KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membantah 1,3 miliar data kartu layanan seluler (SIM) bocor. Hal itu berdasarkan pengecekan yang dilakukan Kominfo.
"Tidak ada (kebocoran), (datanya) bukan dari Kominfo," kata Sekretaris Jenderal Kominfo Mira Tayyiba di Nusa Dua, Bali, Kamis, 1 September 2022.
Mira mengatakan format data yang diklaim bocor di situs forum peretas breached.to bukan ala Kominfo. Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo Ismail juga sudah mengonfirmasi hal itu.
"Yang mengecek (informasi kebocoran data) Pak Ismail," jelas dia.
Baca juga: Omzet Toko Kelontong Besutan anak FH UGM ini Cuma Rp300 juta per bulan
Beredar informasi kebocoran data yang menimpa Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Sebuah tangkapan layar dari situs breached.to menunjukkan data bocor dari Kominfo yang berisi data terkait 1,3 miliar kartu SIM.
Akun atas nama Bjorka menulis kebijakan registrasi kartu SIM diberlakukan Kominfo sejak 2017. Ukuran file mencapai 18 gigabyte (GB) dalam bentuk file yang sudah dikompresi.
Data itu memuat berbagai informasi pribadi. Mulai dari nomor induk kependudukan (NIK), kartu keluarga (KK), nomor telepon, nama operator, dan tanggal registrasi.(OL-4)