DALAM upaya mendukung program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mengurangi sampah di masyarakat, Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas menggandeng Bank Sampah Digital untuk mengelola sampah dari masyarakat menjadi produk daur ulang bernilai tambah.
Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata mengatakan melalui kerja sama ini pihaknya berharap dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan, khususnya permasalahan sampah di masyarakat "Selain itu juga turut berkontribusi terhadap ekonomi sirkular di sekitar pabrik," ungkapnya dalam keterangan yang diterima, Selasa (28/2).
Suhendra menambahkan, ke depannya kolaborasi yang telah dilakukan antara PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) Serang dengan Bank Sampah Digital yang sudah berjalan akan diadopsi ke pabrik-pabrik operasional APP Sinar Mas lainnya. "Program pengelolaan bank sampah berbasis pemberdayaan masyarakat seperti ini merupakan salah satu solusi dalam pengurangan sampah di masyarakat, peningkatan ekonomi masyarakat, dan pemenuhan bahan baku industri," terang Suhendra.
Di sisi lain, CEO Bank Sampah Digital, Desty Eka Putri Sari menyebut melalui kerja sama ini, pihaknya dapat menjual langsung bahan baku waste paper seperti kardus maupun kertas bekas dari masyarakat yang dikumpulkan ke PT IKPP Serang. Dikatakan, saat ini Bank Sampah Digital telah membina lebih dari 3.900 nasabah Bank Sampah, yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga dengan domisili di Kota dan Kabupaten Serang, serta Kota Cilegon, Banten.
"Kerja sama kami dengan APP Sinar Mas baru berjalan 3 bulan. Namun saat ini kami telah menyuplai 5 kali dengan total lebih dari 10 ton karton maupun kertas bekas ke PT IKPP Serang. Kami yakin dengan upaya pemberdayaan dan kolaborasi yang kuat, ke depan kami targetkan untuk dapat menyuplai lebih dari 50 ton sampai dengan akhir 2023," terang Desty di sela acara Festival Musik, dan Pameran Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang berlangsung di Gedung Manggala Wanabakti KLHK.
Sementara itu, Menteri LHK Siti Nurbaya dalam sambutan di puncak acara HPSN 2023 mengatakan, Kementerian LHK terus melakukan upaya-upaya inovatif serta terintegrasi dari hulu ke hilir sebagai prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan melalui cara kerja ekonomi sirkular dan sampah menjadi sumber energi dengan mengoptimalkan seluruh rantai nilai pengelolaan sampah.
Lebih lanjut Siti mengatakan, pengelolaan sampah bukan hanya mengurangi dan meminimalkan dampaknya, tetapi juga mempertimbangkan aspek kesehatan masyarakat serta memposisikan sampah sebagai sumber daya untuk ketersediaan bahan baku, efisiensi penggunaan sumber daya, dan sebagai sumber ekonomi masyarakat. (RO/OL-15)