BERDASARKAN data yang dihimpun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Januari-Juli 2022 tercatat 87.703 hektare, atau mengalami penurunan 19,1% dibandingkan dengan periode sama pada 2021.
Adapun perhitungan luas kebakaran hutan dan lahan sepanjang Januari-Juli 2022 menggunakan data dari citra satelit Landsat 9 (OLI), satelit Landsat 8 (OLI), Sentinel 2a, dan Sentinel 2b, laporan lapangan dan titik panas.
"Dengan data citra satelit tersebut, perhitungan luas karhutla diharapkan menjadi lebih akurat. Setelah perhitungan luas hasil tersebut, kemudian divalidasi tim quality control. Hasilnya dikonfirmasi kepada pihak terkait di daerah atau lapangan," jelas Direktur Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Basar Manullang dalam keterangannya, Rabu (10/8).
Mengacu data titik panas yang telah direkapitulasi, terhitung 1 Januari-31 Juli 2022, ada 611 titik panas. Jumlah ini lebih rendah 7,56% dibandingkan periode yang sama pada 2021, yakni 661 titik panas. Untuk periode tersebut, hotspot terbanyak berada di Sulawesi Selatan sejumlah 121 hotspot, disusul Kalimantan Barat dengan 119 hotspot.
Untuk mengatasi masalah karhutla, KLHK telah mengambil langkah yang lebih masif untuk pencegahan, pemadaman dan penanganan pascakebakaran hutan dan lahan. Itu dengan memobilisasi sumber daya dan sarana dan prasarana, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.
"Upaya konkret telah dilakukan dalam pencegahan karhutla. Seperti, sosialisasi kepada masyarakat sekitar hutan, pemantauan titik api, patroli rutin dan patroli terpadu. Itu melibatkan Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA), Perangkat Desa, Tokoh Masyarakat, Polisi, TNI dan pihak lainnya," imbuh Basar.
Dalam upaya pengendalian karhutla periode Januari-Juli 2022, dilakukan penebaran garam dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Riau sebanyak 12 ribu ton. Serta, Sumatera Selatan dan Jambi sebanyak 13.600 ton.
"Upaya penanggulangan dengan water bombing 93 sortie dan menjatuhkan 3.016 liter air. Selain itu, pemadaman darat oleh UPT Ditjen PPI (manggala agni) dan pihak lainnya secara aktif dilakukan," pungkasnya.(OL-11)