14 September 2022, 06:00 WIB

Yuk Mengenal Aliran Naturalisme dalam Seni Lukis


Mesakh Ananta Dachi | Humaniora

Ist
 Ist
Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro (Raden Saleh, 1830)

DALAM sejarah seni lukis, aliran naturalisme menjadi salah satu aliran yang paling lama, karena pada dasarnya naturalisme berbicara mengenai visualisasi objek yang bersifat nyata adanya. Meskipun menjadi aliran yang tua, aliran naturalisme tetap ada dan eksis hingga saat ini. 

Aliran naturalisme dalam seni lukis adalah visualisasi sebuah objek secara nyata pada kanvas melalui kuas. Hal itu berarti, pelukis secara langsung melukiskan hal yang nyata dan ada. 

Meskipun tidak sama secara keseluruhan komposisi, pada aliran naturalisme, objek yang digambar secara sesaat identik dengan objek yang tergambar. Maka, dalam memvisualisasikannya, imajinasi pelukis harus jelas mengenai objek yang digambar. 

Baca juga: Mengenal Teknik Pointilis pada Seni Rupa dan Langkah-langkah Membuatnya

Aliran naturalisme dikenalkan oleh John Amos Comenius, seorang filsuf pada abad ke-16. Saat itu, pelukis pelukis dititahkan untuk menggambar lukisan dari anggota kerajaan, sesuai dengan tampilan aslinya. Maka, aliran naturalisme menjadi salah satu aliran tertua dalam seni lukis sendiri.

Indonesia memiliki banyak pelukis dengan aliran naturalisme. Namun, terdapat dua pelukis terkenal dari Indonesia dengan aliran naturalismenya. 

Basuki Abdullah adalah pelukis naturalisme Indonesia yang telah menghasilkan karya hebat seperti lukisan Nyi Roro Kidul, lukisan Pemandangan di Kintamani, atau lukisan kakak - adik. 

Selain itu, Indonesia juga memiliki pelukis andal lainnya, Raden Saleh, dengan salah satu lukisan terkenalnya, lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro.

Baru-baru ini, nama Raden Saleh semakin dikenal akibat menjadi obyek utama dalam film Mencuri Raden Saleh, yang tengah tayang di bioskop Indonesia. (RO/OL-1)

BERITA TERKAIT