PEMERINTAH mendorong daerah untuk terus melaksanakan vaksinasi booster di tengah masih merebaknya covid-19 di berbagai negara. Stok vaksin hingga akhir tahun ini aman dan vaksin produk dalam negeri siap digunakan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX di Gedung DPR RI Jakarta Pusat, Selasa (8/11). Menkes menjelaskan stok vaksin covid-19 dalam negeri yang saat ini dipegang oleh pemerintah pusat dan daerah sekitar 6 juta dosis.
Vaksin tersebut yakni Janssen sebanyak 348.815 dosis di daerah 149 ribu dan pusat 199 ribu dosis, Pfizer 5 juta dosis, di daerah 2,5 juta dan pusat 2,9 juta dosis. Kemudian vaksin Sinopharm 15 ribu dosis yang ada di daerah, dan Zifivax 200 ribu dosis yang ada di pemerintah pusat.
"Ini adalah stok vaksin covid-19 yang ada di kita sekarang, karena memang terjadi vaksin expired di pertengahan tahun ini sehingga kami mengerem permintaan vaksin donasi dari Covax. Itu juga sengaja kami atur agar kalau vaksin dalam negeri yang rencananya Oktober diproduksi bisa kami gunakan," kata Menkes Budi.
Dia menjelaskan terdapat kemunduran dari kesiapan vaksin dalam negeri yang diperkirakan pada bulan ini (November) bisa digunakan. Sehingga untuk mengganjal rencana awal vaksin dalam negeri rilis Oktober namun mundur satu bulan maka pemerintah mendatangkan vaksin hibah Pfizer sebanyak 5 juta dosis dan sudah didistribusikan minggu ke-3 Oktober ke seluruh daerah. "Sehingga seluruh daerah sudah memiliki stok yang cukup sehingga kita secara nasional ada 6 juta dosis vaksin. Dengan stok tersebut kira-kira masih bertahan 90-100 hari atau 3 bulan ke depan," ujar Menkes.
Selain itu Budi mengatakan pada November ini diharapkan ada 5 juta dosis vaksin dalam negeri yang bisa dipakai masyarakat dan pada Desember juga diproduksi 5 juta dosis. Sehingga vaksin dalam negeri yang bisa dimanfaatkan pada tahun ini adalah 10 juta dosis dan sebagian besar digunakan untuk vaksin booster.
Adapun rinciannya pada November Inavac diharapkan memproduksi 1,5 juta dosis dan Indovac memproduksi 3,6 juta dosis. Kemudian pada Desember Inavac memproduksi 3,5 juta dosis dan Indovac 1,4 juta dosis. Sehingga bila ditotal jumlah vaksin yang dimiliki Indonesia hingga Desember 2022 bisa mencapai 16,7 juta dosis yang berasal dari vaksin dalam negeri 10 juta dosis dan vaksin hibah Pfizer dan Zifivax.(H-1)