UNIVERSITAS Negeri Jakarta (UNJ) sebagai perguruan tinggi yang membimbing para calon guru terus mendukung penguatan karakter para mahasiswa. Salah satunya melalui Sekolah Kebangsaan dan Peradaban untuk memperkuat nilai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
Rektor UNJ Komarudin mengungkapkan, kegiatan tersebut turut membangun moralitas dan peradaban bagi mahasiswa. Hal itu sangat penting mengingat bangsa Indonesia yang sangat heterogen, sehingga ancaman dan tantangannya bagi persatuan dan kesatuan bangsa sangat tinggi.
"Untuk itu penting membangun nilai kebangsaan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan. Selain itu juga penting membangun peradaban agar bangsa kita bisa beradab," kata Komarudin dalam keterangannya, Kamis (1/12).
"Sekolah Kebangsaan dan Peradaban UNJ ini turut mengilhami semua pihak untuk senantiasa bersatu padu menjadi bangsa yang berdaulat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," imbuhnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNJ Abdul Sukur mengatakan, kegiatan tersebut bertema filsafat, saintek dan moralitas. Hal itu bertujuan sebagai arah pembelajaran di kampus melalui pengembangan karakter dan moralitas yang kreatif, inovatif dan kolaboratif.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan nilai kebangsaan pada mahasiswa yang merupakan agen perubahan dan peradaban. Sehingga nantinya dapat tumbuh peradaban yang damai dan harmonis. Untuk itu UNJ sebagai universitas yang melahirkan calon-calon guru sangat berkomitmen dalam menumbuhkan nilai kebangsaan dan peradaban bagi para mahasiswanya," jelasnya.
Guru Besar IPB University Rokhmin Dhauri yang menjadi narasumber menjelaskan, Indonesia mempunyai kekuatan yang luar biasa. Modal dasar dalam pembangunan dan memperkokoh nilai kebangsaan pada masyarakat di Indonesia, antara lain jumlah penduduk yang besar, kekayaan Sumber Daya Alam, posisi geoekonomi dan geopolitik yang sangat strategis, dan akhlak mulia bangsa.
"Hal inilah harus disadari oleh semua elemen masyarakat dan juga negara dalam memperkokoh nilai kebangsaan," ungkap mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia di era Presiden Megawati Soekarnoputri itu.
Baca juga : Calon Mahasiswa Program Diploma 3 Vokasi Bisa Ikut SNPMB 2023
Menurutnya, saat ini Indonesia masih dihadapkan berbagai tantangan dan ancaman ekonomi. Mulai dari kualitas SDM yang masih rendah, praktek KKN yang masih tinggi, fragmentasi sosial yang memicu berbagai konflik di masyarakat, hingga disrupsi. Untuk itu perlu adanya road map pembangunan nasional yang komprehensif, tepat, dan benar yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
Rokhmin Dhauri mengapresiasi program Sekolah Kebangsaan dan Peradaban yang diselenggarakan oleh UNJ. "Kegiatan ini sangat bagus dalam menumbuhkan dan berpikir kritis yang berkaitan bagi persoalan kebangsaan dan peradaban. Sukses untuk kegiatan UNJ," ucapnya.
Sementara itu, narasumber lainnya Haidar Bagir yang merupakan Presiden Direktur Mizan Group sekaligus Ulama dan Filantropis memaparkan materi mengenai Sains, Teknologi, Manusia, dan Agama. Lulusan Pusat Studi Timur Tengah Universitas Harvard ini menjelaskan bahwa masyarakat modern saat ini yang mengejar kesuksesan justru alami kehampaan dalam hidup hingga alami stres.
"Sebab sukses itu adalah sarana dalam mencapai tujuan, dan yang paling penting meaningfull success yang menjalani hidup yang bermakna dan bermanfaat bagi orang lain," terangnya.
Haidar Bagir menambahkan, dalam kebangsaan dan peradaban perlu menjadi manusia yang berpikir dan tidak hanya mengejar sukses yang tidak bermakna. Untuk itu sebagai manusia harus memiliki kesadaran dan nurani dalam menjalani hidup, sehingga tidak alami kondisi stres dan juga konflik sosial.
Dia mengingatkan kepada sivitas akademika UNJ bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari indeks ekonomi saja, tetapi sangat penting juga indeks kebahagiaan. Haidar Bagir juga berpesan kepada para sivitas akademika UNJ yang lulusannya adalah guru untuk selalu menerapkan integral education.
"Ini agar terjadi keseimbangan dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik, dan spiritual agar terbangun manusia Indonesia yang beriman, bahagia dan bermakna dalam menjalani hidup," kata dia.
Adapun kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNJ bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Karakter dan Peradaban Saudi Fund Development (P2KP-SFD) UNJ. Kegiatan yang berlangsung pada 30 November itu dihadiri oleh para pimpinan di lingkungan UNJ, dosen, dan mahasiswa UNJ. (OL-7)