04 October 2022, 16:35 WIB

Kedudukan Mimpi Orang Beriman dalam Syariat Islam


Mediaindonesia.com | Humaniora

123RF.
 123RF.
Ilustrasi.

MENGAPA mimpi menjadi bagian penting dalam Islam? Dua ulama ternama Indonesia menjelaskan hal itu secara singkat.

"Jangan meremehkan mimpi, karena Nabi Yusuf itu perjalanan hidupnya dalam mimpi. Mukzizatnya menakwilkan mimpi," ujar Habib Novel Alaydrus pada kanal Youtube. Ia mengingatkan umat Islam untuk meyakini mimpi yang diterima seorang mukmin di akhir zaman.

Ia menegaskan, Nabi Muhammad SAW bersabda mimpi seorang mukmin merupakan satu per 46 bagian dari kenabian. "Kalau meremehkan mimpi seorang mukmin, kamu meremehkan syariat Islam," kata Habib yang mengelola Majlis Ar-Raudhah di Surakarta, Jawa Tengah.

Baca juga: Sifat-Sifat Terpuji Anjing Menurut Imam Nawawi

Mengapa juga mimpi punya kedudukan penting dalam perjalanan hidup manusia? Ini karena mimpi merupakan otoritas Sang Pencipta. Manusia tidak bisa memesan untuk bermimpi sesuai skenario karena mimpi ialah tayangan memori selama manusia tidur. 

Selama tidur, manusia tidak bisa mengatur memori untuk memperlihatkan sesuatu yang diinginkan otaknya. Otaknya sudah dikendalikan Sang Pencipta.

Demikian juga dijelaskan KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha. Dalam dunia pesantren, gambaran mimpi punya otoritas tertinggi mengalahkan gambaran dalam dunia nyata. "Mimpi punya otoritas tertinggi mengalahkan melihat secara langsung dalam dunia nyata," kata ulama Nahdlatul Ulama itu.

Baca juga: Kisah Seorang Pria yang Bertobat dari Membidahkan Maulid Nabi

Alasan ilmiahnya, karena dalam dunia nyata, pikiran manusia terhadap seseorang atau sesuatu pasti terpengaruh senang atau tidak, butuh atau tidak, dengan orang atau benda tersebut. Gara-gara terpengaruh oleh banyak kepentingan dalam dirinya, manusia tidak bisa melihat secara jujur kepada setiap orang atau benda. Maka dalam teori kitab, imbuhnya, kebodohan itu justru ketika melihat dalam dunia nyata.

Bahkan sebenarnya manusia yang hidup itu dalam posisi tidur dan baru tersadar setelah dia mati. Saat hidup manusia itu menganggap uang itu sangat penting tetapi ketika mati ia baru sadar kalau uang tidak berharga dalam hidup. Ini karena yang paling berharga ialah sujud. (Ant/OL-14)

BERITA TERKAIT