SEKOLAH Sukma Bangsa Sigi yang berada di Desa Maku Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, menggelar Open House perdana yang akan berlangsung selama lima hari, terhitung sejak Rabu, (22/2/2023) hingga Minggu (26/2/2023) mendatang.
"Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada Sekolah Sukma Bangsa Sigi. Ke depan saya berharap bisa bangun kerja sama dengan Sukma Bangsa," ujar Bupati Sigi, Mohamad Irwan saat membuka acara tersebut, Rabu (22/2).
Kegiatan Open House bertemakan Melalui Sukma Competition of Culture, Education, and Sport (SUCCES) Expelliarmus, Kita Kembangkan dan Ekspresikan Potensi Intelektualitas, Karya dan Bakat, merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan bertujuan untuk memperkenalkan lebih dekat
Sekolah Sukma Bangsa Sigi.
Dalam kegiatan Open House diselenggarakan lomba mewarnai untuk tingkat PAUD/TK dengan jumlah 225 peserta. Lomba menggambar untuk tingkat SD/MI, lomba tari kreasi dan tari daerah untuk tingkat SMP/MTs dan SMA/MA, dan Tes TOEFL untuk umum. Juga ada seminar hari Pers Nasional, seminar kesehatan dan seminar anti narkoba.
Berbagai pameran ikut memeriahkan selama kegiatan Open House diantaranya pameran UMKM Kabupaten Sigi yang berjumlah 30 peserta, perpustakaan keliling dan perpustakaan Daerah Kabupaten Sigi, bazar buku dari Tiga Serangkai dan Gramedia, pameran kesehatan dari Prodia, Bank Syariah Indonesia cabang Palu, juga berbagai macam pameran dari masyarakat.
Pembukaan Open House SSB Sigi dihadiri Wakil Wali Kota Palu Reny A. Lamadjido, Wakil Ketua II DPRD Sigi Endang Herdianti, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng Yudiawati Vidiana Windarrusliana, Kadis Pendidikan dan Kebudayan Kota Palu Hardi, Kadis Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Sigi Anwar, praktisi pendidikan, serta masyarakat.
Dewan Pengawas Yayasan Sukma, Prof. Ratno Lukito yang hadir dalam acara tersebut mengaku bangga dengan kreatifitas yang ditampilkan oleh anak-anak Sekolah Sukma Bangsa Sigi. Meskipun baru pertama kali, dengan waktu latihan yang singkat dapat tampil percaya diri.
"Acara seperti ini acara yang sederhana dan sangat membanggakan. Kita bisa melihat bagaimana anak-anak kita dilatih dalam waktu yang singkat sudah bisa begitu bagus, bisa mencakup seni berbagai daerah, bisa menumbuhkan semangat mereka untuk belajar disini," urai Ratno Lukito.
Menurutnya penampilan kesenian merupakan hiburan bagi peserta didik, agar mereka tidak jenuh dan bosan, menghadapi situasi pembelajaran yang dihadapi setiap harinya.
"Seni-seni yang ditampilkan sebenarnya merupakan hiburan bagi mereka, supaya mereka itu tidak bosan hanya sekolah saja, tapi juga ada event-event tertentu untuk meningkatkan keseriusan mereka juga dalam belajar," tandas Ratno Lukito.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Sukma Bangsa Sigi, Nurhayati mengakui kemampuan yang dimiliki para siswa-siswi. Terbukti dengan hasil yang telah mereka persembahkan saat opening ceremony Open House. Bahkan dalam berbagai perlombaan di luar sekolah, mereka membawa pulang piala kemenangan, beberapa medali emas, perak dan perunggu.
"Kami ada workshop perbengkelan, perkebunan, kriya kayu, ICT dan art design workshop. Mereka mampu menghasilkan berbagai produk. Mungkin hasilnya bisa dilihat di stand kami," kata Nurhayati.
Sekolah Pasca Gempa
Sekolah Sukma Bangsa Sigi dibangun Yayasan Media Group pasca gempa 7,4 dari donasi masyarakat melalui Dompet Kemanusiaan Media Group (DKMG) untuk masyarakat korban gempa, tsunami, dan likuifaksi pada tanggal 28 September 2018 silam, yang kemudian dikelola oleh Yayasan Sukma.
Yayasan Sukma sendiri adalah yayasan pendidikan yang didirikan Media Group sebagai respons kemanusiaan setelah terjadinya gempa bumi dan tsunami di Aceh pada 2004. Hingga kini, selain terlibat dalam kegiatan pemulihan pendidikan pasca-bencana, Yayasan Sukma mengelola Sekolah
Sukma Bangsa di tiga lokasi berbeda di Aceh, yaitu di Kabupaten Pidie, Kabupaten Bireuen dan Kota Lhokseumawe.
Ketiga Sekolah Sukma Bangsa di Aceh, masing-masing terdapat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sejak 2018, selain menggunakan kurikulum nasional, Sekolah Sukma Bangsa secara resmi telah menggunakan kurikulum Internasional yang dikembangkan dan dikelola oleh Cambridge Assessment International
Education.
Sekolah Sukma Bangsa Sigi merupakan kelanjutan dari program bantuan pemulihan pendidikan pasca-bencana. Sebelum melakukan pembangunan sekolah, DKMG dan Yayasan Sukma telah terlebih dahulu melakukan fasilitasi pembelajaran di sekolah-sekolah tenda dan pendampingan sekolah serta guru dalam pemulihan penyelenggaraan pendidikan di berbagai lokasi di Kabupaten Sigi, Kota Palu dan Kabupaten Donggala.
Program pendidikan pasca-bencana ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 tahun, pada 2018 hingga 2019 silam, dan diakhiri ketika pemerintah telah memutuskan untuk mereaktivasi sepenuhnya kegiatan pendidikan di tiga wilayah terdampak bencana.
Sukma Bangsa Sigi memiliki visi menciptakan lingkungan pendidikan yang positif dan berkelanjutan bagi warga belajar untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan akademis, terampil, dan berakhlak mulia.
Tak hanya itu, Sukma Bangsa Sigi mengemban misi menciptakan ruang pembelajaran yang mampu mengembangkan ragam potensi warga belajar yang mandiri, terbuka dan produktif. Mengembangkan budaya riset, publikasi ilmiah dan memfasilitasi kegiatan ilmiah yang mampu memberikan
pencerahan bagi warga belajar dan kemajuan peradaban dunia.
Mengembangkan jejaring dan kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka peningkatan kapasitas kelembagaan. Serta melakukan advokasi kependidikan dan pelayanan pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan budaya damai.
Terdapat muatan lokal di dalamnya, yakni fasilitasi pendidikan kecakapan hidup berupa workshop pertanian/perkebunan (terbuka, hidroponik, rumah kaca), workshop kriya kayu, workshop perbengkelan dan ICT dan art design workshop.
Berbagai nilai dan tujuan menjadi motivasi Sekolah Sukma Bangsa Sigi, yang menggunakan Kurikulum Nasional dan Cambridge International School, seperti membangun komunitas belajar yang mandiri, cerdas, dan berkeadaban (civic values), memfasilitasi pengembangan kapasitas siswa dalam kecakapan dasar dan terapan yang mencakup kecakapan belajar (berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, komunikasi), kecakapan literasi (akademis, budaya, informasi, media, teknologi), kecakapan hidup (fleksibilitas, kepemimpinan, produktivitas, keterampilan sosial),
dan menerapkan manajemen sekolah yang transparan dan akuntabel, serta mendorong peran-serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran (community-based education).
Pada tahun pertama dan tahun kedua Yayasan Sukma memberikan beasiswa penuh. Pada tahun ketiga ini, Yayasan Sukma memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk bersekolah di Sekolah Sukma Bangsa Sigi dengan mekanisme dibukanya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2023/2024 sampai tanggal 20 Mei 2023. (OL-13)