WAXING menjadi salah satu cara efektif untuk menghilangkan bulu-bulu yang tidak diinginkan di tubuh. Seperti, bulu di ketiak, kaki, tangan, kemaluan, juga dada.
Umumnya, waxing dilakukan dengan mengoleskan lelehan gula tipis-tipis ke area sasaran, melapisinya dengan kain khusus sehingga lelehan gula dan bulu menempel di kain, lalu kain tersebut diangkat secara cepat sehingga bulu yang menempel akan tercabut.
Namun, kini waxing tak sekadar menggunakan lelehan gula, ada inovasi baru yang dihadirkan salon kecantikan Fruitywax. Mereka menambahkan bahan alami lain yaitu ekstrak buah-buahan.
“Kami adalah pelopor salon waxing pertama di Indonesia yang menyediakan produk sugar waxing yang unik dengan varian berbagai macam buah-buahan,” ujar Marketing Manager Fruitywax, Novita Polii, saat peresmian cabang terbaru Fruitywax di Mal Bassura, Jakarta Timur, baru-baru ini.
Baca juga: BeautyHaul Awards 2022 Bantu Kembangkan Brand Kecantikan Indonesia
Varian buah yang digunakan antara lain, kiwi, mangga, melon, jeruk, blueberry, dan strawberry. Selain itu ada pula varian madu, coklat, dan greentea.
"Kesemuanya memiliki beragam manfaat, antara lain mengandung beragam vitamin, antioksidan untuk mengatasi tanda-tanda penuaan seperti keriput dan pigmentasi, mendorong peremajaan sel, menambah kelembapan dan kekenyalan kulit, mengangkat sel-sel kulit mati, dan mencerahkan," tutur Novita.
Tak hanya berinovasi dalam kandungan bahan sugar waxing, lanjut Novita, Fruitywax juga menerapkan teknis khusus sehingga proses waxing tidak terlalu sakit.
“Demi memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan, kami selalu mengadakan pelatihan-pelatihan agar pelayanan yang ada di kami senantiasa baik dan semakin baik," jelasnya.
"Maka dari itu, terapis-terapis kami sangat andal dengan teknik yang berbeda dari salon waxing pada umumnya. Teknik kami membuat penarikan bulu jadi tidak terlalu sakit, higienis, aman untuk kulit sensitif,” papar Novita.
Waxing terbilang efektif dalam menghilangkan bulu yang tidak diinginkan. Setelah waxing, bulu tumbuh lebih lama dan lebih halus, hasil waxing tidak membekas, tidak membuat gatal, dan aman untuk ibu hamil.
Lain halnya dengan pencukuran bulu yang berisiko menimbulkan razor bumps, yaitu hasil iritasi seperti jerawat yang terjadi di kulit khususnya di bagian dagu, leher, dan kemaluan akibat kesalahan pada saat mencukur.
Kesalahan pada saat mencukur bisa jadi diakibatkan oleh alat yang digunakan seperti pisau dan krim pencukur, juga cara yang digunakan.
Sejarah Fruitywax
Fruitywax didirikan oleh Chita Darnis. Awalnya, ia mencari salon khusus waxing dengan bahan yang alami, higienis, dan harga terjangkau. Ia pun mencoba berbagai jenis waxing.
Ia merasa butuh membuat suatu inovasi dan terobosan baru dalam dunia waxing. Setelah meneliti berbagai cara dan bahan, uji coba pun dilakukan untuk menghasilkan inovasi baru yaitu menggunakan bahan alami dan terbuat dari buah-buahan agar dapat bermanfaat untuk segala jenis kulit.
Berdiri sejak Januari 2015 dengan gerai pertama di Kuningan City, Jakarta selatan, kini Fruitywax sudah tersebar di area Jabodetabek, area lain di Jawa, Bali, dan Sumatra.
Seiring dengan berjalannya waktu, Fruitywax tidak berhenti berinovasi. Hadirlah ide untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menghadirkan treatment-treatment lain seperti nail treatment, face and body treatment, serta eyelash extention.
“Inovasi ini menjadikan Fruitywax sebagai one stop beauty salon,” pungkas Novita. (RO/OL-09)