11 November 2022, 18:17 WIB

Tim P2M KKN UNJ Berikan Pelatihan dan Pendampingan Pengelolaan Laboratorium Pada SMA di Jakarta Timur


Mediaindonesia.com | Humaniora

Dok. UNJ
 Dok. UNJ
Pelatihan dan pendampingan manajemen laboratorium untuk SMA Jakarta Timur

LABORATORIUM merupakan salah satu sarana yang penting dalam proses belajar mengajar. Sebagai tempat belajar atau sumber belajar, laboratorium harus aman, dalam arti segala penyimpanan material berbahaya dan kegiatan berbahaya telah dipersiapkan kemanannya. 

Bahan kimia merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh setiap laboratorium. Hampir semua laboratorium menggunakan bahan kimia untuk menunjang operasional. Wujudnya bermacam-macam ada yang padat, cair maupun gas. Bahan kimia juga memiliki bermacam-macam sifat yang dapat membahayakan penggunanya antara lain beracun, mudah meledak, mudah mengaup, oksidator, dan korosif. 

Bahan kimia sangat berbahaya bagi kesehatan penggunanya, namun dengan pengelolaan bahna kimia yang benar dan tepat maka tingkat bahaya sebagai bahan beracun dapat ditanggulangi atau dikurangi. Untuk itu dibutuhkan suatu pengelolaan bahan kimia yang benar dan tepat. 

Hal itu menjadi dasar digelarnya pelatihan dan pendampingan ke pengelola laboraturium kimia di SMA-SMA wilayah MGMP Jakarta Timur 1 oleh tim Pengabdian masyarakat yang terintegrasi kuliah kerja nyata (P2M KKN).

Baca juga : Kuliah Peduli Negeri Universitas Mercu Buana Berikan Pelatihan Fotografi di SMKN 5 Bekasi

Kegiatan itu dimulai dengan memberikan pelatihan mengenai pengelolaan bahan kimia dan sharing best practise pengelolaan bahan kimia di lab Kimia FMIPA UNJ dengan narasumber Dr. Fera Kurniadewi,  Dra. Tritiyatma, M.Si dan Prof. Dr. Muktiningsih, M.Si beserta enam orang mahasiswa Prodi Kimia FMIPA UNJ (Rafina Naqiyya, Della Dewanda, Bina Permana, Aisyah Sabrina, dan Muhammad Fadillah) kepada guru-guru dan pengelola laboraturium Kimia. 

Setelah melakukan pelatihan, kegiatan selanjutnya adalah tim mahasiswa melakukan serangkaian kegiatan KKN di laboraturium kimia khususnya di SMAN 54, SMAN 21 dan SMAN 61 selama kurang lebih 2 bulan (september-oktober 2022). 

Tahapan kegiatannya antara lain inspeksi K3 laboraturium, dari hasil inspeksi K3L ini diberikan rekomendasi untuk melakukan perbaikan dalam pengelolaan bahan kimia, mulai dari pengelolaan bahan kimia (chemical inventory) seperti melengkap data MSDS bahan kimia yang digunakan di lab kimia, mengklasifikasi penyimpanan bahan kimia berdasarkan sifat dan karakteristik bahannya, pengelolaan limbah bahan kimia dan memberikan tanda-tanda K3 di laboraturium Kimia seperti tanda larangan makan dan minum, rute evakuasi, tanda penggunaan APD, tanda bahaya pada pintu masuk, tanda dilarang masuk bagi yang tidak berkepentingan di pintu ruangan penyimpanan bahan kimia. 

Berdasarkan angket yang dibagikan kepada peserta, diperoleh informasi bahwa materi pelatihan dapat diterapkan di lab kimia SMA (87%), peserta memperoleh wawasan dan pengetahuan baru (89%), lebih dari 80% peserta sangat puas dengan media, cara penyajian dan pelayanan yang diberikan penyelenggara kegiatan dan sangat berharap bahwa kegiatan yang serupa dapat direncanakan dan diadakan pada kesempatan mendatang. (RO/OL-7)

BERITA TERKAIT