29 September 2022, 22:56 WIB

Daging Kambing Naikkan Libido dan Kolesterol, Fakta atau Mitos?


Mediaindonesia.com | Humaniora

Antara/Irwansyah Putra.
 Antara/Irwansyah Putra.
Kepala dan daging kambing hutan sumatra (Capricornis sumatraensis) dan rusa hasil buruan dari kawasan hutan Kabupaten Aceh Besar.

DOKTER spesialis gizi klinik dari RS Medistra dr. Cindiawaty J. Pudjiadi, MARS, MS, SP.GK menjawab beberapa mitos terkait daging kambing. Salah satunya mengenai daging kambing dapat meningkatkan keperkasaan pria. 

"Daging kambing itu sumber protein dan sumber protein itu dibutuhkan untuk menjadikan kita perkasa," ujar Cindy saat dijumpai di Jakarta Pusat, Kamis (29/9). Kendati demikian, Cindy mengingatkan bahwa sumber protein tidak hanya berasal dari daging.

Cindy kemudian membenarkan bahwa protein memang bisa membantu pembentukan massa otot sehingga seseorang menjadi tampak lebih perkasa. Namun kondisi itu bisa didapat tidak secara instan.

"Mikirnya kalau makan kambing, semua naik. Padahal perlu proses dan banyak faktor yang memengaruhi," tambah Cindy.

Cindy menjelaskan beberapa zat penting seperti zinc, magnesium, B12, dan arginine bila mengalami defisiensi akan berhubungan dengan disfungsi ereksi. Daging kambing selain sebagai sumber protein juga mengandung zat-zat penting tersebut.

Namun, bukan hanya kambing yang memiliki nutrien untuk meningkatkan keperkasaan. "Jadi tidak hanya punya si daging kambing. Proses pemenuhannya itu perlu jangka panjang. Jadi enggak langsung instan. Enggak kayak kalau kita minum obat kuat atau apa yang efeknya langsung. Dia perlu proses," papar Cindy. 

"Dengan kita menurunkan lemak tubuh kita dan mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang, itu akan jadi terbantu untuk meningkatkan keperkasaan. Jadi bukan serta merta makan daging kambing, langsung perkasa," imbuhnya.

Rendah kolesterol

Selain itu, mitos yang beredar mengenai daging kambing yakni dipercaya dapat meningkatkan kolesterol. Karenanya, daging kambing umumnya banyak dihindari oleh orang-orang yang menderita kolesterol.

Cindy menjelaskan bahwa daging kambing justru memiliki tingkat kolesterol yang lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi atau daging domba. Oleh sebab itu, penderita kolesterol sebenarnya masih diizinkan untuk mengonsumsi daging kambing.

Selama panganan dari daging kambing tidak banyak mengandung minyak, imbuhnya, itu masih tergolong aman. Selain itu daging kambing merupakan salah satu sumber protein, vitamin, dan mineral.

"Ada lemaknya, tetapi ternyata daging kambing lemaknya lebih rendah. Kolesterolnya juga lebih rendah kalau dibandingkan dengan daging sapi dan domba," sambungnya.

Cindy memaparkan bahwa meskipun masih diizinkan mengonsumsi daging kambing, penderita kolesterol tetap harus memperhatikan proses pengolahan daging tersebut. Soalnya, pengolahan daging kambing yang dapat memengaruhi tingkat kolesterol seseorang. 

"Dagingnya enggak ada dosa. Yang salah itu pengolahannya. Pengolahannya itu sering kan tambah santan yang banyak biar enak. Jadi itu tambahannya yang dosa. Makan sate kambing boleh enggak? Boleh asal jangan pakai lemak-lemaknya. Kalau tensinya tinggi minta jangan terlalu banyak garam," pungkasnya. (Ant/OL-14)

BERITA TERKAIT