat-lambatnya 24 hingga 48 jam setelah paparan. Abu dapat tertinggal di area selama beberapa hari setelah peristiwa letusan gunung berapi berakhir. (Z-10)