21 September 2022, 12:34 WIB

96,7% Milenial Pertimbangkan Nilai Ramah Lingkungan dalam Beli Produk


mediaindonesia.com | Humaniora

Ist
 Ist
Ajang Playfest 2022: Reactivate Your Sense, Danone-Aqua di Jakarta.

TREN gaya hidup berkelanjutan semakin berkembang di Indonesia. Kesadaran peduli terhadap lingkungan juga meningkat di kalangan milenial atau generasi Z. 

Sejumlah studi menunjukkan adanya peningkatan kesadaran akan isu lingkungan di kalangan generasi muda Indonesia yang tercermin dari bagaimana mereka mempertimbangkan dampak dari produk atau layanan yang akan mereka beli terhadap lingkungan.

Pada ajang Playfest 2022: Reactivate Your Sense, Danone-Aqua bersama Max Mandias yang merupakan Healthy Food Educator sekaligus Co-founder Burgreens dan Vania Herlambang selaku Puteri Indonesia Lingkungan 2018, mengadakan diskusi mengenai bagaimana tren gaya hidup ramah lingkungan terus meningkat dan pola konsumsi sadar lingkungan menjadi sebuah standar baru.

 Jajak pendapat yang dilakukan oleh penyelenggara acara pun menyatakan bahwa pelaku usaha atau brand ramah lingkungan lebih disukai oleh Gen Z dan milennial.

Jajak pendapat mengungkapkan dari jawaban 89,7% responden yang mengakui nilai tersebut sebagai kriteria penting dalam memilih suatu produk atau layanan.

Pada jajak pendapat tersebut, 98,9% partisipan menyatakan bahwa mereka mulai menyadari pentingnya untuk memilih, membeli, dan mengkonsumsi produk-produk yang diolah secara berkelanjutan.

Baca juga: Hack-SUP Innovation Lab Dorong Pengurangan Plastik di Industri F&B

Sebanyak 96,7% dari mereka juga mempertimbangkan untuk memilih membeli produk dari produsen yang telah melakukan berbagai inisiatif keberlanjutan dibandingkan perusahaan yang belum memperhatikan faktor keberlanjutan dalam operasional bisnisnya.

Sebanyak 91,6% bahkan melakukan riset terlebih dulu sebelum membeli suatu produk dan tak hanya itu, 89,4% dari partisipan juga mengaku bahwa mereka sudah menerapkan gaya hidup #BijakBerplastik.

Dalam studi “Who Cares, Who Does” yang dilakukan oleh Kantar di 2020, jumlah konsumen yang lebih peduli terhadap produk yang ramah lingkungan di Indonesia telah meningkat sebesar 112% dari 2019 ke 2020.

Selain itu, lebih dari 50% konsumen Indonesia mengaku lebih terdorong untuk memberikan aksi nyata, dan sekitar 20% konsumen Indonesia berupaya untuk mengurangi sampah.

Survei terbaru yang dilakukan Kantar pada 2021 terhadap lebih dari 9.000 orang dari Asia Pasifik, termasuk Indonesia, yang berusia di atas 18 tahun mengungkapkan bahwa:

58% partisipan mengaku bersedia untuk menginvestasikan waktu dan biaya untuk mendukung perusahaan yang berbuat baik terhadap sesama dan lingkungan

53% menyatakan sudah berhenti membeli produk/layanan yang memiliki dampak buruk/negatif pada lingkungan dan masyarakat.

Flora Tobing, Senior Brand Manager Danone-Aqua menjelaskan “Data tersebut menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia siap melakukan aksi nyata untuk memberikan kontribusi pada lingkungan dengan cara menggunakan produk/layanan yang lebih ramah lingkungan."

"Mereka membutuhkan dukungan dari pelaku usaha atau brand untuk menyediakan produk/layanan tersebut," katanya.

"Sebagai perusahaan yang senantiasa mendukung gaya hidup berkelanjutan, Danone-Aqua berkomitmen untuk membuat 100% kemasan plastiknya dapat digunakan kembali, dapat didaur ulang atau dapat dikomposkan, serta menggunakan hingga 50% material daur ulang pada tahun 2025," papar Flora.

 Sejak 2018, Danone-Aqua terus memperkuat komitmennya ini dengan menghadirkan beragam program, salah satunya #BijakBerplastik.

Melalui program ini, Danone-Aqua telah berhasil mengumpulkan lebih dari 15.000 ton sampah plastik per-tahunnya yang kemudian didaur ulang kembali menjadi bahan baku kemasan botol baru ataupun produk lain yang memiliki nilai ekonomi.

"Melalui program lainnya, yaitu #bottle2fashion, Danone-Aqua bersama fashion brand H&M, mengolah limbah recycled plastic (polyester) sebagai bahan untuk produk-produk fashion,” tuturnya.

Vania Herlambang selaku Puteri Indonesia Lingkungan 2018 mengatakan, “Pada akhirnya, yang akan mendapatkan manfaat dari penerapan gaya hidup ramah lingkungan adalah kita sebagai makhluk penghuni bumi karena sebenarnya kitalah yang membutuhkan bumi sebagai tempat tinggal yang nyaman, bukan sebaliknya."

"Penerapan gaya hidup ramah lingkungan lebih simple dari yang kita bayangkan, bahkan dapat mengurangi biaya hidup," katanya.

"Semakin sering kita lakukan, akan semakin cepat menjadi kebiasaan, bahkan apa yang kita lakukan juga dapat menginspirasi orang di sekitar kita sehingga bersama-sama kita menciptakan tren gaya hidup yang dapat berdampak baik bagi bumi kita tercinta," jelas Vania.

" Bila pelaku usaha berlomba-lomba menghadirkan inovasi dan inisiatif ramah lingkungan, maka kita sebagai konsumen juga perlu untuk terus mengedukasi diri sendiri mengenai isu lingkungan dan mulai melakukan tindakan nyata,” paparnya. (RO/OL-09)

 

 

.

BERITA TERKAIT