11 December 2022, 18:20 WIB

Universitas Parahyangan Bandung Gelar Pertemuan dengan Beragam Mitra


Naviandri | Humaniora

DOK/HUMAS UNPAR
 DOK/HUMAS UNPAR
Rektorat Unpar dan para mitra berfoto bersama setelah menggelar pertemuandan silaturahmi di Bandung

UNIVERSITAS Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung menggelar Unpar

Partnership Gathering 2022 bertema Sustaining Partnership, Strengthening Collaboration.

Sebanyak 104 mitra dari berbagai instansi dan perusahaan hadir dalam acara yang diadakan di Auditorium Pusat Pembelajaran Arntz Geise Unpar Bandung.

Beberapa mitra yang hadir pada acara tersebut, di antaranya Plt Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimatan Timur, H Hamdan; Friedrich Ebert Stiftung (FES) Indonesia Office, Artanti Wardhani; Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Muhammad Efeendi; Deputi Bidang Perencanaan Kementerian Investasi/BKPM, Indra Darmawan; Head of CSR Astra PT Astra International Tbk, Bima Krida Pamungkas; Assurance
Services Partner Ernest & Young, Daniel Chandra dan Kaprodi Teknik Sipil dari Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Agil Rivi, serta mitra lainnya.

Rektor Unpar Mangadar Situmorang mengatakan, Unpar sebagai sebuah
perguruan tinggi terus bertransformasi menuju capaian yang lebih baik.
Mulai dari rencana pembukaan Fakultas Kedokteran hingga mendirikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Selain pembangunan yang
bersifat fisik dan akademik tadi, semua itu bisa tercapai lewat kerja
sama, dukungan yang luar biasa.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada para mitra kerja sama Unpar
selama ini. Capaian Unpar sampai dengan saat ini harapan untuk terus
melayani dan untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran, ini
merupakan harapan yang hanya bisa terjadi lewat kolaborasi dengan
berbagai pihak," ujarnya.

Mangadar mengatakan bahwa Partnership Gathering menjadi bentuk terima
kasih Unpar kepada semua mitra yang terlibat dalam mendukung pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi. Lebih dari itu, kolaborasi yang sudah terjalin selama ini bisa memberi manfaat nyata bagi dunia pendidikan dan masyarakat.

"Ini tidak hanya mengantarkan Unpar pada kemajuan yang lebih jauh, tapi
juga kami sangat berharap Unpar memberi kontribusi kepada mitra-mitra
kerja kami. Harus saling memberi manfaat kepada kedua belah pihak dan
masyarakat," terangnya.


PPU butuh kampus


Pada kesempatan itu, Plt Bupati Penajam Paser Utara Hamdam menyampaikan curahan hatinya bagaimana kabupaten yang dipimpinnya
tidak memiliki perguruan tinggi. Akibatnya, warga yang ingin mengenyam
pendidikan tinggi harus terbang ke Pulau Jawa.

Untuk itu ia meminta Unpar membangun perguruan tinggi di wilayahnya sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) baru tersebut.

"Tidak ada strategi yang paling jitu untuk mengejar ketertinggalan
selain menyiapkan SDM terbaik. Maka, kami mengajak Unpar hadir di
Penajam Paser Utara agar masyarakat kami tidak perlu jauh-jauh untuk
bersekolah," jelasnya.

Hamdan mengaku serius mengajak Unpar untuk mendirikan kampus di
kabupaten yang ia pimpin sebagai investasi jangka panjang. Semua SDM
dibutuhkan, tapi jangka pendeknya tentu yang terkait dengan vokasi untuk memenuhi bursa kerja di IKN,

Saat ini di Kabupaten Penajam Paser Utara belum ada perguruan tinggi. Padahal, semangat masyarakat untuk mengeyam pendidikan tinggi sangat besar.

Perguruan tinggi yang tidak memiliki kampus saja banyak diminati apalagi kalau nanti sudah jelas ada kampusnya dan segala fasilitasnya, tentu akan lebih meningkatkan minat untuk kuliah. (N-2)

BERITA TERKAIT