27 October 2022, 12:05 WIB

Schneider Electric Indonesia Raih PSBE dari Kementerian ESDM


Budi Ernanto | Humaniora

ANTARA
 ANTARA
Pekerja memeriksa panel listrik yang diproduksi di pabrik pintar Schneider Electric Indonesia, Cikarang, Jawa Barat.

SCHNEIDER Electric memperoleh Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk inisiatif dan upaya perusahaan dalam mengelola dan meningkatkan efisiensi energi dalam kegiatan operasionalnya di pabrik pintar  Cikarang, Jawa Barat.

Perusahaan memperoleh penghargaan untuk sub kategori manajemen energi di industri manufaktur kecil dan menengah. PSBE merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Kementerian ESDM sejak 2012 kepada para
stakeholder yang telah berhasil mengimplementasikan efisiensi dan konservasi energi.

Penyelenggaraan nominasi PSBE terbagi dalam tiga kategori yang mencakup Kategori Gedung Hemat Energi, Kategori Manajemen Energi di Industri dan Gedung, serta Kategori Penghematan Energi di Gedung Perkantoran Pemerintah.

“Kami bangga memperoleh pengakuan dari pemerintah Indonesia atas upaya dan inisiatif berkelanjutan perusahaan dalam mencapai target emisi nol bersih, sebagaimana yang juga menjadi target pemerintah. Terima kasih kepada seluruh staf dan karyawan Schneider Electric yang turut  mendukung visi misi perusahaan untuk menjadi perusahaan yang sustainable dan berdampak positif terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi,” ungkap Roberto Rossi, Cluster President Schneider Electric Indonesia & TimorLeste dalam keterangannya, Kamis (27/10).

“Transformasi digital dari operasional pabrik yang dikombinasikan dengan pemanfaatan energi terbarukan dengan panel surya menjadi bukti nyata yang diharapkan akan dapat membuka wawasan para pelanggan kami untuk segera mengakselerasi transformasinya untuk mencapai tujuan sustainability,” sambung dia.

Baca juga: Kesehatan Mental adalah Fondasi untuk Masa Depan Anak

Transformasi digital pabrik Schneider Electric di Cikarang telah dimulai sejak 2017 melalui penerapan teknologi digital dan otomasi dengan solusi EcoStruxure untuk produktivitas dan efisiensi operasionalnya. Pabrik pintar di Cikarang juga melakukan pelestarian keanekaragaman hayati di lingkungan pabriknya antara lain dengan mengurangi pemakaian plastik sekali pakai, menghemat air, memperkuat dan melestarikan ekosistem lingkungan.

Adapun Schneider Electric menargetkan netralitas karbon pabrik pintar
Cikarang pada 2025 dengan pemanfaatan 100% energi terbarukan sebagai sumber energi listrik, dan penerapan green supply chain seperti misalnya mengurangi air freight ratio di sektor logistik dan program
3R (Reduce, Reuse, Recycle) di sektor kemasan produk untuk mendukung program zero waste dalam pengelolaan sampah.

Pemanfaatan sistem otomasi industri dan energi terbarukan di Schneider Electric Cikarang dapat meningkatkan visibilitas dan koordinasi antar operator, serta meningkatkan efisiensi energi hingga 15% dan mendukung pelestarian lingkungan. PLTS di Schneider Electric Cikarang dapat menghasilkan hingga 228MWh per tahun dan telah mengurangi emisi karbon hingga 181 ton CO2 per tahun atau setara dengan menanam 900 pohon per tahun. Lebih dari dua puluh persen (> 20%) dari konsumsi energi bulanan di pabrik saat ini dihasilkan dari tenaga surya.

“Di Schneider Electric, kami percaya solusi untuk mencapai masa depan dunia yang berkelanjutan adalah digital dan elektrik. Kami ingin mengajak sebanyak-banyaknya mitra dan pelanggan kami untuk ikut ambil
bagian dalam gerakan #GREENHEROESForLife yang belum lama ini kami luncurkan sebagai gerakan kolektif untuk membangun ekosistem kemitraan yang saling mendukung dan berbagi inspirasi perjalanannya dalam mencapai tujuan sustainability,” tutup Roberto.

BERITA TERKAIT