Pemerintah menargetkan agar Indonesia bebas rabies pada 2030 mendatang. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono dalam acara peringatan Hari Rabies Sedunia 2022 yang dilaksanakan di Bali.
Kasdi mengingatkan, penyakit ini sangat berbahaya, tergolong. Rabies merupakan penyakit zoonosis yang bisa menular dari hewan ke manusia. "Ini menjadi bahaya oleh karena itu bisa dibayangkan anjing, kucing dan biasanya tidak dijaga, itu yang akan menjadi bagian yang sangat berbahaya bagi manusia penularannya," kata Kasdi, Kamis (29/9).
Untuk itu, kata dia, Kementerian Pertanian telah melaukan serangkaian upaya. Diantaranya melakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk membentuk sentra penyebaran rabies.
"Penyakit itu sudah menjadi bagian fokus penting di kementan khususnya di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian untuk melakukan guidance pada daerah dan semua masyarakat melalui upaya-upaya untuk di jalan penyusunan roadmap maupun upaya-upaya pelatihan," ucapnya.
Kemudian, kata dia, Kementan juga telah melakukan sosialisasi terhadap bahaya penyakit rabies kepada masyarakat. Ia menilai, pemda sangat mendukung bergandengan tangan bersama mitra kerja, baik di dalam negeri maupun luar negeri. "Kita lakukan kerja sama untuk antisipasi dan memberikan perubahan konkret dalam masayarakt dalam pengendaliannya," pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah mengungkapkan, saat ini sendiri kementan telah menyiapkan jutaan dosis vaksin rabies untuk wilayah-wilayah endemi rabies di Bali, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Barat.
Namun ia mengakui, masih ada kendala yang dihadapi. Diantaranya kesadaran masayrakat untuk vaksin yang relatif masih rendah yang. Kedua adalah begitu banyaknya hewan-hewan liar, baik anjing maupun kucing yang tanpa pemilik.
"Ini juga yang jadi kendala kita di indonesia dalam pemberantasan. Namun kita telah melakukan berbagai langkah-langkah termasuk yang tadi disampaikan kita mencoba untuk menggunakan oral vaksin agar tidak perlu kita kejar-kejaran dengan hewan, kita simpan dia makan dan meledak di dalam dengan caranya seperti kapsul itu," ucap dia.
"Itu target kita langkah-langkahnya, seluruh stakeholder yang ada di indonesia baik dari FAO, badan kesehatan dunia, kemudian beberapa project yang dari zoonosis, Kemenko PMK, ini merupakan one health, kesehatan manusia bersatu karena ini penyakit zoonosis yang bisa menyebar ke manusia," pungkas dia. (OL-12)