DEPUTY CEO PSM (Perkebunan Sinar Mas) Kalimantan Barat Benny Setiawan mengajak masyarakat Desa Sentabai, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar, untuk mengelola kebun di belakang rumah. Ia berharap proyek Safe Water Garden (SWG) yang diinisaisi Sinar Mas Agribusiness and Food bisa meningkatkan pendapatan dan kesehatan masyarakat.
SWG menjadi bagian dari program Sanitasi Air Bersih, Aman, dan Sehat (Sahabat) yang diluncurkan Sinar Mas Agribusiness and Food di Dusun Jentu, Sabtu (13/8). Instalasi SWG memungkinkan limbah yang sebelumnya dikumpulkan dari tangki septik berukuran 500 liter bisa dilepaskan ke kebun warga untuk menyuburkan tanaman.
"Sistem pembuangan yang terhubung dengan kebun masyarakat dapat membantu para keluarga penerima manfaat untuk menanam sayur-sayuran dengan lebih subur," kata Benny.
Dengan demikian, limbah toilet warga tidak dibuang begitu saja sehingga mencemarkan air dan berdampak bagi kesehatan. SWG juga meningkatkan kondisi rumah warga jadi lebih higenis.
Sinar Mas Agribusiness and Food baru membangun 30 unit instalasi SWG pada Juni 2022 yang tersebar di Desa Sentabai. Di Dusun Jentu sendiri, salah satu lahan warga seluas enam meter persegi yang terkoneksi dengan pipa SWG ditanami cabai rawit.
Benny berharap instalasi SWG bisa berdampak positif terhadap lingkungan dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Ia meminta warga Desa Sentabai merawat dan memaksimalkan dengan baik SWG tersebut.
"Semoga bisa mengurangi pembelian dari luar dalam hal bahan-bahan pangan, sayur-sayuran, cabai, dan sebagainya, yang kita tahu harganya tidak semakin murah," tandas Benny.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kapuas Hulu, Abdurrasyid, mendorong agar warga Dusun Jentu, khususnya perempuan, untuk membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT). Dengan cara demikianlah, kata dia, Pemkab Kapuas Hulu bisa membina para warga.
"Dari Dinas Pertaniain, di manapun, tidak bisa bantu lewat per orangan. Semua lewat kelompok, KWT, kelompok tani. Kita mengharapkan setiap desa ada kelompok- tertentu yang memang mau dibinakan," ujarnya.
Selain program Sahabat, perusahaan yang memiliki kebun kelapa sawit seluas hampir 500 ribu hektare itu juga memberdayakan masyarakat sekitar untuk dilatih mengenai pertanian ekologis terpadu dan pembuatan kompos. Kegiatan itu dilaksanakan melalui Pusat Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat (P3M). (OL-8)