29 August 2022, 11:17 WIB

Tiga Tim dari ITB dan UI Pemenang ASEADSE Nasional


Mediaindonesia.com | Humaniora

Tangkapan gambar
 Tangkapan gambar
 Muhammad Fijar Aswad dari Tim Matrix Explorers memaparkan efisiensi konsumsi listrik untuk menanggulangi perubahan iklim.

TIGA tim dari Institut Teknologi Bandung dan Universitas Indonesia menjadi pemenang ASEAN Data Science Explorers (ASEANDSE) Final Nasional 2022 yang digelar oleh ASEAN Foundation dan SAP SE.

ASEANDSE adalah program unggulan yang diinisiasi ASEAN Foundation bersama SAP untuk merangkul dan mempersiapkan pemuda masa kini untuk dunia masa depan.

Bicara di pengumuman pemenang ASEANDSE, Rian A. Sagara, Industry Business Architect, SAP Indonesia menjelaskan bahwa Program ASEANDSE berupaya untuk memberdayakan pemuda ASEAN dengan keterampilan digital yang penting, mengembangkan keterampilan kolaborasi, kemampuan untuk mengkomunikasikan ide, dan berpikir kritis.

"Semua kemampuan ini sangat penting untuk menjadi pemimpin yang efektif bagi dunia masa depan. Saya sangat terkesan dengan kualitas ide yang disajikan para peserta dan berharap kompetisi ini akan mengawali perjalanan mereka dalam dunia Data Science. Melalui kemitraan dengan ASEAN Foundation, kami bertujuan untuk terus mengarahkan kaum muda untuk berkembang di dunia yang terus berubah dan menginspirasi mereka untuk menempa masa depan yang lebih cerah dan lebih adil bagi semua orang di Asia Tenggara," kata Rian A. Sagara dalam keterangan tertulis, Senin (29/8).

ASEANDSE adalah kompetisi analisis data regional yang menyasar mahasiswa di 10 negara anggota ASEAN. Dengan menggunakan SAP Analytics Cloud, program ini mengharuskan mahasiswa memberikan solusi dan rekomendasi berbasis data, inovatif, dan feasible untuk
mengatasi masalah sosial dan ekonomi mendesak di ASEAN, khususnya terkait enam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (United Nations Sustainable Development Goals).

Yaitu Kesehatan dan Kesejahteraan, Pendidikan yang Berkualitas, Kesetaraan Gender, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, Inovasi Industri dan Infrastruktur, serta Kota dan Komunitas Berkelanjutan.

Solusi yang diajukan kaum muda tidak terbatas pada kampanye, kebijakan, produk, layanan, atau rekomendasi relawan. Para pemenang dinilai berdasarkan kemampuan mereka merancang konsep terbaik untuk menangani masalah sosial ekonomi ASEAN, yang didukung oleh wawasan berbasis data. Kriteria penjurian meliputi aspek kreativitas, kelayakan, inovasi, dan kemampuan tim untuk mendemonstrasikan solusi yang akan diimplementasikan.

Sebagai juara pertama, Tim Matrix Explorers dari Institut Teknologi Bandung mewakili Indonesia untuk Final Regional ASEAN DSE 2022 yang akan berlangsung di Phnom Penh, Kamboja, pada 12 Oktober 2022.

Tim Matrix Explorers yang terdiri dari Rini Nur Fatimah dan Muhammad Fijar Aswad dari Institut Teknologi Bandung berfokus dalam mendidik masyarakat ASEAN tentang pentingnya mengurangi konsumsi listrik untuk menanggulangi perubahan  iklim.

Runner-up I Tim Caunchy y-Riemann Plus Ultra, beranggotakan Richardy Lobo' Sapan dan Joey Mangalo dari Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung. Mereka merancang proyek yang memberdayakan kaum muda menuju masa depan yang berkelanjutan dan pertumbuhan
ekonomi masyarakat ASEAN.

Runner-up II Tim Theodolit Sprint terdiri dari Muhammad Faisal Anshory dan Lukman Fadlansyah Ramadhan dari Institut Teknologi Bandung merancang proyek mengenai ketahanan perkotaan terhadap bencana yang didorong oleh perubahan iklim.

"Kompetisi ini membantu kami memahami isu terkini di negara-negara ASEAN secara lebih dalam. Hal ini sangat menarik karena kami bisa belajar bagaimana mengolah data dan menemukan solusinya. Terima kasih telah mengadakan acara yang sangat menginspirasi ini," ungkap Muhammad Fijar Aswad dari Tim Matrix Explorers.

baca juga: Perusahaan Konstruksi dan Infrastruktur Adaptasi ke Teknologi Digital Lebih Efisien

Di tahun keenam ini, ASEANDSE terus memberdayakan muda-mudi dari seluruh Asia Tenggara melalui sesi pemberdayaan virtual dan kompetisi yang diadakan di tingkat nasional dan regional.

Kompetisi tahun ini diikuti 778 siswa dari sepuluh negara ASEAN yang akan mewakili negara mereka. Para peserta ditugaskan membuat storyboard atau proposal analitik data untuk mengatasi masalah sosial-ekonomi, mempromosikan kesadaran masyarakat ASEAN dan UN-SDGs di kawasan tersebut.

Dr. Yang Mee Eng, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation memaparkan bahwa melalui ASEAN DSE, ASEAN Foundation terus memperkuat misinya untuk menyediakan platform yang imersif bagi pemuda ASEAN untuk mempelajari keterampilan masa depan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital di kawasan pasca-pandemi.

"Saya sangat terkesan dengan ide-ide inovatif yang dipresentasikan para peserta hari ini, yang menunjukkan apa yang mampu dilakukan kaum muda ketika diberikan platform yang tepat untuk menciptakan solusi yang
bermanfaat. Saya juga ingin menyampaikan apresiasi terdalam kami kepada SAP atas dukungan berkesinambungan dalam memberdayakan pemuda di seluruh Asia Tenggara," ujarnya.

"Saya berharap kolaborasi antara ASEAN Foundation dan SAP dapat menginspirasi lebih banyak lagi kemitraan publik-swasta di masa depan untuk mendukung perkembangan generasi masa depan kita," lanjut ungkap Dr. Yang Mee Eng.

Program ini juga bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan alumni program di sepuluh negara ASEAN untuk memberikan sesi pemberdayaan secara langsung kepada kaum muda yang memiliki akses terbatas ke teknologi dan penyandang disabilitas.

Dukungan dan kolaborasi berkelanjutan dengan LSM serta alumni program memungkinkan program ini untuk memberikan pelatihan SAP Analytics Cloud kepada 3.619 anak muda yang memiliki keterbatasan akses pada tahun 2022. (N-1)

 

BERITA TERKAIT