10 November 2022, 21:26 WIB

Mayoritas Pasien Covid-19 di Rumah Sakit belum Divaksin Booster


M. Iqbal Al Machmudi | Humaniora

Antara
 Antara
Petugas medis menyuntikkan vaksin covid-19 dosis booster.

MAYORITAS pasien covid-19 yang masuk rawat inap saat ini dengan status ringan, sedang dan berat, diketahui belum disuntik vaksin dosis booster.

"Ada 74% pasien belum di-booster. Ini menjadi catatan kita, karena pasien yang masuk rawat inap dengan status berat, sedang dan kritis memang memprihatinkan," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/11).

Berdasarkan data per Kamis (10/11) ini, terdapat penambahan 6.294 kasus dan 37 laporan kasus kematian. Hingga saat ini, sebanyak 48 orang terkonfirmasi tertular subvarian baru XBB. Laporan tersebut berasal dari 10 provinsi.

Baca juga: Ada Lonjakan Kasus Covid-19, Pemprov DKI Berencana Perketat Izin Konser

Dengan kenaikan kasus covid-19, Kemenkes melakukan kajian dan penelitian terhadap pasien yang dirawat di rumah sakit pada 4 Oktober-8 November 2022. Adapun 10.639 pasien dengan status berat, sedang dan kritis, sekitar 40% di antaranya belum divaksinasi dan 74% belum disuntik booster.

Kemudian dari 1.373 pasien yang meninggal 84%, di antaranya belum disuntik booster dan 48% belum divaksin. Proporsi pasien yang meninggal dari total 24.975 pasien adalah 0,99% meninggal, meski sudah divaksin booster.

Baca juga: Menkes: Mulai Tahun Depan, Penemuan Kasus TBC Ditargetkan 60 Ribu/Bulan

Lalu, 1,74% pasien meninggal meski sudah divaksin covid-19 sebanyak 2 dosis dan 3,51% meninggal dengan vaksin tidak lengkap. "Hingga kini, 443 juta dosis vaksin sudah disuntikkan dan lebih dari 63% populasi Indonesia telah menerima vaksin lengkap," imbuh Syahril.

Kemenkes sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Satgas Covid-19 dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, untuk mengaktifkan kembali layanan isolasi terpusat di RSDC Wisma Atlet. Langkah tersebut dinilai penting jika terjadi lonjakan kasus.

"Kami juga mengingatkan masyarakat, khususnya pasien terkonfirmasi covid-19, untuk memanfaatkan telemedicine dan disediakan obat gratis," pungkasnya.(OL-11)

BERITA TERKAIT