07 March 2023, 18:33 WIB

Karena Nisfu Syaban, Nabi Isa Ingin Menjadi Umat Nabi Muhammad


Mediaindonesia.com | Humaniora

Antara/Bayu Pratama S.
 Antara/Bayu Pratama S.
Umat islam melaksanakan salat sunat tasbih malam nisfu Sya'ban 15 Sya'ban 1443 Hijriah di Masjid Jami Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

DICERITAKAN satu ketika Nabi Isa alaihissalam melakukan perjalanan. Di tengah perjalanan, ia melihat gunung yang tinggi. Ia pun ingin mendakinya. 

Setelah mencapai puncak, ia dikagetkan oleh batu besar berwarna putih, lebih putih daripada susu. Ia berjalan di sekeliling batu tersebut dan ia terkagum-kagum dengan keelokan batu itu. Kemudian Allah SWT menurunkan wahyu untuk Nabi Isa, "Wahai Isa, apakah kamu senang Aku pertunjukkan sesuatu lebih mengagumkan daripada pemandangan yang kamu lihat yang saat ini?"

"Ya, wahai Tuhanku," jawab Nabi Isa.

Kemudian batu tersebut terbelah oleh seorang tua yang sebagian kepalanya berambut putih. Ia berada di atasnya sambil memegang tongkat berwarna hijau. Di depan kedua matanya terdapat hidangan buah anggur dan ia sedang berdiri melaksanakan salat. 

Baca juga: Malam ini Nisfu Sya'ban, Jalankan Tiga Amalan untuk Catatan Akhir Malaikat

Nabi Isa takjub melihat pemandangan ini. "Wahai syekh, apa yang aku lihat ini?" tanya Nabi Isa kepada orang tua itu.

"Ini rezekiku setiap hari," jawab orang tua tersebut.

"Selama berapa tahun engkau beribadah kepada Allah di atas batu ini?" tanya Nabi Isa.

"Empat ratus tahun," jawab kakek itu. 

Nabi Isa berkata, "Wahai Tuhan dan junjunganku, Engkau tidak menciptakan seseorang yang lebih utama dari ia."

Baca juga: Kisah Nenek Dermawan kepada Hasan, Husein, Abdullah bin Jakfar

Kemudian Allah Swt menurunkan wahyu kepada Nabi Isa AS, "Sesungguhnya seseorang dari umat Muhammad SAW yang menemui bulan Sya'ban dan melaksanakan salat pada malam pertengahan bulan Sya'ban (malam nisfu Sya'ban) bagi-Ku itu lebih utama daripada ibadah selama 400 tahun ini."

"Semoga saja aku menjadi umat Nabi Muhammad SAW," kata Nabi Isa AS setelah mendengar keutamaan malam pertengahan bulan Sya'ban bagi umat Nabi Muhammad SAW.

Kisah hikmah itu tertulis dalam kitab An-Nawadir al-Qalyubi halaman 22-23 karya Syekh Syihabuddin al-Qalyubi. Cerita tersebut dikutip dari @gubukilmuaswaja di Instagram.

Baca juga: Asmaul Husna, Arti dan Hubungan Al-Qawiy dengan Al-Matin

Begitulah, menurut kisah hikmah itu, Nabi Isa AS ingin menjadi umat Nabi Muhammad yang lebih mulia karena beribadah pada malam nisfu Sya'ban daripada orang beribadah 400 tahun. Yuk kita perbanyak ibadah pada malam ini, Rabu (7/3), karena sekarang malam nisfu Sya'ban. (Z-2)

BERITA TERKAIT