10 November 2022, 12:30 WIB

Maknai Hari Pahlawan Kekinian, Ini Kriteria Pahlawan dari Bos Sido Muncul


Haryanto | Humaniora

MI/Haryanto
 MI/Haryanto
Presdir PT Sido Muncul, Irwan Hidayat (tengah) saat mengikuti peringatan Hari Pahlawan di Kota Semarang, Jateng, Kamis (10/11/2022)

UNTUK menjadi pahlawan tidak harus berlaga di medan perang seperti para pahlawan yang berjuang dalam kemerdekaan Indonesia. Dengan memberikan kontribusi dan berpartisipasi dalam pembangunan untuk menjadikan Indonesia menjadi negeri maju dan sejahtera itu juga bisa dikatakan pahlawan.

Hal tersebut disampaikan Bos Sido Muncul Irwan Hidayat usai mengikuti Kirab Merah Putih dalam rangka memperingati Hari Pahlawan bersama jajaran Forkopimda Kota Semarang, Kamis (10/21/2022).

"Kalau dulu pahlawan berjuang melawan penjajah, tapi saat ini Indonesia Butuh Pengisi Kemerdekaan," ujar Irwan.

Pengisi Kemerdekaan lanjut Irwan sebagai bentuk apresiasi para tokoh dan masyarakat yang memberikan kontribusi untuk kesejahteraan dan kemajuan Bangsa Indonesia.

"Gus Dur misalnya, saat Beliau menjadi Presiden ia mencetuskan pentingnya toleransi, menghilangkan diskriminasi. Perayaan Imlek diperbolehkan dan lain-lain. Tapi saat itu tidak populer dan dianggap melawan arus, tapi dampaknya untuk Bangsa Indonesia sangat positif hingga sekarang," terang Irwan.

Lebih lanjut Irwan mengatakan tokoh lain yang layak disebut Pahlawan saat ini Megawati Soekarno Putri, saat menjabat Presiden ia mencetuskan UU Kewarganegaraan.

"Meski saat itu banyak penolakan, banyak aksi-aksi, tapi dengan adanya UU itu berdampak sangat bagus untuk Indonesia," tambahnya.

Contoh lain, Budiman Sudjatmiko, dia adalah pencetus UU Desa dimana setiap desa diberi kewenangan untuk mengelola Dana Desa yang saat ini sangat membantu warga pedesaan dan mampu meningkatkan kesejahteraan desa.

"Tapi siapa Budiman Sudjatmiko ? Masyarakat tidak banyak yang tahu, karena tidak ada apresiasi. Padahal dia bisa dikatakan pahlawan karena mencetuskan ide untuk kesejahteraan Bangsa Indonesia," jelas Irwan lagi.

Terbaru Presiden Joko Widodo, ia juga bisa disebut Pahlawan Bangsa, karena beliau mengelola kekayaan alam untuk kesejahteraan rakyatnya.

"Misalnya kekayaan air, Pak Jokowi mengelola dengan baik dalam bentuk bendungan, tidak dibuang ke laut. Sehingga ketika musim kemarau bendungan bisa dimanfaatkan masyarakat. Jadi Pak Jokowi ini mengelola kekayaan negara untuk kekayaan negara," tandas Irwan.

Kesimpulan dari itu semua lanjut Irwan, untuk menjadi pahlawan saat ini tidak harus berjuang dalam perang, tidak harus menunggu meninggal, tapi orang atau tokoh yang memberikan kontribusi dan berpartisipasi dalam pembangunan untuk menjadikan Indonesia menjadi negeri maju dan sejahtera itu juga bisa disebut pahlawan. (OL-13)

Baca Juga: Hari Pahlawan, Wali Kota Bitung Maurist Mantiri Pimpin Tabur Bunga di Lautan Lembe

BERITA TERKAIT