07 March 2023, 18:18 WIB

Kader Posyandu Harus Maksimalkan Penanganan Stunting


Taufan SP Bustan | Humaniora

Dok. MI/Dwi Apriyani
 Dok. MI/Dwi Apriyani
Pemeriksaan anak di Posyandu

PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, menjadikan kader posyandu sebagai garda terdepan untuk menangani stunting di kota itu. Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid mengatakan, saat ini ada 1.500 kader yang bertugas di seluruh posyandu Palu.

Menurutnya, kader posyandu Kota Palu yang setiap saat berhadapan langsung dengan penderita stunting. Oleh karena itu, mereka harus benar-benar bertugas dengan maksimal.

“Kader posyandu adalah ujung tombak dalam menangani stunting. Harus siap bertempur demi menghilangkan stunting di Palu,” terang Hadianto di Palu, Selasa (7/3).

Baca juga: Menko PMK: Berantas Kemiskinan Kunci Tekan Angka Stunting

Ia menjelaskan, berdasarkan data elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM) prevalensi stunting di Palu masih berada di angka 23,9%..

“Meski mengalami penurunan 1,7% tahun lalu (2022). Namun, angka 23,9% masih tinggi dan harus diturunkan menjadi 0%,” tegas Hadianto.

Hadianto tidak menampik bahwa selama ini kerja keras kader posyandu di Kota Palu sudah berdampak. Tidak bisa pula dipungkiri tanpa ada dukungan dan kerja keras dari kader posyandu, pasti akan sulit bagi pemerintah Palu untuk mengatasi permasalahan stunting di tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga: Ini Cara Kota Palu Turunkan Prevalensi Stunting di Daerahnya

“Penurunan angka di tahun-tahun sebelumnya itu tentu atas kerja keras kader posyandu yang ada,” ujarnya.

Hadianto menambahkan, bahwa dengan totalitas yang diberikan kader posyandu selama ini, maka tahun ini juga pemerintah Palu menaikkan insentif untuk kader posyandu.

“Kita berharap dengan penaikan insentif nantinya kader posyandu bisa lebih semangat lagi dalam bekerja, sehingga harapan-harapan kita nol kasus stunting di Palu bisa terwujud,” tandasnya.

(Z-9)


 

BERITA TERKAIT