PAGI menjelang siang, sekitar 50-an anak berpakaian adat dari beberapa daerah di Indonesia tampak riang gembira menari dan bernyanyi. Ada yang mengenakan busana adat Papua, Jawa, Batak, Betawi, Sulawesi, Kalimantan, dan lainnya. Selain itu tampak pula hadir sejumlah anak disabilitas, seperti anak yang masih terlihat bekas operasian di kepalanya. Acara yang dipersembahkan oleh anak-anak di Yayasan Sinar Pelangi Jatibening, Bekasi, Jawa Barat itu, ternyata dalam rangka menyambut tamu.
Hari itu, Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul TBK, Irwan Hidayat bersama tim hadir untuk memberi bantuan bagi penyandang disabilitas menjalani operasi. Bantuan sebesar Rp320 juta diterima langsung oleh pimpinan sekaligus pendiri Yayasan Sinar Pelangi Jatibening, Suster Andre Lemmers, FCJM, Sabtu (24/9).
Baca juga: Dukung Kegiatan Kampus Merdeka, PNM dan Unsoed Kerja Sama
Hadir pula dalam acara tersebut Suster Magdalena Schmitz FCJM, pimpinan (general) kongregasi suster-suter FCJM dunia dari Roma, Italia yang kebetulan sedang berada di Indonesia. Magdalena didampingi Suster Theodosia Tinambunan FCJM, Propinsialat Indonesia, dan sejumlah suster lainnya.
Yayasan Sinar Pelangi Jatibening adalah pusat rehabilitasi penyandang disabilitas yang berdiri sejak 14 April 1989. Yayasan ini dikelola oleh suster-suter biarawati Fransiskan Putri-putri Hati Kudus yesus dan Maria (FCJM).
"Setiap tahun kami sudah menyiapkan dana untuk membantu anak-anak cacat, entah itu bibir sumbing dan anak-anak yang membutuhkan pertolongan. Anak-anak berhak mendapat perlindungan dan kasih sayang. Kalau mereka tidak mendapat dari orang tuanya, orang lainlah yang harus memberi perhatian dan kasih sayang itu, " ujar Irwan saat memberi sambutan.
Sementara itu, Suster Andre mengaku sangat terharu dan mengucapkan terima kasih kepada Sido Muncul yang sudah membantu yayasannya. Menurutnya, orang cacat atau penyandang disabilitas sangat sulit mencari pekerjaan, karena itu mereka harus direhabilitasi supaya bisa bekerja dan mampu hidup mandiri.
"Saat ini ada 46 anak-anak di Yayasan, dan diantaranya ada yang membutuhkan pertolongan untuk direhabilitasi. Awalnya, yayasan kami untuk membantu operasi anak-anak cacat. Namun sejak 2003 kami juga membuka panti untuk anak-anak broken home, korban konflik. Anak dari mana saja kami terima. Sekarang ada anak-anak dari Intanjaya, Papua," ujarnya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan suster Magdalena. Ia mengapresiasi bantuan dari perusahaan Irwan Hidayat yang bergerak di bidang kesehatan.
"Dari Roma saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Irwan yang sudah membantu Yayasan Sinar Pelangi dan juga sumbangan Sido Muncul untuk Indonesia di bidang kesehatan," ujarnya.
"Kekuatan doa dan kedekatan kita dengan Tuhan bisa dirasakan lewat sesama. Saya juga mengapresiasi bakat anak-anak dalam bernyanyi dan menari, tunjukkanlah bakat kalian dan buatlah dunia menjadi tempat yang lebih indah," imbuh Magdalena.
Semula Sido Muncul sudah menulis jumlah bantuan sebesar Rp120 juta, namun ketika melihat semangat anak-anak yang tampil, Irwan pun menambahkan dana bantuannya menjadi Rp320 juta.
Bantuan dana tersebut, antara lain untuk membantu tiga orang yang mengalami kecacatan, yakni Aznan Lilo, 6, menderita cacat di kedua telapak kakinya yang bengkok ke dalam dan menderita down syndrome.
Kemudian Afrizal,10, asal Bau-Bau, Sulawesi Tenggara yang menderita Meningocele. Afrizal akan menjalankan operasi penggantian selang di kepalanya (selang untuk membuang cairan dikepala agar tidak membesar) dan Veronika Tanduk, asal Sintang, Kalimantan Barat, penderita batu ginjal.
“Saya berharap bantuan ini dapat bermanfaat dan proses operasi bagi ketiganya dapat berjalan dengan lancar sehingga memberikan kesembuhan bagi ketiga pasien,” imbuh Irwan. (OL-6)
