PEMERINTAH menjadikan penimbangan bulanan anak sebagai upaya penurunan stunting. Ikhtiar itu menjadi gerakan nasional dan melibatkan 300 ribu pos pelayanan terpadu (Posyandu) di Indonesia.
"Sebelumnya diukur lima tahun sekali harus diubah menjadi satu bulan sekali," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulis, Rabu (1/3).
Budi mengatakan penanganan stunting menjadi prioritas utama bagi Kemenkes. Salah satu evaluasinya, yakni merutinkan penimbangan bulanan anak.
"Jumlah balita yang ditimbang sekitar 14 juta dan harapannya stunting dapat dicegah sedini mungkin dan diintervensi," papar mantan Wakil Menteri BUMN itu.
Baca juga: Penimbangan Bulanan yang Terintegrasi Bisa Percepat Penurunan Stunting
Budi menyebut penimbangan stunting bakal mencakup pengukuran lingkar kepala, berat, dan tinggi badan bayi, dan pemberian imunisasi. Kemudian pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil serta pemberian makanan tambahan.
"Termasuk pemberian vitamin A bagi balita dan penyuluhan kesehatan oleh para kader posyandu," jelas dia.
Kemenkes, kata Budi, menggandeng berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), hingga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
"Terkait penanganan stunting, kami bertanggung jawab di intervensi spesifik sebesar 30%. Sisanya, 70% intervensi sensitif di bawah koordinasi BKKBN," tegas Budi. (OL-1)